"Mampus Lo kan, buat Lisa nangis. Kok dia sempat bunuh diri liat aja lo hyung" Jungkook mengumpat kecil pada Namjoon. Ia sempat melihat Lisa yang sedikit menangis di meja dapur dan Jungkook banyak menyalahkan Namjoon karena dia yang paling banyak berbicara dengan kebohongannya disini.
Walaupun yang memulai Jisoo dan Jennie.
"Mana ada adegan bunuh diri gitu Marjuki" Namjoon melihat ke arah dapur sejenak. Hanya terlihat Lisa yang sedang menundukkan kepalanya.
"Siapa tau dia nekat"
"Jin hyung, lempar terus telurnya ke arah Lisa. Biar cepet"
"Sabar dulu kook. Nikmati suasana dulu, kan jarang jarang kita liat Lisa nangis" Sebuah pukulan keras didapat oleh Seokjin setelah berkata demikian. Jungkook memukulinya tanpa sedikitpun rasa kasihan.
"Sungguh miris diriku. Di usia 28 tahun ini aku dimainkan oleh anak usia 23 tahun" Jungkook memasang ekspresi jijiknya saat Seokjin berkata itu. Sudah berpuluh puluh kali ia mendengar Seokjin berkata seperti itu.
"Lebay amat. Cepat hyung, ntar dia makin nangis"
"Lo mau liat dia sakit hyung?"
"Hyung.."
"Jin hyung, kutraktir sepuasnya"
---
Seokjin mengambil telur yang telah disiapkan oleh Jennie di depannya. Berkat, perkataan Jungkook yang berkata akan mentraktir nya, ia menjadi semangat 45. Bagaimana tidak, jarang jarang seorang Seokjin bisa ditraktir oleh Jungkook. Apalagi kali ini sepuasnya.
Sungguh, jin mampu memanfaatkan keadaan. Dan seperti nya ia harus berterima kasih pada Lisa karena berkatnya, Seokjin bisa mendapat traktiran dari Jungkook.
Inilah yang dinamakan, mengambil kesenangan dalam kesulitan.
"Perlu diaduk gak?" Tanya Seokjin
"Lo mau bikin telur mata sapi hyung?"
"Gue nanyak bambang" Jin kembali fokus memilih telur yang nantinya akan dilempar pada Lisa.
"Hyung cepat. Milih telur aja kayak mau milih calon istri"
Seokjin hanya melihat jengah ke arah Jungkook. Sedari tadi, lelaki tampan itu terus mendumel pada Seokjin. Padahal ia hanya ingi memilih telur yang menurut nya punya kadar ketampanan tinggi.
Karena seorang worldwide handsome juga harus memilih sesuatu yang tampan juga. Begitu pendapat Seokjin.
---
"Lalisa" Lisa mendongkakkan kepalanya mendengar suara panggilan Jisoo. Ia terlihat berdiri di belakang Lisa dengan wajah tanpa mengeluarkan ekspresi apapun."Kau menangis?"
Lisa hanya menggeleng pelan "Ani-ya eonni"
"Kau merasa dirimu benar dan kami semua salah?"
Lisa kembali menggeleng "Ani-ya eonni. Aku salah"
"Jangan sering untuk membuat kesalahan Lisa-aa. Kau ada masalah hingga menjadi seperti ini?" Lisa menatap sendu Jisoo. Lisa bersumpah, ini pertama kalinya ia melihat Jisoo yang berbicara datar dan menyakitkan hatinya.
"Aku akan berusaha lebih keras eonni" Jisoo hanya mendelikkan bahunya sendiri, mengambil sebotol air lalu beranjak pergi dari situ. Kembali meninggalkan Lisa sendirian.
---
"Udah? Semua udah siap kan?""Kue nya mana?"
"Itu di tangan Namjoon" Jennie sontak melihat ke arah Namjoon yang sedang memegang kue untuk Lisa. Ia langsung mengambilnya dari Namjoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
I D O L ✔
FanfictionBangtan Sonyeondan dan Blackpink 2 Idol Group yang sedang naik daun saat ini dan banyak mencuri perhatian banyak orang di dunia ternyata memiliki kedekatan layaknya kakak dan adik. Tidak banyak yang tau tentang kedekatan mereka. Bagaimana keseruan d...