Jangan lupa vote and comment🥺
___
masih banyak yang sayang dan peduli padamu. fighting!✨✨✨
Tyo kini duduk bersimpuh di depan kaki mamanya. Tasya menatap kosong anaknya dengan air mata yang sudah mengering di kedua pipinya.
"Tyo mohon ma, Tyo tau harusnya Tyo ikuti perintah mama. Tapi Tyo juga ingin bahagia sama perempuan pilihan Tyo nantinya", Tyo bersujud di kedua kaki mamanya.
"Kenapa Tyo? Sela anak yang cantik dan manis luar dalam", jawab Tasya masih dengan tatapan kosong.
"Tyo tau ma, tapi Tyo cuma sayang sama Sela sebagai adik gak lebih",
Tasya kembali terisak, "mama tau nak, mama juga ingin kamu bersama perempuan yang kamu cintai. Tapi mama juga tidak bisa menolak permintaan terakhir papa mu".
Tyo menutup rapat rapat matanya, menyalurkan semua emosi yang ingin meluap.
"Tyo tau ma, Tyo tau. Tapi Tyo ingin kebahagiaan Tyo ma. Tyo juga gak mau melukai perasaan Aron ma".
"Aron? Ada apa dengan Aron?". Tyo mendongak menatap mamanya.
"Aron sayang sama Sela ma, ia udah lama mendam itu semua ma. Aron sayang Sela lebih dari sebagai abang dan Sela juga mencintai Aron ma", jelas Tyo dengan menggebu gebu.
"Tyo gak mau merusak kebahagian orang ma. Tyo gak mau menyakiti Aron dan Sela, Tyo tau mereka saling mencintai", tambahnya lagi.
Tasya terdiam sejenak. "Mama butuh waktu nak, ini demi papa kamu juga". Tasya bangkit dari duduknya setelah menghela nafas berat.
Tyo menatap kosong punggung mamanya yang semakin hilang masuk ke dalam kamarnya.
•••
Ruangan Sultan di ketuk 2 kali dari luar.
"Masuk".Ceklek
"Permisi pak", sekretaris Sultan masuk dengan sopan.
"Ada apa Vio?". Vio sedikit ragu untuk mengucapkan informasinya.
"B-begini pak, CEO dari perusahaan Qalbar Company Corp datang bersama sekretarisnya untuk bertemu dengan bapak", ujar Vio.
Dahi Sultan mengerut bingung, "ada apa lagi dengan mereka?".
"Saya juga tidak tau pak, mereka datang secara tiba tiba".
"Baiklah, persilahkan mereka masuk". Vio mengangguk dan kembali keluar.
Tak lama pintu kembali di ketuk dan menampakkan CEO Qalbar Company Corp yang selama ini tak pernah menampakkan diri di media maupun rekan bisnisnya.
Sultan mendongak dan terdiam menatap anak semata wayangnya berdiri tegap di depan Zack.
Aron berjalan dengan tatapan dinginnya yang mengarah pada Sultan yang terdiam kaku. Ia langsung duduk tanpa di persilahkan.
"Apa kabar bapak Sultan Alsyah Albaric?", suara bariton Aron menyadarkan lamunan Sultan.
"Apa maksudnya ini?", tanya Sultan dengan suara dinginnya.
Aron tersenyum miring, "seperti yang anda lihat, anak anda yang di tinggalkan selama 10 tahun ini dapat menegakkan sebuah perusahaan dan menjadi rival anda selama ini".
Nafas Sultan tercekat, "papa tidak sedang bercanda Aron!"
"Zack, sekretaris saya selama ini yang telah menggantikan saya agar tak di ekspos oleh public". Sultan menatap Zack dan mendapat anggukan darinya.
"Papa tak percaya dengan yang sekarang papa dengar. Huft, kenapa kamu tak pernah bilang?",
"Apa anda pernah peduli dengan saya?", Aron menaikkan sebelah alisnya.
"Tentu saja! Saya papa kamu yang telah merawat kamu dari kecil!"
"Tapi saya tak pernah merasakan yang namanya kasih sayang dari orang tua!". Suasana di ruangan Sultan terasa semakin mencekam.
"Maafkan papa nak, papa tau papa salah. Selama ini papa hanya mementingkan pekerjaan, tapi itu semua demi keluarga kita".
Aron hanya diam menatap mata papanya yang mulai berkaca kaca.
Sultan tersenyum tipis menatap anak semata wayangnya. "Kau benar benar mirip denganku".
"Jangan sama kan saya dengan anda", ucap Aron datar.
Sultan terkekeh miris, "kita benar benar mirip. Dari wajah, sifat dan ambisi".
"Apa maksud anda?", tanya Aron tak mengerti.
"Seperti yang kau tau, perusahaan ini adalah perusahaan keluarga kita. Keturunan Albaric. Tak jauh beda dari namanya, ada sebuah perusahaan besar bernama Albar dan di kelola oleh CEO berparas cantik bernama Nadena Alfian Albar".
Aron tersentak mendengarnya, namun ia pandai dalam mengatur raut wajahnya.
"Tolong jelaskan", ucap Aron tanpa ekspresi.
"Tentu", jawab Sultan. "Kau tau, dulu papa tidak mau menjadi pengganti kakek mu menjadi perusahaan ini. Papa kabur, lari kemanapun, hingga papa bertemu dengan ibu mu. Ibu mu adalah orang yang lembut dan penyayang, namun mempunyai ambisi yang sama dengan ku, dan menurun juga pada dirimu",
"Kami bertekat untuk bangkit dan memulai hidup baru bersama. Kami terus berusaha dari nol hingga akhirnya terbentuklah perusahaan Albar. Na'asnya, saat janin mu masih seumur jagung, papa bertemu lagi dengan kakek mu",
"Ia mengancam akan memisahkan papa dengan ibumu dan dirimu jika papa tak menerima perusahaan ini. Akhirnya papa menerimanya dan perusahaan Albar di kembangkan oleh ibu mu sebagai anak dari perusahaan Albaric".
"Apa anda berniat seperti itu padaku?". Sultan tersenyum kecil, "tentu saja".
Aron yang awalnya mulai melembut kembali mengeraskan rahangnya.
"Haha, tapi karena papa tau bagaimana rasanya, papa tak ingin membuat dirimu menderita".
Aron sedikit terhenyak mendengarnya, ia tak pernah berpikir jika arogan dan ambisi dirinya menurun dari orang tuanya. Ia benar benar anak mereka.
"Apa kamu memaafkan papa mu ini? Jika berat, papa akan menerimanya", lirih Sultan.
Aron hanya menatap Sultan selama 5 menit.
"Ka-",
"Aku memaafkan mu, papa", hatinya terasa bergetar saat mengucapkan itu.
Sultan bangkit dan langsung memeluk erat anaknya. Ia tak dapat membendung tangisnya, ia merasakan kembali pelukan anaknya.
"Berdirilah pak tua, atau tidak pinggang mu akan encok jika terus memelukku", ucap Aron tanpa dosa.
Sultan memang memeluk Aron yang sedang duduk anteng. Secara tidak langsung Sultan merunduk untuk memeluk Aron, bisa saja pinggangnya akan kena.
"Hei, papa ini masih muda. Walaupun sudah berkepala 5, namun tenaga dan wajah papa masih seperti anak muda".
Aron hanya menatap malas papanya. "Sebenarnya ada hal lain yang ingin Aron bilang sama papa, dan ini hal serius".
TBC
Akhirnya Aron sama papa nya baikan guys, seneng banget deh🤭😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguards [END]
Teen FictionApa kalian pernah terpikir akan mempunyai abang dan pacar yang posesif? Ditambah dengan sahabat abang mu? Perkenalkan, Sela. Perempuan bermata biru dan wajah imut imut. Mempunyai abang yang posesif dan pacar yang posesif. Jika kalian berfikir itu a...