17

12.2K 646 5
                                    

Jangan lupa vote and comment🥺
___
"apa salah temenan sama cowok?" -Sela

✨✨✨

"Cari tau anak bernama Wahyu",

"Siap, pak!", orang suruhannya pergi dari hadapan laki laki itu.

•••

"La la la, aku senang sekali, masuk kelas", Sela bersenandung ria memasuki kelasnya.

"Kenapa lo, Sel?", tanya Ceri menghadap belakang.

"Aku lagi seneng", senyum Sela mengembang.

"Seneng kenapa? jangan bilang abang lo bolehin lo pacaran?", tebak Qila.

"Ih, enggak, itu mah gak bakal kali",

"Terus apa?",

"Aku di ajak jalan sama kak Tyo!",

"Hah? Sumpah!?", Ceri dan Qila saling memandang tak percaya.

Sela mengangguk antusias, "pulang sekolah nanti kami pergi",

"Kok di bolehin sama abang lo?", Qila mengerutkan keningnya.

"Karena abang bakal pulang agak malam, jadi abang bolehin aku jalan sama kak Tyo",

"Terus, kak Aron? biasanya kan selalu nempel berdua?",

"Kak Aron juga lagi sibuk kuliah",

"Ooohhh", Ceri dan Qila mengangguk mengerti.

•••

Tyo sedang fokus mengerjakan tugas di laptop nya. Semangat Tyo hari ini sangat membara, ia akan pergi jalan dengan Sela, berdua saja.

Drrt drrt

"Halo",

"Heh, lo jagain adek gue, kalo sampe lo apa apain Sela, nasib lo-",

"Iyaa iyaa sahabat kuu, gue janji bakal bawa Sela pulang dengan selamat tanpa lecet segaris pun"

"Awas lo, kalo sampe kenapa napa, kepala lo jadi penggantinya!",

"Serem amat calon abang ipar",

"Berani sebut gue kek gitu lagi?",

"Ehh, iya Dimas, Tyo berjanji",

"Bagus, dah",

Tut.

"Punya sahabat kok galaknya melebihi macan dah", Tyo menggeleng pelan mendengar ocehan Dimas. Ia kembali mengotak atik laptopnya.

10 menit kemudian, terdengar kembali suara ponselnya berdering.

Drrt drrt

"Ape?",

"Gue penggal kepala lo kalo sampe Sela kenapa napa!",

"Astaga, janji gue, Sela aman sama gue",

"Awas aja lo macam macam!",

"Iyee, percaya dah, kami cuma jalan doang elah",

"Yaudah",

Tut.

Tyo menelan slavina susah payah, ia memandang lekat ponselnya, "apa coba salah hamba?",

"Kepala gue jadi taruhan dua orang anjir", Tyo menggeleng kuat mengingat perkataan 2 sahabatnya di telepon tadi.

•••

"Jadi, coba ceritain apa yang sebenarnya terjadi",

"Aku cuma kecelakaan pa",

"Kamu kecelakaan sampai hilang 3 hari?",

"Iya, aku di rawat sama orang yang nabrak, hp aku pecah jadi gak bisa ngabarin",

"Yasudah, tapi kamu yakin kalau kamu tidak perlu di bawa ke rumah sakit?",

"Iya pa, aku dah sembuh",

"Baiklah, kalau begitu papa ke kamar duluan",

'Maaf karena aku bohong pa, tapi aku gak mau ngelibatin papa, aku takut papa kenapa napa'

•••

Seperti janji tadi, Sela dan Tyo sekarang sedang berada di salah satu mall. Mereka tengah berkeliling melihat lihat semua toko,  sesekali mereka juga mampir jika ada yang lucu di mata Sela.

"Kak, kesitu bentar", Sela menunjuk toko boneka di depannya.

"Ada yang bisa di bantu?", tanya pelayan pada Sela.

"Liat boneka gede itu ya, kak", jawab Sela ramah.

"Ini, dek", pelayan itu menyerahkan sebuah boneka teddy bear yang ukurannya melebihi badan Sela.

"Sela bisa angkatnya?", Tyo membantu Sela mengangkat boneka itu. Tyo sedikit khawatir melihat Sela yang tenggelam di balik boneka yang di peluknya.

"Lucu banget ya, kak Tyo", hanya suara Sela yang terdengar, sedangkan badannya sudah menghilang.

"I-iya, Sela lepas dulu, Selanya ketutupan",

Sela memberikan boneka itu pada Tyo, ia menghela nafas, Sela sedikit keberatan saat menggendong boneka itu.

"Aku ma- loh kak Tyo mana?", Sela celingak celinguk mencari cari Tyo. "mbak liat kak Tyo gak? Yang tadi sama Sela",

Pelayan itu menahan tawanya melihat wajah Sela yang gusar, "dek, mm, kak Tyo ada di-",

"Kak Tyo di sini Sela",

"Hah? Kak Tyo dimana? Jangan main petak umpet dong",

"Di sini Sela, di balik boneka", Tyo menurunkan bonekanya.

"Loh, jadi kak Tyo dari tadi di situ? kok Sela gak liat ya?",

Tyo tersenyum gemas mendengar perkataan Sela yang begitu polos. Rasanya ia ingin memeluk Sela sepuasnya, tapi ia masih sadar tempat.

"Sela mau boneka ini?". Sela mengangguk antusias.

"Yaudah mbak, boneka ini ya",

"Baik mas", pelayan itu membawa bonekanya ke kasir.

"Kak Tyo yang beliin?",

"Iya, Sela suka kan?",

"Suka banget! makasih ya kak", Sela memeluk erat Tyo dari samping.

•••

Sela dan Tyo sedang makan malam di salah satu restoran dalam mall.

"Makannya pelan pelan Sela, nanti kesed-",

"Uhuk uhuk",

"Tuh kan, baru mau kakak bilangin", Tyo memberi minum kepada Sela.

"Makasih kak, soalnya makanan Sela pedes",

"Mau tukaran?",

Sela menggeleng, "pedes pedes enak",

"Nanti sakit perut loh",

"Enggak kak", Sela pun melanjutkan makan.

TBC

Kebayang gak sih punya abang kayak Dimas sama Aron? Hahaha😭

Bodyguards [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang