21

10.4K 550 2
                                    

Jangan lupa vote and  comment🥺
___
yg tulus akan selalu bertahan.

✨✨✨

Wahyu berjalan santai di lorong kelas 10,  ia baru saja keluar dari toilet, ia sengaja memilih toilet kelas 10 agar sekalian bolos pelajaran.

Brak!

Seorang siswi terjatuh di depan Wahyu, buku buku yang siswi itu bawa juga berserakan. Wahyu menghampiri adik kelasnya dan membantu memungut buku buku yang berserakan.

"Lo gak papa?". Siswi itu mendongak, "Aku gak papa kak".

Wahyu tersentak saat melihat wajah di depannya, ia bangkit dan segera meninggalkan siswi itu tanpa rasa bersalah.

'Kalo tau dia, mending gak usah gue tolong', batin Wahyu.

Kring kring

Wahyu mendatangi kawan kawannya yang sudah berkumpul di meja tengah kantin.

"Enak ya lo cabut", Vikri menoyor kepala Wahyu pelan.

"Pake segala bilang kebelet lagi", timpal Raka.

"Sirik lo pada", Wahyu menyeruput jus Vikri dengan watados.

"Heh! minum gue anjing!", Vikri menarik paksa jusnya.

"Pelit banget lo",

"Pelit pelit, beli sendiri sono!",

Wahyu tak memperdulikan ocehan Vikri, ia malah fokus menatap wajah cantik perempuan di meja samping.

'Kapan sih lo peka, Sel?', batin Wahyu.

Sela merasa seseorang memperhatikan dirinya, ia pun menoleh dan mendapati Wahyu yang sedang menatapnya sambil tersenyum manis.

"Kak Wahyu!", seorang siswi dengan seenaknya duduk di samping Wahyu dan memeluk lengan Wahyu manja.

'Hah? Dia kan yang kemarin', batin Sela.

"Apaan si lo!", Wahyu menyentak tangan siswi itu kasar.

"Ih, kok kak Wahyu jahat sih",

"Apaan anjing! Gak usah sok dekat lo!",

"Kan kita emang dekat kok, buktinya tadi kak Wahyu tolongin aku",

"Tadi gue gak tau kalo itu lo, kalo gue tau dari awal males banget gue bantuin!",

"Alesan aja deh kak Wahyu", siswi itu kembali menggelayut manja di lengan Wahyu.

"Eh, eneng cantik. Namanya siapa kalo boleh tau?", Vikri mengeluarkan senyuman tengilnya.

"Nama aku Faradilla kak",

"Ooh, Faradilla cantik deh", Vikri mengedipkan sebelah matanya genit.

"Tuh kak, kawan kakak aja bilang aku cantik", Fara menatap Wahyu genit.

"Najis, yaudah lo sama dia aja sono!",

"Gak mau", Fara menatap sinis Sela yang tengah memperhatikan dirinya dengan Wahyu.

'Aku ada salah apa sama dia? Yang kemarin mungkin ya', pikir Sela.

"Sumpah, tu adek kelas genit banget!", Ceri mendelik geli.

"Iya, gak tau malu banget tu orang, najis", tambah Qila.

"Kayaknya ada yang kurang belaian deh!", Ceri sengaja mengeraskan suaranya.

"Kalo kurang belaian, mending minta sama om om di club aja sana!", Qila menatap sinis Fara.

'HAHAHA'

'NAJIS BANGET DEH'

'IUH, MINTA SAMA OM OM SANA'

'KASIAN YA'

'KURANG BELAIAN JADINYA YA GITU'

Semua siswa yang di kantin jadi ikutan menertawakan dan mengolok olok Fara yang tak tau malu.

Namun yang disindir tampak tak terganggu, malah ia makin menggoda Wahyu yang sudah risih dengan kehadirannya.

'Ni cewek punya penyakit apaan dah?', batin Wahyu.

'Kok ada ya yang mentalnya baja kayak dia' batin Raka.

•••

Di suatu ruangan yang luas namun terkesan misterius dengan mendominasi kan warna abu abu dan hitam di tambah degan desain serigala yang tampak menyeramkan.

"Lo yakin udah utus orang yang bener?", seseorang yang duduk di sofa membuka suara.

"Gue yakin, dan dia udah mulai memberi informasi", jawab seseorang yang tengah duduk di kursi kebesarannya.

"Bagus lah kalo gitu, jadi gue gak perlu menguras tenaga banyak",

"Tugas lo bakal lebih berat",

"Huh, gue capek tau gak. Lo gak pernah ngerasaain jadi gue yang selalu lo suruh suruh", ujar seseorang di sofa dengan wajah sedih dramatis.

Laki laki yang duduk di kursi kebesarannya hanya memutar mata malas.

•••

"Sela". Sela menoleh menatap Dimas. "Iya, bang?",

"Sela mau jalan sama Aron?", tanya Dimas berat.

"Mau banget bang!", Sela tersenyum lebar.

"Huh, hari Minggu Aron ajak Sela jalan",

"Beneran? abang izinin kan?", mata Sela tampak berbinar.

Dimas menghela nafas berat, "Tapi janji jangan aneh aneh ya",

"Siap abang!", Sela hormat kepada Dimas.

"Kalo ada apa apa langsung telepon abang", titah Dimas.

"Kak Aron gak bakal apa apain Sela bang",

"Abang ngerti, tapi kita gak ada yang tau kan. Jadi lebih baik siaga dahulu", ucap Dimas serius.

"Iya abang ku sayang, kayak Sela sama Kak Aron baru kenal sebulan aja",

"Sela ingat kan pertemuan Sela sama Aron gimana?", Dimas mengelus kepala Sela.

"Sela ingat kok, waktu itu Sela bantuin kak Aron yang lagi tawuran", jawab Sela polos.

"Makannya itu, jadi kita gak pernah tau musuh Aron udah maafin dia apa belum. Jadi abang takut nanti Sela ikutan kena",

"Iya iya abang ku sayang, tenang aja, kak Aron pasti jagain Sela kok. Sela yakin abang pasti udah ngancam kak Aron duluan kan",

"Itu udah pasti", ucap Dimas dingin.

"Huft, abang selalu gitu", Sela menggembungkan pipinya.

"Karena abang sayang sama Sela", Dimas mencubit gemas pipi adiknya.

"Iya, Sela juga sayang sama abang", Sela memeluk lengan sebelah tangan abangnya.

TBC

Arti sahabat yang sesungguhnya itu seperti apa sih? Author bingung, author itu sebenarnya punya sahabat atau enggak😞🙂

Bodyguards [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang