Jangan lupa vote and comment🥺
___
'aku' berjuang sendiri di hubungan 'kita'. Babay saja✨✨✨
Sela dan Qila kini tengah menonton siswa siswi baru yang sedang berkumpul di lapangan untuk mendengarkan pengarahan.
Tentu saja kelakuan mereka sangat beragam. Ada yang mendengarkan, ada yang bercerita, ada juga yang seperti tak peduli dengan pengarahan kepsek.
Termasuk yang sedang Sela perhatikan sekarang. Siswa itu menganggu teman teman ceweknya dari yang menganggu biasa hingga bisa dibilang tak wajar.
Mata Sela tak pernah beralih dari anak itu, ingin sekali rasanya ia menarik anak itu dan menampar wajahnya yang sok ganteng itu.
"Lo nengokin siapa sih Sel?", Ceri tiba tiba sudah duduk di sampingnya membawa sebungkus cilok.
"Coba kamu perhatiin deh, anak laki laki yang paling belakang itu", ujar Sela.
"Itu kan ada 6 baris Sela, yang paling belakang barisan mana?", celetuk Qila.
"Yang paling kiri itu loh", Sela berhati hati saat menunjuk anak itu.
"Yang lagi gangguin temennya itu?", tanya Ceri.
"Iya, coba deh perhatiin, gak sopan banget", omel Sela.
Mereka bertiga terus memperhatikan anak itu hingga mata mereka menangkap anak itu sedang menarik narik rok teman perempuan di depannya.
Mereka tambah emosi saat melihat anak itu dengan tidak berdosanya ia ketawa ketiwi dengan teman di sebelahnya.
"Woi, bgst!". Ceri dan Sela terlonjak kaget saat mendengar teriakan Qila.
"Qil, sabar Qil, lagi ada guru", Sela menarik Qila agar duduk kembali namun Qila malah maju ke arah anak itu.
"Duh Cer, gimana ni?", gusar Sela.
"Kayak gak tau Qila aja lo, dah jelas anaknya bar bar", ujar Ceri.
"Ada apa Qila?", tanya kepala sekolah yang sudah mengenali Qila. Bagaimana tidak kenal, Qila terkenal dengan ke bar-baran nya.
"Heh! Sini lo!", Qila menarik kerah belakang anak laki laki itu dan melemparnya ke depan guru guru.
"Ya Allah si Qila", Sela menepuk keningnya. Sedangkan Ceri menikmati aksi bar bar Qila seperti menonton drama.
"Pak! Ni anak dakjal udah gangguin temen perempuannya pak! Di belakang dia udah ngelakuin hal yang gak sopan dengan temen perempuannya!", teriak Qika menggebu-gebu.
"Apa benar itu Arya?", tanya kepala sekolah.
"Enggak pak! Saya gak ada ganggu orang di belakang!", elak anak itu.
Qila menyepak betis Arya hingga anak itu bersimpuh. "Ngaku gak lo! Dasar anak sayton lo! Gak tau diri!"
"Qila, apa yang kamu lakuin!?", marah kepsek itu.
"Heh, lo! Cewek yang berdiri depan ni bocah, sini lo!", Qila menyuruh anak perempuan itu ke depan.
Anak itu maju ke depan dengan menunduk.
"Lo di apain sama dia?", tanya Qila.
"Gue gak ada apa apain lo!", bentak Arya.
"Diem gak!", Qila menoyor kepala Arya.
"S-saya, d-di g-ganggu kak sama dia", ujar anak itu.
"Lo di gangguin gimana?", tanya Qila lagi seperti tak puas dengan jawabannya.
"R-rok saya ditarik tarik sama dia, t-tali b-beha saya j-juga ditarik tarik kak", anak itu mengecilkan suara saat mengucapkan kata BH.
"Kenapa lo diem aja?", Qila gemas dengan anak itu.
"S-saya takut kak, dia ngancem saya", jawab anak itu.
"Dengar kan pak! Tolong anak ini ditindak lanjuti, kalo enggak saya akan teror terus setiap hari!"
Kepala sekolah itu menelan slavina kuat saat mendengar lontaran Qila.
"B-baiklah, saya akan memanggil orang tuanya", ucap kepsek.
"Jangan panggil orang tua aja dong! Kalo bisa pindah sekolah lo sana! Biar gak ada lagi cowok cowok dakjal kayak lo!", ujar Qila tak terima.
"Qila, saya akan memberikan hukuman yang setimpal nantinya. Sekarang kamu boleh pergi ya", jelas kepsek.
"Saya pegang ucapan bapak!", setelah itu Qila pergi sambil membawa anak perempuan itu ke tempat duduk Ceri dan Sela.
"Kok anak orang lo bawa Qil?", tanya Ceri pada Qila.
"Wajahnya pucat banget, gue mau kasih minum gue dulu", jawab Qila.
"Kamu pasti shock ya diganggu gak sopan gitu sama dia?", tanya Sela prihatin.
"I-iya kak, dia bilang kalo dia anak pemilik sekolah, aku takut di keluarin kalo aku ngadu", jawab anak itu sedikit gemetaran.
"Dia bukan anak pemilik sekolah, gak usah percaya", ucap Ceri.
"Nama lo siapa?", tanya Qila saat anak itu sudah selesai minum.
"Gania kak", jawab anak itu.
"Lo kok mirip kak Gana sih?", Ceri memperhatikan wajah Gania.
"Aku emang adiknya kak Gana kak", jawab Gania.
Mereka bertiga terbelalak kaget.
"Abang lo kemana sih? Kok gak ada keliatan lagi di sekolah?", tanya Qila.
"Kak Gana hilang kak, kami sekeluarga udah cari, tapi gak pernah ketemu", lirih Gania.
Deg!
Punggung Sela menegang mendengarnya.
"Makannya aku masuk SMA ini buat cari informasi tentang kak Gana yang hilang", ujar Gania dengan mata yang berkilat marah.
TBC
Masih ada yang inget sama Gana?

KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguards [END]
Teen FictionApa kalian pernah terpikir akan mempunyai abang dan pacar yang posesif? Ditambah dengan sahabat abang mu? Perkenalkan, Sela. Perempuan bermata biru dan wajah imut imut. Mempunyai abang yang posesif dan pacar yang posesif. Jika kalian berfikir itu a...