16

12.6K 685 7
                                    

Jangan lupa vote and comment🥺
___
Jangan membuat diri sendiri kesusahan dengan masalah kecil.

✨✨✨

Seorang perempuan tengah duduk di salah satu kursi pinggir lapangan. Perempuan itu memegang sebuah paper bag, matanya menatap kagum seseorang yang sedang memasukkan bola basket ke dalam ring dengan lincahnya.

15 menit berlalu, seorang laki laki dengan jersey yang melekat di tubuhnya berlari mendatangi perempuan yang duduk di salah satu kursi.

"Maaf ya kelamaan, soalnya untuk persiapan tanding", laki laki itu mengelap keringatnya degan handuk di lehernya.

"Gapapa kok, tadi kamu keren mainnya", perempuan itu memberi botol minum kepada laki laki dihadapannya.

"Hehe, makasih loh, baru pertama kali gue dipuji sama lo",

"Eh, mm, soalnya kan kemarin kemarin kita gak kenal",

"Gue tau lo, tapi mungkin lo gak tau sama gue",

"Tau kok, kamu kan kapten basket",

"Tapi lo gak tau nama gue kan dulu",

"I-iya sih, tapi kan sekarang udah tau kalo nama kamu Wahyu", perempuan itu menyengir lucu.

"Iya deh Sel, cewe mah selalu bener",

"Nih, aku mau ngembaliin ini aja kok", Sela memberikan paper bag nya kepada Wahyu.

"Buat lo juga gue ikhlas kok",

"Itu kan jaket kapten basket, pasti penting banget", jawab Sela.

"Kan gue kasih ke orang yang penting juga", Wahyu mengode Sela dengan jurus gombalnya. Tapi na'asnya, perempuan yang ia gombali terlampau polos.

"Iya, kamu harus kasih ke orang yang penting buat kamu nantinya", Sela tersenyum polos.

Wahyu menghela nafas, "gue anter pulang ya",

"Eh, makasih, tapi aku nanti di jemput sama abang aku", tolak Sela halus. Tidak mungkin Sela pulang bersama Wahyu, bisa bisa Wahyu bukannya pulang, malah singgah di rumah sakit.

"Oh, mau gue temenin di depan gerbang?",

"Enggak, gapapa kok, aku bisa sendiri",

"Yakin? udah mulai sepi, lagian abang lo kok jemputnya telat?",

"Iya, karena abang aku harus ketemu dosennya dulu. Yaudah, aku ke depan ya, kayaknya bentar lagi abang aku sampai",

"Bener bisa sendiri?", tanya Wahyu memastikan. Sela mengangguk yakin kepada Wahyu.

"Bye, Wahyu", Sela memberikan senyuman manis pada Wahyu.

"I-iya, hati hati", Wahyu serasa terhipnotis dengan senyuman itu.

Bagi yang nanya, kok Sela udah ngembaliin jaket Wahyu, kan roknya robek? Tentu saja atas paksaan Sela, supir Ceri membawakan celana trening Ceri untuk Sela. Tidak mungkin Sela membawa jaket Wahyu pulang, bisa saja abangnya membakar jaket itu.

Kenapa Sela gak minta tolong abangnya atau orang rumahnya yang bawain? Seperti yang Sela katakan pada Wahyu, abangnya sedang sibuk sibuknya bertemu dengan dosen, jadi ia tak ingin mengganggu abangnya. Sedangkan Sela tidak punya supir, ia hanya punya pembantu, dan ia tak tau nomor telepon pembantu dan rumahnya.

Untungnya Ceri mengerti bahwa Sela mempunyai abang yang super protektif, dan beruntung ia punya supir yang bisa ia mintai tolong.

•••

Saat ini Sela sedang menikmati makan malamnya ditemani dengan 3 bodyguards nya. Tentu saja Aron dan Tyo datang tanpa di undang.

"Sela, kok roknya bisa robek sih tadi?", Aron membuka pembicaraan.

"Oh, twadi, iwtyu-",

"Kunyah dulu makanannya, Sela", titah Dimas.

Setelah menelan makanan di mulutnya, Sela menjawab pertanyaan Aron, "tadi olahraganya senam lantai, terus di suruh split, eh tiba tiba robek",

Prank!

Dimas menjatuhkan sendok nya, ia menatap tajam ke arah Sela, Aron menatap Sela dengan mata dan mulut yang melebar, sedangkan Tyo terdiam kaku, ia menggantung suapan sendok di tangannya dengan mulut terbuka.

Sela terlonjak, "abang kenapa sih? kan Sela kaget jadinya",

"Sela, olahraganya cewek semua?", tanya Dimas dingin.

"Hah? ya enggak lah bang, yang olahraga cowok cewek, malah tadi ada tambahan anak IPS, jadi 2 kelas deh", jawab Sela polos, dan kembali memakan makanannya.

"Sel, semuanya liat?", giliran Tyo yang bertanya, tentu dengan nada yang lembut.

Muka Sela berubah merah padam, "i-iya, karena Sela di kelilingi, jadi semuanya pada denger suara celana Sela robek, terus pada langsung ketawa", Sela mengerucutkan bibirnya.

"Tapi, untung aja Sela punya sahabat kayak Ceri sama Qila, jadi mereka semua di marahin sama Qila, gak ada yang ketawain lagi deh", tambah Sela dengan wajah bangga.

"Jadi, Sela kok bisa pakai celana Ceri?", tanya Aron menatap Sela.

"Ceri nelfon supirnya buat minta tolong bawain celananya",

"Jadi Sela selama nunggu supir Ceri, di kamar mandi aja?",

"Enggak, Sela nunggu di luar",

"Hah? Sela nunggu di luar? Di liatin dong?",

"Ya enggak lah bang, untungnya ada Wahyu yang mau pinjemin jaketnya, jadi Sela gak perlu nunggu di toilet",

"Wahyu cewek atau cowok, Sela?", kini giliran Dimas yang bertanya pada adiknya.

"Menurut abang? kan namanya cowok bang", jawab Sela tak sadar dengan ucapannya.

"Nadi, Sela pakai jaket cowok?", tanya Dimas menatap tajam Sela.

Sela terdiam, 'mampus', gumam Sela.

"K-kan, dia baik bang mau pinjemin jaketnya, dari pada Sela di toilet mulu. Lagian kan langsung Sela ganti sama celana Ceri", Ceri menatap abangnya dengan tampang memelas.

"Jabisin makanannya!", perintah Dimas dengan nada yang tegas.

'Aduh, mulut Sela kenapa sih? Maafin Sela ya Wahyu', Sela terus berdoa dalam hati agar tak terjadi apa apa dengan Wahyu esok hari.

TBC

Serem banget yah abangnya Sela, tapi lucu😌

Bodyguards [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang