Jangan lupa vote and comment🥺
___
ikhlas adalah jalan keluar hati.✨✨✨
"Kak, kita mau kemana sih?",
"Ke suatu tempat yang paling kak Aron suka dan kak Aron yakin Sela juga pasti suka",
"Jauh ya kak?",
"Sebentar lagi, sabar yaa", Aron mengelus pucuk kepala Sela lembut.
Mereka sampai di suatu gedung tua yang sudah tak terurus namun terlihat masih kokoh.
Aron keluar dan memutari mobil untuk membukakan pintu Sela. Ia mengulurkan tangan dan mendapat sambutan dari Sela.
Sela tampak ketakutan, Aron merasakannya dari telapak tangan Sela yang mengeluarkan keringat.
"Gapapa", ucap Aron pelan. Sela mengangguk ragu dan mulai ikut melangkah dengan menggenggam tangan Aron erat.
Saat mereka masuk, suasana terasa sangat berbeda. Di dalam gedung itu sangat terurus dan hangat, hanya saja penerangan yang kurang membuat aura mencekam dari luar.
Aron menuntun Sela sampai memasuki lift. Gedung tua ini memang sudah lama tak di gunakan, Aron lah yang merenovasi semuanya.
Lift berhenti di lantai 17, rooftop. Saat pintu lift terbuka, angin malam menerpa tubuh mereka. Aron membuka jas nya dan melampirkan ke pundak Sela.
'Indah banget', batin Sela. Mata Sela terus melihat ke atas langit, lebih tepatnya menatap bintang bintang yang menyebar di langit. Senyum nya terus bertambah lebar, dan tak berhenti bergumam kata 'cantik'.
Senyum Aron tak pernah luntur, ia membiarkan Sela menikmati malam yang indah di bawah bintang bintang ini. Menurutnya, pemandangan yang indah adalah saat melihat senyum Sela yang cantik di bawah bintang bintang yang indah, di tambah angin malam yang menghembuskan rambut Sela.
'Gue bersyukur ketemu sama cewek kayak Sela', batin Aron.
"Kak Aron", Sela memanggil Aron dan menyuruhnya untuk mendekat. Saat Aron mendekat tiba tiba ia mendapat pelukan hangat dari Sela.
"Makasih udah bawa Sela kesini",
"Always be happy, bae", Aron mengecup kepala Sela lembut.
•••
Sela dan Aron tiduran sambil menatap bintang bintang di hadapan mereka. Sebenarnya Aron menolak karena takut kaki Sela yang memakai rok pendek akan kotor, tapi bukan Sela namanya jika tidak mampu membuat Aron luluh.
"Kak Aron sering kesini?",
"Dulu setiap hari kak Aron kesini, tapi sejak ketemu Sela, kak Aron kesini cuma setiap ingin menyendiri",
Sela menoleh menatap Aron dari samping, 'pasti berat jadi kak Aron', pikir Sela.
"Kalo gitu, setiap kak Aron sedih, kak Aron harus bawa Sela kesini", Sela tersenyum manis.
"Kenapa gitu?", Aron menaikkan sebelah alisnya.
"Biar kak Aron gak sendirian, jadi ada Sela yang nemanin kak Aron",
Aron tersenyum lembut menatap Sela, hatinya menghangat mendengar ucapan Sela.
"Dan kak Aron juga harus janji, kalo Sela lagi sedih, kak Aron harus bawa Sela kesini dan nemanin Sela", Sela mengacungkan jari kelingkingnya ke atas.
Aron segera mengaitkan jari mereka, membawa tangan Sela ke hadapannya dan mengecupnya pelan.
Deg.
Darah Sela berdesir hebat, Sela mengalihkan pandangannya untuk menutupi pipinya yang sudah sangat panas.
•••
Seorang perempuan memasuki lift dan menekan angka 12, saat sampai ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan bernuansa serba hitam.
Ia duduk di sofa empuk yang tersedia di dalam ruangan itu. Perempuan itu melirik ke arah seseorang yang sedang fokus dengan komputer di depannya.
"Ada informasi yang gue dapat", perempuan itu mulai mengeluarkan suara.
"Cepat juga gerakan lo", laki laki tadi menghampiri perempuan itu dan duduk di sofa hadapannya.
"Gue udah berusaha semampu gue, dan untungnya gue bukan orang peduli dengan lingkungan",
"Gak salah emang tu orang utus lo. Ya, paling enggak pekerjaan gue jadi berkurang, walaupun gue akan mendapat tugas yang lebih berat nantinya",
"Berterima kasih lah sama gue", perempuan itu tersenyum puas.
"Terima kasih nyonya Faradilla yang terhormat, jadi? Informasi apa yang lo dapat?",
"Lo tau peribahasa musuh di dalam selimut?", Fara meneguk menyesap kopi yang sempat di belinya
"Tentu gue ta--- sebentar, gak mungkin",
"Kenapa gak mungkin?", tanya Fara.
"Lo yakin?", laki laki itu menatap intens Fara.
"Sangat yakin dan gak ada yang gak mungkin di dunia ini", Fara tersenyum miring.
"Lo harus berhati hati, terus pantau dan beri informasi",
"Itu sudah pasti", ucap Fara yakin.
"Dan lo juga harus hati hati memberi tahu masalah ini sama pak bos, kalo sampai lo salah informasi, gue gak tau apa yang akan dia lakuin ke lo",
"Lo sendiri yang bilang, kalo pak bos gak salah utus orang, dan orang itu adalah gue. Percayakan semua sama gue, selesai",
"Gue suka percaya diri lo. Bagus, lanjutkan",
Mereka saling bertukar senyuman bak iblis. Dan mata mereka tak bisa berbohong, bahwa mereka akan melakukan sesuatu yang spesial.
TBC
Ada yang shock tentang pekerjaan asli Faradilla?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguards [END]
Fiksi RemajaApa kalian pernah terpikir akan mempunyai abang dan pacar yang posesif? Ditambah dengan sahabat abang mu? Perkenalkan, Sela. Perempuan bermata biru dan wajah imut imut. Mempunyai abang yang posesif dan pacar yang posesif. Jika kalian berfikir itu a...