Jangan lupa vote and comment🥺
___
pilihlah orang yang dapat membuatmu nyaman di hati maupun pikiran.✨✨✨
Sultan menatap iba anak semata wayangnya. Mungkin dari sifat, wajah, arogan dan ambisi mereka sangatlah sama. Namun untuk urusan cinta, anaknya memiliki cerita yang jauh lebih menyakitkan darinya.
"Bantu Aron pa, Aron gak mau kehilangan Sela", sendu Aron.
"Apa yang bisa papa bantu nak? Papa akan berusaha". Sultan tak ingin kembali menyakiti anaknya, ia ingin menebus kesalahan yang selama ini ia perbuat. Dengan melihat anaknya bahagia bersama pilihannya, ia akan merasa lega.
"Batalkan perjodohan itu". Sultan menghela nafas panjang. Jika menuruti permintaan anaknya, sama saja dengan merebut jodoh orang.
"Tidak akan semudah yang kamu katakan, itu adalah sebuah permintaan terakhir", ucap Sultan.
"Aron tau pa, tapi mereka tidak saling mencintai", balas Aron cepat.
"Papa akan coba membicarakannya dengan Aldian. Beruntung Aldian adalah rekan bisnis papa dan papa cukup dekat dengannya".
"Ya, terima kasih pa". Sultan tersenyum tipis, "apa pun akan papa usahakan buat anak papa".
"Tapi, ada satu pertanyaan papa buat kamu", ujar Sultan memandang anaknya.
Aron hanya menaikkan sebelah alisnya."Apa kamu siap membongkar semua rahasia kamu kepada Sela dan keluarganya? Dan apa kamu akan menerima semua konsekuensinya?".
Aron seketika menegang, ia menghela nafas berat dan memijat pangkal hidungnya.
"Akan Aron lakukan pa, Aron akan menerima semuanya", putus Aron dengan berat.
•••
Sela menuruni anak tangga sambil bersenandung ria. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri namun tak menemukan siapa pun.
Art nya sedang mengambil cuti karena akan menikah untuk yang kedua kalinya. Sela sendiri bingung, mengapa art nya bisa mempunyai 2 jodoh.
"Maa!" Sela tidak mendapati siapa pun di ruang keluarga.
Kembali ia berjalan mencari orang orang di rumahnya. "Masa Sela gak di ajak pergi sih?", gumamnya.
"Papa!" tak ada sahutan yang di dapat.
"Abang! Bang Dimas!" Sela membuka pintu kamar Dimas namun orangnya tidak ada di dalam.
"Ish, pada kemana sih", gerutu Sela.
Sela pun keluar dari pintu belakang untuk menuju taman mini yang di rawatnya bersama Regina.
Taman mini itu sendiri dekat dengan ruang kerja mama dan papanya. Kata mamanya sih biar kerja gak suntuk suntuk banget, jadi di depannya ada pemandangan taman mini.
Saat Sela menyiram tanaman, Sela mendapati siluet seseorang yang sedang duduk di dalam ruang kerja orang tuanya.
'Lagi di situ toh', pikirnya.
Selesai menyiram tanaman, Sela memutuskan untuk masuk ke ruang kerja orang tuanya.
Saat dua langkah lagi ia sampai di depan pintu, ia mendengar suara papanya yang membentak seseorang.
"Itu sudah menjadi perjanjian Dimas! Saat Sela tamat nanti, perjodohannya dengan Tyo akan berlangsung!".
Sela menegang di tempat, seluruh badannya terasa kaku. Apa ia tak salah dengar? Dirinya dan Tyo? Kak Tyo?
Brak!
Sela mendorong pintu kuat dengan mata yang sudah memerah menahan emosi.
"S-sela?", Dimas bangkit dan berjalan mendekati Sela.
"M-maksudnya apa?", suara Sela bergetar menahan air di pelupuk matanya yang siap tumpah.
"Sela, dengerin mama dulu sayang", Regina mencoba untuk merangkul Sela namun di tepis.
"Jelasin maksudnya apa pa?", Sela menatap lekat papanya.
"Tenangin dulu diri kamu sayang", ucap Aldian lembut.
"Sela cuma butuh penjelasan!", sarkas Sela.
Aldian menghembuskan nafasnya, "duduk dulu sayang, papa janji akan jelaskan semuanya".
Sela mengikuti langkah Aldian yang menuntunnya untuk duduk.
"Tolong jelasin pa", lirih Sela. Aldian mengangguk pelan, "iya sayang iya".
"Jadi berawal dari persahabatan papa dengan Riandi, yaitu papanya Tyo. Kami dulu sangat dekat, mama kamu juga dekat dengan istrinya. Sampai kami mempunyai niat untuk menjodohkan kamu dengan Tyo",
"Saat itu kami hanya bercanda, kami tida mempunyai niat yang serius. Hingga papa mendapat kabar bahwa keluarga mereka mengalami kecelakaan. Papa di situ panik dan langsung mengunjungi rumah sakit yang membawa mereka",
"Dan ternyata Riandi dan kakaknya Tyo tidak selamat dalam kecelakaan itu. Tyo dan ibunya untung saja dapat terselamatkan. Di situ papa masuk ke dalam ruangan Tyo. Waktu itu Tyo belum sadar, tapi dia sudah melewati masa kritisnya",
"Seketika papa teringat permintaan Riandi pada papa. 3 hari sebelum mereka kecelakaan, Riandi sempat datang ke perusahaan papa dan kembali membicarakan perjodohan itu. Papa hanya menganggap itu becanda, karena memang papa dan mama tak pernah berniat menjodoh jodoh kan anak kami",
"Tapi, maaf sayang, papa ingin menuruti permintaan terakhir sahabat papa. Papa tau kamu pasti tak terima, tapi ini demi-",
"Papa gak sayang Sela", potong Sela cepat.
"Papa lebih sayang sama sahabat papa ketimbang sama Sela", lirih Sela.
"Sela ngerti papa pasti sangat terpukul dengan kepergian sahabat papa. Tapi bukan berarti papa bisa menjodohkan anaknya dengan Sela".
"Papa menjodohkan Sela bukan semata mata hanya karena itu. Tapi papa tau kalau Tyo adalah anak yang baik, dia pasti bisa menjaga kamu", balas Aldian.
"Tapi Sela gak cinta sama kak Tyo pa, Sela cuma anggap kak Tyo sebagai kakak Sela gak lebih",
"Kamu bisa mencobanya pelan pelan nak, kalian akan saling mencintai nantinya", Aldian mengelus kepala Sela.
"Papa gak ngerti!", Sela menepis tangan papanya. "Papa hanya mementingkan sahabat papa, tapi papa gak ngertiin perasaan Sela! Sakit pa! Sakit jika harus menikah dengan orang yang tidak kita cintai!".
Setelah mengatakan itu semua, Sela berlari masuk ke dalam rumah dan mengunci dirinya di kamar.
Dimas mencoba untuk menggedor gedor pintu Sela, namun ia juga mengerti bahwa Sela butuh waktu.
TBC
Gak kuat😞 Sela akhirnya tau😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguards [END]
Teen FictionApa kalian pernah terpikir akan mempunyai abang dan pacar yang posesif? Ditambah dengan sahabat abang mu? Perkenalkan, Sela. Perempuan bermata biru dan wajah imut imut. Mempunyai abang yang posesif dan pacar yang posesif. Jika kalian berfikir itu a...