Jangan lupa vote and comment🥺
___
Memilih adalah pilihan yang sulit.✨✨✨
Pagi ini Sela di antar oleh 3 curut yang tak pernah akur, yang tak lain adalah abangnya dan kedua sahabatnya.
Kemarin tiba tiba Aron dan Tyo kompak tak ingin pulang dan memilih untuk menginap di rumah Dimas. Dan terjadilah hal yang tak diinginkan. Rumah sudah seperti kapal pecah, sampah berserakan dimana mana, dan tak lupa perkelahian antara Tyo dan Aron yang sudah menjadi kewajiban mereka setiap hari.
"Pokoknya Sela pulang, rumah udah harus bersih!",
"Iyaa",
"Jangan ada sampah yang tinggal satupun!",
"Iyaa",
"Jangan ada yang berantem berantem lagi, nanti rumah jadi makin pecah!",
"Iyaa",
"Habis beres beres langsung pulang ke rumah masing masing. Mandi yang bersih, setelahnya berangkat kampus!",
"Iyaa",
Wajah 3 curut itu seperti diomeli oleh emak emak komplek. Padahal yang mengomeli mereka hanya lah anak SMA di bawah mereka. Tapi entah kenapa mereka selalu nurut dengan perkataan Sela.
Mereka hanya mampu menjawab 'iyaa' tanpa ada kata bantahan. Mengangguk sebagai jawaban mengerti, padahal dalam hati mereka tidak janji akan menuruti semua perintah Sela.
"Yaudah, aku sekolah dulu ya kak, bang", suara Sela kembali melembut. Sela menyalami satu satu abang dan kakak kakaknya. Walaupun Aron dan Tyo harus mendapati tatapan intimidasi dari Dimas karena telah memegang tangan adiknya.
"Belajar yang bener", Dimas mencium pucuk kepala adiknya.
"Kalo ada yang gangguin bilang sama kami, biar kami habisin", ucapannya mungkin terlihat santai. Tapi terdengar dingin dan tak main main. Itulah Aron.
"Haha, iya iyaa. Hati hati ya bang", Sela turun dan melambai kepada mereka. Setelahnya, Sela masuk ke pekarangan sekolahnya. Dan itu tak luput dari pandangan 3 bodyguard nya yang selalu mengawasi Sela dari jauh maupun dekat.
Hingga tatapan mereka berubah tajam saat melihat Sela dihampiri seorang laki laki yang sepertinya seumuran dengan Sela. Namun di situ Sela terlihat risih dengan kedatangan laki laki itu.
Dimas sudah siap untuk menerjang laki laki yang sudah berani mengganggu adiknya. Namun ia ditahan oleh Tyo, takut akan membuat keributan di sekolah Sela.
"Tenang bro, kita pantau aja dulu. Habis ini kita akan cari tau tentang tu bocah tengil", ucap Tyo menenangkan Dimas yang ingin beranjak menghampiri Sela.
"Dia udah ganggu adek gue", nada bicara Dimas begitu dingin. "Emangnya lu mau buat malu Sela karena abangnya kelahi di sekolah dia?", tanya Tyo.
Dimas pun menarik nafas dalam dalam dan membuangnya pelan. Mencoba untuk meredam emosi yang sudah hampir di ubun ubun.
Tepat di belakang mereka, berdiri seseorang dengan tatapan tajam dan senyuman iblis yang menghiasi wajahnya. Tak lupa tangan yang bersedekap dada, membuat siapa saja yang melihatnya akan merinding.
'Wait for the D day, little boy'
•••
Sela memasuki kelasnya dengan perasaan gondok yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Ia membanting tas nya dan duduk dengan menenggelamkan wajah dilipatan tangannya.
"Ada apa dengan Sela?", tanya Ceri pada Qila. Qila memutar mata malas, "Lo kira AADS apa?".
"Hehe, canda. Chill aja kali Qil", Ceri menyikut pelan lengan Qila.
Qila tak menggubris ucapan Ceri dan beralih menatap Sela. "Sel, Sela!",
"Hmm". Ceri dan Qila saling lirik. "Lu kenapa sel?", Sela hanya menggeleng sebagai jawaban.
"Kalo ada masalah, cerita sama kami Sela", suara Qila jika sedang serius memang terdengar kalem dan tegas.
Sela pun mendongak dan menatap kedua sahabatnya bergantian. "Nanti aku ceritain, bentar lagi bel".
Qila dan Ceri mengangguk paham, "Tapi janji yaa", Ceri mengacungkan jari kelingking nya pada Sela.
Sela tersenyum dan mengaitkan jari kelingkingnya dengan Ceri.
TBC
Hellow, mo nanya dong nih. Tipe cowok kalian tuh gimana sih? Xixi😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguards [END]
Teen FictionApa kalian pernah terpikir akan mempunyai abang dan pacar yang posesif? Ditambah dengan sahabat abang mu? Perkenalkan, Sela. Perempuan bermata biru dan wajah imut imut. Mempunyai abang yang posesif dan pacar yang posesif. Jika kalian berfikir itu a...