13

14K 719 9
                                    

Jangan lupa vote and comment🥺
___
Cewek pms kadang nyeselin, tapi kadang juga nge-gemesin.

✨✨✨

Seorang siswi berseragam ketat, make up menor, dan rambut bercat merah, sedang mengendarai mobilnya untuk segera pulang.

Dalam perjalanan, matanya terus melirik ke arah spion, tepat di belakangnya ada sebuah mobil hitam yang terus mengikutinya. Dari ia keluar pekarangan sekolah hingga sudah mau dekat dengan jalan rumahnya, mobil itu terus saja mengikutinya.

Ia menambah kecepatan mobilnya, matanya fokus lurus ke depan, ia ingin sampai di rumahnya dengan selamat. Kecepatan mobil itu terus bertambah, suara klakson kendaraan lain tak mengidahkannya.Hingga...

Tiinn!!

Ckiiitt!!

Brukk!

•••

Sela mengikuti langkah kaki kakaknya memasuki cafe kesukaan mereka. Dimas sengaja mengajak Sela ke sini, karena Sela sedang ngambek dengannya. Jadi, agar dimaafkan, ia mengajak Sela untuk makan es krim kesukaan adiknya itu.

"Sela pesen apa?", tanya Dimas lembut.

"Es krim", jawab Sela singkat.

"Rasa apa?",

"Coklat, stroberi, vanila, greentea, sama oreo", jawab Sela dalam satu nafas.

Mata Dimas membulat sempurna, ia menelan slavina kasar, 'sabar dim, adek lu lagi pms',

"Yakin abis?", Dimas berusaha tersenyum.

Sela mengangguk tegas, "Kalo gak abis kan ada kakak",

'Adek siapa neh? enak bener ngomongnya', Dimas mengelus dadanya.

"Mbak!",

"Iya, mas?", tanya pelayan itu sopan.

"Saya pesen es krim rasa coklat, stroberi, vanila, greentea, sama oreo ya",

Pelayan itu sempat cengo mendengar pesanan Dimas.

"Berarti semua rasa ya mas?",

Dimas terkejut, "I-itu semua rasa ya m-mbak?",

Pelayan itu mengangguk pelan, ia melirik ke arah Sela, sepertinya pelayan itu mengerti sekarang.

"Semuanya ya mas?", pelayan itu tersenyum jail,

"Iya, semuanya!", bukan Dimas yang menjawab, melainkan Sela yang sudah tak sabar ingin memakan semua rasa es krim.

"Baik, kalau begitu saya permisi",

Dimas menatap pelayan itu dengan senyum kecut, 'alamat kosong dompet gue nih, gue lupa bawa kartu lagi',

Tak lama, pesanan mereka pun datang, lebih tepatnya pesanan Sela. Mata Sela berbinar saat melihat semua es krim sudah tertata rapi di meja, ia tinggal melahapnya saja.

Sedangkan Dimas hanya memperhatikan adiknya yang memakan es krim seperti anak tk. Ia mengambil tisu dan mengelap bibir adiknya yang cemot cemot.

"Sel",

"Hm", Sela tetap fokus pada es krimnya.

"Kakak kelas kamu yang warna rambutnya merah itu, masih gangguin kamu?", tanya Dimas sambil menatap pergerakan adeknya yang membeku.

"Ng-nggak kok bang, g-gak ada lagi", jawab Sela ragu.

"Jangan bohong, Sela gak bisa bohong kalo sama abang",

"Mereka gak ngebuli Sela kok, abang tenang aja",

"Tadi di sekolah gimana?",

"T-tadi, cuma ngomong bentar doang kok",

"Ngomongin apa?", Dimas menatap Sela intimidasi.

"Mereka cuma gak suka kalo Sela dekat sama kak Aron sama kak Tyo",

Dimas menautkan kedua alisnya, "dia siapanya mereka?", Sela menggeleng.

"Dia punya pacar?",

"Banyak kak! dari anak kelas 1 sampe 3 ada pacarnya, terus dari ekskul basket, pasus, futsal, mungkin masing masing ekskul ada pacar kak Cindy. Oh, iya! dari sekolah sekolah lain juga ada, banyak pokoknya!", jelas Sela dengan tampang polosnya.

Dimas hanya menggeleng kan kepala pelan setiap mendengar kalimat yang keluar dari mulut Sela, adiknya betul betul polos.

"Berarti dia-", Dimas menggantung ucapannya.

"Berarti dia-?", ucap Sela membeo.

Dimas memutar mata malas, "ck, pokoknya Sela jangan sampai temenan sama orang kek gitu!", titah Dimas memperingati.

"Kenap-",

"Jangan ngebantah", tatapan Dimas berubah dingin. Sela hanya dapat mengangguk patuh.

•••

"Ngh",

"Hah?",

"G-gue dimana?",

Brak!

Seseorang membuka pintu dengan kasar.

"K-kalian siapah!?",

"Diam!",

"Gue dimana!? kalian siapa!? lepasin gue!!", perempuan itu berusaha untuk melepas tali yang mengikat tangannya.

Dorr

Suara tembakan menggema di seluruh sudut ruangan. Perempuan itu terdiam kaku, dengan kaki yang melemas dan mata yang memerah.

"Anak buah saya sudah menyuruh anda untuk diam, nyonya jalang", seseorang memegang pistol masuk dengan senyum miring yang tercetak jelas di wajahnya.

"Lo siapa!? jangan mendekat!", perempuan itu terus memberontak.

"Sstt, kalo masih berisik, pelurunya bisa aja nembus perut anda",

Perempuan itu menatap nyalang orang bertopeng di depannya, 'dia siapa?',

"Hahaha, anda gak perlu tau saya siapa. Anda hanya perlu diam, dan ikuti semua perintah saya", orang itu mengelus wajah perempuan itu dengan ujung pistolnya.

"J-jangan, g-gue m-moh-hon", keringat dingin membasahi seluruh tubuh perempuan itu.

Senyum khas iblis itu melebar, "jangan takut, selagi anda diam, pistol ini juga akan diam",

Orang bertopeng itu mundur beberapa langkah, "have fun untuk beberapa hari kedepan",

Brak!

Pintu itu tertutup rapat, menyisakan seorang perempuan yang terduduk lemas dengan kaki dan tangan yang terikat kuat.

TBC

Wah, siapa lagi nih yang diculik?








Bodyguards [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang