Jangan lupa vote and comment🥺
___
dibawa selo aje...chill🥴✨✨✨
Sela menghela nafas panjang, lagi dan lagi Aron hanya datang ke rumahnya tanpa tujuan. Bukannya Sela tak membolehkan, hanya saja sejak seminggu lalu Aron datang ke rumahnya tanpa sebab.
Sela yang jenuh pun memutuskan untuk memainkan ponselnya. Sekarang mereka terlihat sedang betukar peran, Aron yang hanya diam dan Sela yang tak peduli dengan Aron.
"Kok main hp sih Sel?", Aron merebut hp Sela.
Sela memutar bola mata jengah, "tinggal bilang aja Ron. Kamu tu kenapa sih?"
Aron lagi lagi diam dan membuang muka dari Sela. Ingin rasanya Sela membuat minuman beracun untuk Aron.
Sela pun memutuskan untuk mendekat ke arah Aron dan menarik dagu Aron agar menatapnya.
"Ada apasih sayangnya Sela, cintanya Sela, masa depannya Sela?"
Perut Sela rasanya sangat mual saat mengucapkan kata kata mengerikan itu. Berbeda dengan Aron yang perutnya terasa geli mendengar ucapan Sela.
"Aku tuh diam karena nunggu kamu yang bilang sendiri ke aku". Sela menyeringit bingung.
"Bilang apa?"
"Cerita apapun tentang sekolah kamu", Aron menatap kedua iris mata Sela dalam.
"S-sekolah aku biasa aja, gak kenapa napa kok", jawab Sela sedikit ragu.
"Mau coba bohong, hm?", Aron mendekatkan wajahnya pada Sela.
Sela menahan nafas selama 10 detik hingga akhirnya ia menjauhkan wajah Aron dan membuang nafas panjang.
"B-bohong apaan sih Ron?",
Aron memegang kedua tangan Sela. "Aku nahan ini semua karena aku mau dengar dari mulut kamu sendiri Sel"
"Apasih Ron? Aku gak ngerti", Sela benar benar bingung dengan Aron.
Aron menipiskan bibirnya sebelum ia menyebutkan satu nama. "Arya"
Deg.
"A-arya?". Aron mengangguk tegas dan menambah kegugupan Sela.
"Arya adik kelas aku, kenapa?", tanya Sela mencoba untuk menutupi kegugupannya.
"Aku tau dia adik kelas kamu, aku lebih tau dia dari kamu", ujar Aron dingin.
Bola mata Sela membulat hebat, "k-kamu mata matai aku lagi?". Tersirat kekecewaan di nada bicara Sela.
"Ya, aku terpaksa. Awalnya aku gak mau aku kira kamu akan cerita dengan sendirinya, ternyata kamu hanya diam"
Sela menarik tangannya kasar, "aku gak tau apa yang harus diceritain Aron! Kamu kasih tau aku yang jelas. Arya gak ada gangguin aku!"
Aron mengerutkan keningnya, 'kok lebih galakan dia?' pikirnya.
"Dia nembak kamu kan?", Aron menatap tajam Sela.
Berbanding terbalik degan Aron, Sela justru menatap Aron malas.
"Dia cuma nembak aku dan aku tolak tentunya, apalagi?"
Aron menarik Sela mendekat, "aku gak papa, tentu saja aku gak seposesif dulu. Aku cuma kesal karena kamu gak ada cerita sama aku Sela"
Sela mengusap wajah kasar, "kenapa harus aku ceritain? Itu bukan masalah besar selagi aku nolak dia"
"Tapi tetap aja aku pengen kamu cerita, aku pengen kamu ceritain semua kejadian saat kamu sekolah"
"Fine! Mulai besok bakal aku ceritain semuanya sama kamu! Sampai aku permisi izin ke kamar mandi pun bakal aku ceritain sama kamu!"
"Gak gitu maksud aku Sela, aku cuma--",
"Berisik!", Sela menatap garang Aron dan itu berhasil membuat nyali Aron menciut.
'Dia udah gak kedatangan tamu lagi kan? Kok masih galak', batin Aron.
Sela berkecak pinggang "kok diam? Tadi aja cerewet marahin aku!".
"Aku gak marahin kamu", bantah Aron menatap Sela.
"Jangan dipotong dulu!", desis Sela tajam.
"Iya", cicit Aron sambil menunduk.
Tak jauh dari tempat Sela memarahi Aron, berdiri seorang laki laki jangkung yang tak lain adalah Dimas, abang Sela.
Mulutnya tak berhenti mengunyah keripik sambil menonton drama 'suami takut istri' yang diperankan oleh Sela dan Aron.
"Ck ck ck", Dimas menggeleng bingung menatap Aron yang hanya diam mendengarkan semua celotehan adiknya.
Saat dimarahi oleh dirinya saja Aron terus menyela dan membela diri.
Ia akui adiknya itu emang sangat baik dan penyayang, tapi sekalinya marah dapat membuat semua orang terdiam.
Orang baik memang sekalinya marah sangat menyeramkan. Sudah banyak yang mengakui itu.
"Gak usah diliatin gitu, nanti kalo ketauan kamu ikut dimarahin loh", celetuk Aldian dari belakang Dimas.
Dimas terlonjak kaget melihat papanya yang berdiri di belakangnya. Sejak kapan papanya di situ?
"Masuk kamar sana, jangan kepo sama urusan percintaan orang, percintaan kamu aja dulu yang diurus"
Setelah mengucapkan kalimat yang menusuk itu, Aldian pergi meninggalkan Dimas yang terdiam.
"Ceri masih marah gak ya sama gue?", gumam Dimas.
TBC
Kayaknya Dimas juga sama deh kayak Aron, tipikal suami takut istri wkwkwk🤣😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguards [END]
Teen FictionApa kalian pernah terpikir akan mempunyai abang dan pacar yang posesif? Ditambah dengan sahabat abang mu? Perkenalkan, Sela. Perempuan bermata biru dan wajah imut imut. Mempunyai abang yang posesif dan pacar yang posesif. Jika kalian berfikir itu a...