46

6.5K 333 0
                                    

Jangan lupa vote and comment🥺
___
yakini hati sebelum terlambat.

✨✨✨

Tak terasa sudah 2 bulan terlewati dan mulai besok Sela akan memasuki sekolah sebagai anak kelas 12.

Sela naik kelas dengan nilai yang memuaskan. Peringkat 2 yang diraih di kelas unggulan, tentu saja itu tak mudah.

Aron pun turut memberikan surprise karena kenaikan kelas Sela dengan nilai yang memuaskan. Sela jadi berfikir, bagaimana jika ia lulus nanti? Surprise seperti apa yang akan dipersiapkan oleh Aron?

Sela menyusun barang barang kebutuhan sekolahnya untuk besok masuk sekolah. Tidak membutuhkan barang baru atau pun barang yang banyak.

"Wahyu hilang dan gak balik lagi, kak Cindy juga gitu. Tapi kenapa Adhim bisa balik ya?", Sela sedikit berfikir. "Di maafin kali ya sama kak Aron", jawabnya sendiri.

"Tapi, salah kak Gana apa ya? Kok dia ikutan ilang? Atau dia pindah? Perasaan kak Gana gak ada ganggu aku deh"

Sela menatap pigura foto di atas nakasnya. Di situ Aron merangkul Sela saat mereka di Bali.

Tangan Sela terangkat untuk memegang dadanya. Ia menghirup nafas panjang dan menghembuskan pelan.

"Kak Aron buat Sela sedikit takut, tapi kak Aron lebih banyak buat Sela nyaman. Sela juga gak mau kehilangan kak Aron"

Ya, ia membayangkan bagaimana dirinya jika melihat Aron meninggalkannya, rasanya sangat sakit.

Ceklek.

"Aron ada di bawah tuh", ujar Regina pada Sela.

Sela mengangguk dan membereskan barang barangnya dengan cepat.

"Kamu ngapain ke sini?", Sela menghampiri Aron yang duduk di ruang tamu.

"Emang gak boleh ya?", Aron menatap sendu Sela.

"Boleh dong!", ujar Sela cepat.

Aron menatap jail Sela, "semangat amat jawabnya"

Pipi Sela memerah akibat malu, ia pun menutupinya dengan membuang muka dari Aron.

"Pipinya merah tuh, minta dicium ya?", gurau Aron.

"Ish!", Sela menepuk keras paha Aron karena membuat pipinya semakin merah.

"Aww", Aron meringis kecil. "Tangannya kecil tapi tenaganya bahaya nih"

"Biarin! Kamu ngapain sih ke sini?", tanya Sela lagi.

"Mau ajak kamu makan seblak", jawab Aron dan sukses membuat mata Sela berbinar.

"Tungguin, aku mau ganti baju dulu", dengan semangat 45 Sela langsung berlari ke arah kamarnya untuk bersiap.

•••

"Aku boleh nambah lagi gak?", tanya Sela.

Aron menggeleng kuat, "itu udah piring kedua, nanti sakit perut".

"Enggak kok, yang level rendah deh", pinta Sela.

Aron tetap menggeleng dan membuat Seka cemberut kesal.

"Mau ke tempat rahasia aku dulu gak?". Dengan cepat Sela mengangguk pada Aron.

"Oke, abisin seblaknya, abis itu kita beli cemilan dulu, baru kita pergi ke sana", ujar Aron.

"Beli cemilan yang banyak ya?", Sela tersenyum ke arah Aron.

Aron terkekeh geli, "iyaa, nanti kamu yang pilih semua cemilannya".

Sela tersenyum senang mendengar jawaban Aron.

•••

Aron menatap Sela yang duduk di sampingnya dengan mulut yang tak pernah berhenti mengunyah cemilan.

Sela membalas tatapan Aron dan memasukkan beberapa keripik ke dalam mulut Aron.

"Ngapain nengokin aku mulu?", tanya Sela.

"Siapa suruh cantik", goda Aron.

"Gak jelas!", Sela membuang mukanya agar Aron tak melihat wajah merahnya.

"Sela, aku bakal terima semua pilihan kamu kok", ucap Aron tiba tiba.

Sela menoleh dan meyeringit bingung, "maksudnya?"

Aron tersenyum manis melihat Sela, "aku tau kalo kamu masih ragu sama aku, dan aku tau kalo kamu pasti takut sama aku"

Sela hanya diam memperhatikan Aron, menunggu ucapan Aron selanjutnya.

"Aku bukan mau menyerah, tapi aku sadar kalo perbuatan aku udah buat kamu takut. Aku gak mau maksa kamu buat terus di samping aku, kalo itu buat kamu gak nyaman"

Tiba tiba cairan bening turun dari mata Sela. Aron seketika panik dan tentu saja ia merasa bersalah.

"M-maaf, m-maksudnya, mm, i-itu, eh-", Aron menjadi gelagapan saat melihat tangis Sela semakin deras.

"Aku gak tau, hiks... Aku gak tau kenapa aku nangis, tapi rasanya sakit pas kamu bilang kayak gitu hiks...", isak Sela.

"Hah?", Aron menjadi orang bodoh sekarang.

"Aku gak tau! Padahal kamu bukan nyuruh aku buat jauhin kamu, tapi kenapa aku merasa gak terima. Kenapa rasanya sakit!"

Aron terdiam sejenak mencoba untuk mencerna semua ucapan Sela. 10 detik kemudian senyuman manis terbit dibibir Aron.

Aron menarik Sela ke dalam pelukannya, "ya, gak papa, nangis aja oke. Lepasin aja semuanya, kalau mau marahin aku gak papa marah aja"

"Huaa!!", tangis Sela semakin pecah di dalam pelukan Aron.

"Kamu bodoh! Aku gak mau! Jangan ngomong gitu lagi! Aku terima kamu! Kenapa kamu gak peka! Bodoh! Tolol! Aku benci sama kamu!"

Senyuman Aron semakin lebar, rasanya semua beban hidupnya ikutan hilang akibat pukulan yang diberikan Sela di punggungnya.

"Aku juga sayang kamu", balas Aron.

TBC

Kenapa Sela imut banget cara nyadarin Aronnya😅
Kita emang harus keras sama doi agar dia peka wkwkwk🤣🤣

Bodyguards [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang