Jangan lupa vote and comment🥺
✨✨✨
Bel istirahat menghamburkan semua murid keluar dari kelas. Tak terkecuali 3 sahabat ter-klop ini. Mereka termasuk siswa yang saat istirahat memilih untuk mengisi perut mereka.
"Sel, denger denger, kapten basket yang sangat lah ganteng itu baru putus loh dari kak Dinda", ujar Qila. Sahabat Sela yang mempunyai badan mungil imut imut namun mempunyai suara yang cempreng bak kaleng rombeng. Ia juga terkenal ratu gosip di kelasnya, karena selalu tau mengenai gosip gosip hangat yang sedang di perbincangkan.
"Terus, apa hubungannya sama aku?", tanya Sela cuek sambil menyedot jus buah naganya.
"Katanya elu mau jadi pengganti nya Sel",
Brak!
"Sumpah!?". Gebrakan itu mendapat tatapan tajam dari penghuni kantin yang sedang menikmati makanannya.
"Stt, berisik tau gak". Qila menjitak kepala Ceri kuat, sehingga Ceri yang tak siap pun oleng ke samping dan dihadiahi kagetan ketua osis yang tak sengaja menangkap kepala Ceri.
Ketos itu melirik Sela yang memperhatikan kejadian itu. Ia pun segera melepaskan kepala Ceri, untungnya Qila segera menarik lengan Ceri. Kalau tidak kepala Ceri mungkin tidak selamat.
"Eh, sorry sorry" omongannya memang teruntuk Ceri, namun tatapannya menuju pada Sela.
"Iya, gapapa kok kak" ucap Ceri mengeluarkan senyum manis andalannya.
"Yaudah, kalau gitu gue cabut ya. Bye Sela". Ketos itu pun pergi meninggalkan wajah wajah yang terkejut atas perkataannya.
"Sela doang?", tanya Ceri tampak terkejut. Sedangkan Qila cuek bebek seperti sudah mengetahui maksudnya.
Sela menggeleng memberi jawaban tak tau apapun. "Yasudah lah, kan masih ada bang Dimas"
Sela yang mendengarnya memberikan tatapan tajam kepada sahabat nya yang bisa di bilang 'gak bisa liat yang bening sedikit'.
"Udah udah, cepet makannya bentar lagi bel loh", walaupun Qila ratu gosip di kelasnya, tapi ia lah yang paling dewasa dia antara mereka.
•••
Di lain tempat, terjadi pentengkaran dua sejoli yang selalu bersama. Tak lupa dengan pawangnya yang sedang menengahi pertengkaran mereka.
Pawangnya hanya bisa menggeleng geleng kepala setiap melihat anak kembar tak se-iras ini bertengkar. Karena hal sedang di debat kan hanyalah masalah kecil, namun di besar besar kan oleh mereka.
"Pokoknya gue gak mau tau, lu harus ganti es jeruk gue!" ucap laki laki yang mejabat sebagai siswa Hukum di kampusnya.
"Gada gada, timang es jeruk doang. Beli sendiri lagi sono!", balas siswa yang menggunakan almamater kedokteran.
Buk!
"Gak usah ngadi ngadi lu, gue lagi bokek ni!", siswa Hukum itu menonjok meja dengan kepalan tangannya.
"Heh, kalian dari dulu gak pernah berubah yee. Kita temenan dari orok, sampe sekarang ada aja yang kalian debatkan!", emosi si pawang mulai ikutan sulut melihat sahabat sahabatnya membuat keributan di kantin fakultasnya.
Dari dulu, sampai sekarang mereka tak bisa terpisah kan. Selalu satu sekolah, satu tempat les, satu kulikuler. Namum sekarang sudah waktunya mereka menentukan cita cita mereka masing masing. Ada yang ingin menjadi jaksa, ada yang ingin menjadi dokter, dan ada juga yang ingin mempunyai perusahaan sendiri. Tapi mereka tetap masuk di kampus yang sama, hanya saja fakultas yang di pilih berbeda.
"Lu juga satu Yo, kalau tau salah tu ya minta maaf!", jelas si pawang menunjuk sahabatnya yang sedang sibuk dengan laptopnya.
"Lu juga Ron, masalah es jeruk doang lu debatin!", sekarang jari si pawang berpindah pada sahabatnya yang sedang maratapi es jeruknya.
"Tapi kan dia luan Dim, masa-", ucapannya terpotong karna mendapat tatapan tajam dari pawangnya.
Sedangkan yang satu cekikikan melihat raut wajah sahabatnya yang terdiam. Seketika tatapan tajam itu juga beralih padanya, sehingga membuat ia berhenti ketawa.
"Hadeh, udah lah. Gue cabut luan, mau jemput Sela", ujar pawangnya ingin beranjak pergi.
"IKOT!",
"IKOT!",
Oh tidak, semua pasang mata menatap mereka heran. Sebenarnya sudah dari tadi mereka diperhatikan. Mereka semua terlihat bingung melihat 3 orang yang sudah 20 tahun tapi tingkahnya masih sama seperti anak 10 tahun.
"Yaudeh", si pawang menyerah karena tak ingin menjadi pusat perhatian lebih lama lagi.
"Asek!",
"Uhuy!",
Dengan wajah girang, mereka mengikuti langkah pawangnya diselingi senandung kecil.
TBC
Maaf kalau banyak typo yaa

KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguards [END]
أدب المراهقينApa kalian pernah terpikir akan mempunyai abang dan pacar yang posesif? Ditambah dengan sahabat abang mu? Perkenalkan, Sela. Perempuan bermata biru dan wajah imut imut. Mempunyai abang yang posesif dan pacar yang posesif. Jika kalian berfikir itu a...