Jimin mengusap wajahnya kasar. Sudah seminggu yang lalu ia tidak tau kabar Rose. Sesibuk sibuknya gadis itu pasti akan memberikan kabar singkat padanya. Tapi seminggu terakhir, tidak ada sedikit kabar pun darinya.
"Waegerae Jim?"
Jimin menggeleng pelan "Ani-ya hyung"
Suga mendelikkan bahunya acuh. Ia kembali berlalu berjalan menuju arah kamarnya. Sekarang adalah waktu untuk menghabiskan waktu dengan kasurnya.
Jimin mencoba menelphon Rose. Tidak diangkat. Suasana malam ini sedikit dingin. Hujan lebat sedari tadi mengguyur kota Seoul disertai sedikit petir dan angin yang terbilang lumayan kencang.
"Rose-aa" Jimin tersenyum senang mandapati teleponnya diangkat oleh gadis itu.
"Wae Jimin-aa?" Suara rose sedikit bergetar. Gadis itu ketakutan di seberang sana.
"Kau tidak pernah membalas pesanku sejak seminggu yang lalu"
Di seberang sana, rose membekap mulutnya keras. Ia dibuat hampir mati oleh tingkah penggemar BTS beberapa menit yang lalu "Aku sedang ingin sendiri Jimin-aa"
"Kau mempunyai masalah Rose?"
"Aku baik baik saja" Rose menahan tangisannya. Jimin akan sangat curiga nantinya.
"Yaa... Waegerae?"
"Jimin-aa, sepertinya kita harus saling mendalami diri kita sendiri untuk saat ini"
Dahi Jimin mengerut. Ia menunggu kalimat berikutnya yang akan dilontarkan Rose
"Aku butuh waktu sendiri untuk sekarang. Jangan menghawatirkan ku lagi untuk sekarang Jim. Kau akan lebih baik jika aku tidak ada"
"Ya... Kau kenapa?!!"
Rose menggeleng pelan di seberang sana. Ia lelah dengan segala cacian yang didapatnya. Itu sungguh membuat hatinya sakit. Mungkin melepaskan Jimin akan membuat mereka puas dan mendapatkan hal yang mereka inginkan.
"Aku hanya sedang ingin sendirian Jimin-aa. Aku takut"
"Ya... Ada apa denganmu?"
Rose tidak lagi menjawab. Ia mematikan sambungannya secara sepihak dan melempar keras ponselnya ke sembarang arah. Gadis itu benar benar frustasi dengan keadaan sekarang.
Rose menjambak rambutnya keras. Tolonglah, semua hal yang ia lalui sangat sakit. Mereka tidak hanya mendapat tekanan karena cacian itu, sekarang yang diterima keempat gadis cantik itu ancaman fisik. Ditampar, diganggu, Dimata matai, hingga yang lebih parah hampir saja dibuat celaka.
"Tenangkan dirimu Rose" Monolognya pada diri sendiri. Ia memegang erat kedua baju yang dikenakannya. Seakan menyalurkan rasa sakit yang diterimanya pada benda mati tersebut.
Suasana sunyi di tempatnya. Gadis itu benar benar mencari tempat yang jauh dari keramaian dan mencoba menemukan dirinya sendiri agar tidak berbuat hal bodoh. Ia sekarang seperti diambang masalah. Semua orang terlihat membencinya.
Air matanya turun. Hatinya sakit di-bully secara mental dan fisik. Apakah mereka tidak tau bahwa dia juga seorang manusia. Seorang manusia yang memiliki hati dan bisa merasakan perasaan sakit layaknya orang lain.
"AKHHHHH!!!" Tidak ada yang tau kisah hidupnya seperti apa. Bermacam kisah sulit telah ia lalui. Yang mereka tau hanya saat ia terlihat bahagia saja.
"Tenang Rose... Tenang" Rose mengusap air matanya kasar. Bagian tubuhnya banyak yang terluka. Dan semua itu karena ulah fans fanatik yang telah menerornya dan member Blackpink lain selama kurang lebih hampir dua minggu terakhir.
'Lepaskan Jimin atau kau ingin dia terluka. Hei, gadis bodoh sepertimu bahkan terlalu baik untuk hidup di dunia ini. Kau hanya orang yang memperburuk keadaan'
---
Korea Selatan sedang mengalami cuaca buruk. Sudah sejak kemarin, angin bertiup kencang, hujan deras serta kadang petir yang bersahutan. Suhu disini naik dengan cepat akibat hal itu.
Disinilah Jimin, ia berada di balkon dorm BTS. Sendirian melihat hujan yang entah kapan akan berhenti. Member lainnya lebih memilih tidur ataupun bermain game.
Jimin menghela nafas. Otaknya memutar kejadian tadi pagi. Ia hanya heran dengan perubahan sikap Rose padanya. Terakhir kali bertemu, gadis itu baik baik saja dengannya.
Hujan semakin lebat. Lelaki itu tidak terlalu suka dengan hujan lebat. Itu hanya akan membuatnya repot. Jimin mengambil ponselnya. Otaknya mencoba mencari alasan mengapa gadis itu berkata sedang ingin sendirian.
"Hanya lelah mungkin" Jimin berusaha berpikir positif
Diteguknya minuman beralkohol di depannya. Memikirkan semua masalah yang ada hanya membuat kepalanya semakin pusing. Matanya menelisir pemandangan kota di depannya. Meskipun hujan lebat, masih banyak kendaraan yang melintas di sini. Jimin membuka ponselnya. Melihat beberapa berita hangat yang sedang diperbincangkan. Ia hanya ingin menenangkan pikirannya sejenak.
Suara petir sejenak mampu menghentikan kegiatannya bermain ponsel. Dengan cepat, pikirannya langsung tertuju ke gadis kecilnya. Rose juga takut suara petir dan hujan lebat. Sedangkan ia tidak takut tapi hanya tidak menyukainya suara petir.
Jimin menghela nafas panjang. Ia melangkahkan kaki masuk ke dalam dorm. Suhu naik dengan cepat sekarang. Lelaki tampan itu melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Ia hanya ingin tidur sekarang.
---
Lisa mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Ia menggigit bibir bawahnya guna menahan keresahan yang menghampirinya sejak kemarin.
"Eonni, Rose belum juga pulang" Kata Lisa. Perasaannya mengatakan ada sesuatu yang terjadi pada Rose dan menyebabkan gadis itu tidak pulang ke dorm sedari kemarin.
"Ponselnya tidak aktif" Jennie juga sama paniknya dengan Lisa. Kemarin sepulang dari YG, Rose mengatakan pergi menemui Alice, kakaknya. Hari ini tepatnya ulang tahun Alice.
"Mungkin dia sedang bersama Alice eonni?" Jennie berusaha berpikir positif
Lisa menggeleng kuat "Alice eonni yang bertanya padaku dimana Rose dan aku berbohong dengan mengatakan dia ada disini bersama kita"
Jennie menghela nafas. Diliriknya Jisoo yang sedang tertidur pulas di sampingnya. Gadis itu terlihat kelelahan beberapa hari ini.
"Ayolah, bagaimana ini?" Lisa rasanya seperti ingin menangis. Ia bisa pastikan menghilangnya Rose ada sangkut pautnya dengan penggemar fanatik yang memata matai mereka belakangan ini.
"Kita tunggu hingga sore ini. Rose tidak kembali maka kita harus laporkan pada Yang sajangnim"
Lisa mengangguk cepat. Baru saja ia ingin bersuara, suara pintu masuk dorm Blackpink terbuka. Seorang gadis cantik masuk dengan wajah berantakan. Jalannya sempoyongan dengan mata yang sedikit terbuka. Baru beberapa meter berjalan, dengan tanpa diduga duga, gadis berkelahiran 1997 itu langsung ambruk ke lantai.
"YA... ROSEANNE!!!!!!"
---
.
.
.
.
.
.
.VOTE👽
KAMU SEDANG MEMBACA
I D O L ✔
Fiksi PenggemarBangtan Sonyeondan dan Blackpink 2 Idol Group yang sedang naik daun saat ini dan banyak mencuri perhatian banyak orang di dunia ternyata memiliki kedekatan layaknya kakak dan adik. Tidak banyak yang tau tentang kedekatan mereka. Bagaimana keseruan d...