Jangan lupa vote and comment🥺
___
Apa kalian percaya dengan 'cinta pada pandangan pertama'?✨✨✨
Sela sekarang sedang membuatkan makan malam untuk Aron dan dirinya. Ia membuatkan sup ayam dengan sosis panggang yang sangat mengunggah selera.
Sedangkan Aron sedari tadi memperhatikan Sela lekat dari tempat duduknya. Ia tersenyum tipis, ia sangat bahagia bisa bertemu dengan perempuan cantik dan lembut seperti Sela. Ia berpikir, mungkin hidupnya tak akan lama jika tak ada Sela yang selalu menyemangatinya.
Flashback
Pertarungan antara dua kubu sedang panas, tak ada dari mereka yang ingin mengalah. Harga diri laki laki dipertaruhkan jika dari mereka ada yang tumbang.
Kedua pemimpin saling menghantam dengan membabi buta. Wajah mereka sudah tak terbentuk, nafas mereka memburu, tenaga mereka mulai berkurang, namun belum ada tanda tanda salah satu dari mereka akan menyerah.
Ni no ni no
Suara sirine polisi membuyarkan perkelahian mereka. Semuanya berhamburan ke arah motor masing masing, dengan buru buru mereka meng-gas motor meraka dan melesat pergi.
Hanya satu kubu lah yang tetap bertahan di tempatnya. Tak ada dari mereka yang panik maupun gelisah, mereka terlihat sangat santai seperti sudah biasa berhadapan dengan polisi.
Krak!
Semua pasang mata menatap lekat ke arah suara ranting patah tadi. Mereka terus memperhatikan, namun tak ada tanda tanda seseorang muncul.
"Bersihin luka kalian!", perintah sang ketua.
Semuanya mengangguk patuh, memang sudah biasa setiap perkelahian berakhir, ketua mereka akan menyuruh mereka untuk segera pulang membersihkan luka masing masing.
Saat semua anggotanya sudah pulang, ketua itu baru menunjukkan sisi kelelahannya. Ia berbaring di atas sofa tua yang sudah tak layak pakai. Ia tak berniat sama sekali untuk membersihkan lukanya.
"Kak", suara lembut seseorang membangunkannya. Matanya menangkap seorang gadis cantik, dengan rok putih dan sweater pink kebesaran.
"Lukanya gak di bersihin?", tanya gadis itu menenangkan.
Ketua itu bangun dengan raut wajah yang tak dapat diartikan. Ia menatap bola mata berwarna biru laut itu lekat.
"Kak?", Ketua itu menggeleng lemah.
"Mau aku obatin?", suara gadis itu seakan memerintahkan otaknya untuk menuruti semua perkataannya.
Ketua itu mengangguk dengan mata yang masih menatap lekat wajah cantik gadis di depannya.
Gadis itu membersihkan luka si ketua dengan telaten, tak sadar wajah mereka hanya berjarak sejengkal. Ketua itu menahan nafas, degup jantungnya berdetak cepat.
Deg deg deg
"Udah siap", ucap gadis itu dengan senyum manis.
"Kak, aku boleh nanya?", lagi lagi ketua itu mengangguk.
"Nama kakak siapa?", tanya gadis itu dengan sedikit memiringkan kepalanya, gadis itu terlihat sangat lucu.
"Nama gue Aron", jawab ketua itu lembut.
"Kak Aron? Nama aku Sela", gadis itu menjulurkan tangannya sambil tersenyum manis.
Senyuman Sela seakan menghipnotis Aron untuk terus memperhatikan wajahnya.
Flashback off
"Sela", Aron memanggil nama Sela di tengah tengah makan malam mereka.
"Iya kak?",
"Sela kan yang hidupin sirine polisi waktu itu?",
Sela sedikit bingung dengan ucapan Aron, namun setelahnya ia teringat kejadian waktu itu, "iya kak, hehe. Soalnya aku gak suka liat orang kelahi, jadi aku kira semuanya bakalan selesai. Eh, taunya kak Aron sama temen temen kakak gak ikutan lari",
Aron terkekeh mendengar jawaban Sela, "ngapain harus lari, kita harus berani tanggung jawab",
"Wahh, kak Aron keren tauk. Kak Aron aja gak keliatan kesakitan pas aku obatin", ucap Sela polos.
Aron menggigit bibir bagian dalam, 'Sakitnya gak kerasa gara gara Sela yang obatin',
"Hm, udah biasa",
Sela mengangguk paham, "tapi sekarang udah enggak lagi kan?",
Deg.
"Ya, e-enggak lah. Kan kakak sekarang udah kuliah, udah bisa berpikir jernih", jawab Aron.
"Bagus deh", Sela tersenyum ke arah Aron. Aron yang melihat senyum itu juga ikut tersenyum.
Ting tong
"Aku aja yang buka kak", saat Sela ingin berdiri, tiba tiba Aron melarangnya.
"Kakak aja, takutnya ada sesuatu, bahaya", titah Aron.
Ceklek
Bug!
"ASTAGFIRULLAH!",
"KAK ARON!",
"Gak gua apa apain adek lo, elahh", ucap Aron santai sambil meraba luka di ujung bibirnya.
"Bang Dimas kenapa nonjok kak Aron!?",
"Sela gak di apa apain kan sama dia?", tanya Dimas khawatir.
"Aku gapapa bang, sekarang abang minta maaf!",
"Iya abang minta maaf",
Sela memutar mata jengah, "sama kak Aron bangg",
"Iya iya, maaf Ron, gue panik",
"Chill",
"Makan yuk, Sela udah masak tauu", ajak Sela girang.
"Wahh, enak nihh", mata Tyo berbinar saat melihat makanan di meja makan.
Mereka pun menikmati makan malam dengan di iringi canda tawa. Rasanya, mereka tak ingin waktu berjalan cepat.
TBC
Waduh, main di tonjok aja si Aron😫
![](https://img.wattpad.com/cover/227557011-288-k164764.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguards [END]
Teen FictionApa kalian pernah terpikir akan mempunyai abang dan pacar yang posesif? Ditambah dengan sahabat abang mu? Perkenalkan, Sela. Perempuan bermata biru dan wajah imut imut. Mempunyai abang yang posesif dan pacar yang posesif. Jika kalian berfikir itu a...