Jangan lupa vote and comment🥺
___
kenapa harus takut? balasan atas semua perbuatan itu ada.✨✨✨
Aron dan Dimas tengah duduk di salah satu cafe dekat kampus mereka. Sedangkan Tyo akan menyusul karena jadwalnya lebih lama.
"Dim, lo gak akan bolehin Sela pacaran sampai kapan?", Aron menatap Dimas serius.
"Sampai dia udah temuin yang tepat",
"Gimana caranya? Sedangkan lo aja gak bolehin dia dekat sama cowok manapun",
"Jodoh gak akan kemana, lagian kalian berdua kan deket sama Sela",
"Kalau misalkan Sela jadian diantara kami berdua gimana?",
Dimas menaikan sebelah alisnya, "Maksud lo?",
"Maksud gue gini, lo cuma bolehin Sela deket sama kami berdua, berarti secara tidak langsung lo cuma bolehin Sela jadian di antara kami berdua dong", jelas Aron.
"Gak usah ngarep, gue bolehin lo berdua deket karena kalian sahabat gue dari kecil, gue percaya sama kalian",
"Tapi Sela pasti bakal nyaman di antara kami berdua, karena dia gak ada dekat sama cowok manapun",
Dimas menatap Aron heran, "Lo sebenarnya mau ngomong apa sih? Dari tadi muter muter gak jelas omongan lo",
"Gue sayang sama Sela",
Deg.
"Udah kelihatan dari muka lo berdua, kalian itu sayang cuma sebagai abang",
"Enggak, gue sayang sama Sela sebagai perempuan", Aron kekeh dengan pendiriannya.
"Kalian cuma anggap Sela sebagai adik kalian, gue-",
"Lo ngerti gak sih perbedaan sayang sebagai adik dan sayang sebagai perempuan!?", emosi Aron mulai terpancing.
"Tapi kalian gak bisa", jawab Dimas dingin.
"Kenapa gak bisa? Karena lo ga bolehin Sela pacaran?",
"Iya".
Aron menatap Dimas tak percaya, "Apa yang ngebuat lo gak bolehin Sela pacaran?",
"Gue gak mau dia nangis nangis, sakit hati gak jelas cuma gara gara cowok",
"Tapi kan-",
"Dan gue paling gak suka adik gue disakiti secara fisik maupun batin",
Aron mengusap wajah kasar, "Gue ngerti Dim, tapi itu konsekuensi orang pacaran, walaupun dia udah ketemu jodohnya, dia pasti bakal ada nangis nangisan. Kesimpulannya, setiap hubungan pasti ada lika liku", Aron mencoba menetralkan deru nafasnya.
"Masalahnya, lo itu-",
Dor!
Dimas dan Aron terlonjak kaget, ia menoleh dan menatap horor Tyo yang sudah berani merusak suasana.
"Eh, ade ape nih?", Tyo duduk di kursi sebelah Dimas.
"Yo, tadi gue janjinya bakal traktir kan?", tanya Aron.
"Iya dong! Makannya gue semangat 45 datang kesini, gue selesain tugas gue dengan gesit", Dimas menyombongkan dirinya.
"Sekarang, lo silahkan pesan apapun yang lo mau",
"Siap, laksanakan!", Tyo hormat kepada Aron dan ingin beranjak pergi memesan.
"Dan silahkan di bayar dengan uang lo sendiri", lanjut Aron.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguards [END]
Fiksi RemajaApa kalian pernah terpikir akan mempunyai abang dan pacar yang posesif? Ditambah dengan sahabat abang mu? Perkenalkan, Sela. Perempuan bermata biru dan wajah imut imut. Mempunyai abang yang posesif dan pacar yang posesif. Jika kalian berfikir itu a...