Jangan lupa vote and comment🥺
___
siapa sangka bahwa dirinya yang akan menjadi jodoh kita? :D✨✨✨
"Seluruh murid lulus dengan nilai yang memuaskan!", ucap kepala sekolah dengan suara tegas dan senyum yang tak pernah luntur.
'Huwaaa'
'Emaaakkk, Udin lulus maakk'
'Alhamdulillah'
'Mimpi apa gue semalem'
'Lulus gue ya Allah'
Sorakan kebahagiaan terus terdengar dari lapangan SMA Jaya. Isakan tangis terharu pun tak luput dari pendengaran. Lemparan lemparan topi yang menandakan betapa bahagianya mereka menjadi pemandangan yang asik.
"Selaa, Qilaa, kita luluuss!", teriak Ceri dan langsung memeluk kedua sahabatnya.
"Selamat untuk kita semua!", balas Sela tak kalah lantang.
"Gue mau kita sama sama terus okey?", ucap Qila yang langsung mendapat anggukan dan Ceri dan Sela.
"Huwaa, gue gak mau pisah dari kalian pokoknya!", rengek Ceri.
Sela tersenyum haru, "kalian harus kuliah yang bener ya, jangan lupain aku"
Qila dan Ceri sontak menatap Sela dengan mata membulat.
"S-sel? Gue lupa kalo lo bakal langsung dilamar", ujar Qila dengan nada sedih.
"Kita kan punya cita cita kuliah di satu kampus, sama kayak 3 curut itu", Ceri memanyunkan bibirnya.
"Jangan sedih gitu dong, yang penting kita tetap sama sama okee??", Sela mengembangkan senyumnya.
"Oke!", teriak Ceri dan Qila bersamaan.
"Woi! Mau ikutan coret coret kagak?", teriak Dodi, salah satu teman sekelas mereka.
"Mau dong!", jawab mereka bertiga kompak.
Mereka pun berlari ke arah kerumunan siswa siswi yang sedang asik mencoret coret seragam mereka. Ini adalah hal yang paling ditunggu tunggu oleh siswa SMA yang sebentar lagi akan meninggalkan tempat berkesan ini.
•••
'Spidol pink!'
'Tanda tangan lo dong!'
'Bagus bagus elah! Mau dipajang nih!'
'Jangan gambar aneh aneh bambank!'
'Pak! Udin bikin gambar kotor!'
"Sela, tanda tangan dong", Raka yang tak lain adalah sahabat Wahyu mendatangi Sela.
Sela sempat tertegun sejenak dan kembali tersenyum hangat pada Raka. Rasa bersalah yang masih hinggap membuat Sela tak tega dengan sahabat Wahyu itu.
"Dimana Ka?", tanya Sela.
"Di sini nih Sel", Raka menunjuk dada bidangnya untuk tempat tanda tangan Sela.
"Okok", jawab Sela yang langsung menanda tangani seragam Raka.
"Makasih Sela cantik, mau tanda tangan gue juga gak?". Sela mengangguk antusias dan menunjuk seragam lengan kirinya yang masih kosong.
"Siap!", ucap Raka dengan senyum lebarnya. "Gue ke sana dulu ya Sel, babayy".
"Sela!". Sela menoleh dan mendapati kedua sahabatnya yang berjalan ke arah dirinya.
"Kenapa?", tanya Sela saat Qila dan Ceri sudah sampai di hadapannya.
"Lo mau ikut lempar tepung warna gak?", Qila menaik turunkan kedua alisnya.
"Tepung warna?", beo Sela.
Ceri mengangguk, "iya, yang kayak di India India itu loh, Sel"
"Ooo", Sela mengangguk paham. "Emangnya boleh sama kepsek?"
"Boleh kok, lagian anak OSIS yang nyediain", jawab Qila.
"Oke deh, yuk!", Sela menarik kedua lengan sahabatnya sambil berlari. Senyum lebar dan manis tak pernah luntur dari wajah mereka.
•••
"Anjir!"
"Hahaha!", Sela dan Qila tertawa melihat raut wajah bete Ceri.
"Awas lo pada, sini lo berdua!", teriak Ceri sambil berlari mengejar Qila dan Sela dengan sepiring tepung warna di tangannya.
"Kejar kalo bisa wlek!", ejek Qila dengan menjulurkan lidahnya.
"Ceri, itu tepungnya terbang semua lo bawa sambil lari!", teriak Laras melihat tepung berwarna kuning di piring Ceri yang berterbangan.
"Yah! Gimana sih, belum juga gue lempar ke mereka!", gerutu Ceri dengan wajah khas bebek.
"Karma kan lo, hahaha!", Qila tertawa puas sampai sampai perutnya terasa sakit.
"Ish! Sini lo berdua, gue malas ngejar nih!"
"Gak mau!", lagi lagi Qila menjulurkan lidahnya.
"Sela, gak gue apa apain kok, sini deh", ucap Ceri dengan puppy eyes.
Sela menetralkan nafasnya dahulu sebelum berjalan mendekati Ceri.
"Gak gue apa apain kan?". Sela mengangguk pada Ceri. "Bilangin sama Qila suruh ke sini, gak gue apa apain kok"
"Qila! Gak di apa apain kok, sini deh!", teriak Sela pada Qila.
Qila menatap was was kedua sahabatnya. Kedua kakinya pun perlahan mendekat saat merasa tak adanya tepung di dekat mereka.
"Gak gue apa apain elah!", Ceri menyikut Qila.
"Abis dari sini kita makan burger yok, pengen banget perut gue nih", Ceri mengelus elus perutnya.
"Pulang dulu bego! Gak malu lo kek gini ke tempat makan?", Qila menoyor kepala Ceri.
"Iyalah, kita pulang ke rumah gue dulu, abis itu isi perut deh". Qila dan Sela pun mengangguk setuju pada Ceri.
TBC
HUWAA, AKHIRNYA MEREKA LULUS JUGA🥳🥳
Satu part lagi tamat nih, aku minta maaf kalo nanti gak ada extra part yaa☺
Tapi aku usahain bakal kasih kalian cerita ketiga aku yang tak kalah menarik tentunya🤩
TERIMA KASIH
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguards [END]
Teen FictionApa kalian pernah terpikir akan mempunyai abang dan pacar yang posesif? Ditambah dengan sahabat abang mu? Perkenalkan, Sela. Perempuan bermata biru dan wajah imut imut. Mempunyai abang yang posesif dan pacar yang posesif. Jika kalian berfikir itu a...