Jangan lupa vote and comment🥺
___
Terima apa adanya.✨✨✨
Seorang siswi bercucuran keringat dan rambut yang di cepol asal, berlari di sepanjang trotoar berharap gerbang sekolah belum di tutup.
Siswi itu melirik jam di pergelangan tangannya, waktu tinggal 2 menit lagi namun jarak masih jauh. Benar saja, saat ia sampai, gerbang sudah di kunci oleh satpam.
"Pak! bukain dong!", siswi itu menggoncang gerbang agar menimbulkan suara yang berisik.
"Pak! saya mau belajar! bukain ya pak!", ia terus berteriak, namun pak satpam tak mengidahkan nya.
"Woi!",
Siswi itu berbalik saat mendengar suara seseorang seperti memanggilnya.
"Telat?",
Siswi itu mengangguk cepat, "kamu anak SMA sini? bajunya kok beda?",
"Enggak, mending sekarang lo ikut gue",
"Kemana?",
"Mau masuk kan?", siswi itu mengangguk.
"Makannya ikut, gue tau jalannya", setelahnya orang itu berlalu pergi.
'Ikut aja deh, yang penting masuk', batin siswi itu.
"Masuk", orang itu membukakan pintu berukuran sedang namun tidak terlalu besar.
"Ini masuk kemana?",
"Sekolah lo lah, lo gak liat ini tembok belakang?",
Siswi itu masuk ke pintu yang dibuka oleh orang tadi. Di pertengahan, siswi itu berhenti dan berbalik.
"Makasih ya, mm, nama aku Fara", Fara menyodorkan tangan kanannya.
"Adhim", jawabnya tanpa berniat membalas uluran tangan Fara.
•••
"Oi, gue cariin dari tadi juga", Vikri menepuk pundak Wahyu keras.
Wahyu menaikkan sebelah alisnya dengan perasaan sedikit kesal.
"Ada anak baru, bening bet, trus yak body nya behh, kayak gitar spanyol, manteb dah pokoknya",
"Oh",
"Oh? lo gak tertarik? atau jangan jangan lo belom move on dari kak Dinda ya?", tebak Vikri sambil menunjuk Wahyu.
Wahyu meremas jari Vikri, "gue gak tertarik, dan gue udah punya cewe baru",
"A-aa-aa! sakit bego!", Vikri menarik jarinya dan mengusap pelan.
"Harus di ronsen ni, kalo patah lo harus tanggung jawab", ucap Vikri dramatis.
"Mau gue tambah yang di sebelah?",
"Ck, lo mah kagak bisa akting dikit",
Wahyu menghela nafas berat, 'kok bisa gue punya temen kek gini'
"Oh iya, tadi lo bilang, lo punya cewe baru? siapa?",
"Masih proses",
"Halah, bacot lo gede",
"Terserah-",
"MAKANNYA KALO JALAN PAKE MATA",
Wahyu dan Vikri terlonjak kaget saat mendengar bentakan sahabatnya. Mereka mengenal betul suara bariton sahabatnya satu itu.
"Maaf kak, aku beneran gak sengaja", perempuan itu menunduk dalam dengan keringat dingin yang bercucuran.
"MAAF MAAF, LO KIRA MAAF LO BISA BERSIHIN JAKET GUE",
"Aku bakal tanggung jawab kak, serius",
"lo mau tanggung jawab kek mana gue tanya!?",
"Aku bakal cuci kak",
"GAK SUDI GUE!",
"Udah lah Raka, kan dia udah minta maaf, lagian dia gak sengaja", Sela mencoba untuk meredakan suasana.
"Gak bisa gitu Sela, jaket kesayangan gue ini", Raka menurunkan nada bicaranya saat berhadapan dengan Sela. Memang benar, tak ada satupun laki laki yang berani berkata kasar ataupun menyakiti Sela, mereka semua merasa segan dengan Sela, karena Sela adalah perempuan yang lemah lembut.
"Tapi ini bisa di cuci",
"Gue gak mau jaket gue di cuci sama cewek kayak dia", Raka menatap tak suka perempuan di depannya.
"Semua cewek itu sama, gak ada yang kayak dia atau kayak gimana pun. Kalo kamu gak mau, kamu bisa laundry, atau mau aku cuciin jaket Raka?",
Semua menatap kagum kepada Sela, siapapun pasti meleleh saat mendengar suara lembut Sela. Raka pun ikutan melemah mendengar penuturan Sela.
"Gak perlu Sel, gue bisa laundry kok", Raka menatap lembut Sela.
Tiba tiba saja ada yang merangkul pundak Sela posesif. Keheningan melanda suasana kantin, mereka menonton adegan dalam diam.
"Gak usah berlebihan natap cewe gue",
Sela mendongak, "W-wahyu?",
"Hah? cewe lo? mana mungkin Sela pacaran sama lo", Raka menatap remeh Wahyu.
"Lo gak perlu tau, yang penting sekarang, SELA CEWE GUE!", suara Wahyu menggema di seluruh sudut kantin.
'Whaatt'
'Cogan tambah berkuraangg'
'Kemaren Adhim sekarang Wahyu'
'Sisakan aku satu pliiss'
'Mau jugaaa'
'Sela guee'
'Sela dah ada pawang anjiiirr'
"Apaan si yu?",
"Kenapa sayang?",
Sela mendelik geli, "lepasin,SELA GAK PACARAN SAMA SIAPAPUN!", setelahnya Sela pergi dengan darah yang sudah mendidih.
'ALHAMDULILLAH'
'Sela gue masih adaa'
'Wahyu sama aku ajaaa'
'Wahyu di tolak doongg'
'Selaaa abang dataangg'
Wahyu dan Raka saling menatap tajam. Dalam pikiran Wahyu sekarang, 'mengapa Raka harus marah? dia suka sama Sela?'
"Ehey! jangan kelai kelai atuh", Vikri merangkul pundak kedua sahabatnya.
"Gimana kalo kita cabut aje, seru kan tuh", Vikri mencoba menenangkan kedua sahabatnya.
"Oke!",
"Oke!",
"Wes manteb, jawab nya barengan, kuy! YANG MAU IKUTAN HARUS IZIN DULU SAMA EMAK BAPAK KALEN!", Vikri berteriak ke seluruh penjuru kantin.
TBC
Part ini dipenuhi dengan emosi dari berbagai pihak😌
![](https://img.wattpad.com/cover/227557011-288-k164764.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguards [END]
Roman pour AdolescentsApa kalian pernah terpikir akan mempunyai abang dan pacar yang posesif? Ditambah dengan sahabat abang mu? Perkenalkan, Sela. Perempuan bermata biru dan wajah imut imut. Mempunyai abang yang posesif dan pacar yang posesif. Jika kalian berfikir itu a...