45•| I D O L

2.5K 210 10
                                    

"Hei Jen, kau tidak tidur?" Jisoo menghampiri Jennie yang masih berada di ruang televisi. Ia Bangun dari tidur setelah beberapa jam tidur dan tidak mendapati Jennie di sampingnya.

Jennie menggeleng pelan lalu tersenyum kecil penuh paksaan pada jisoo. Sederetan kata kata yang dibacanya beberapa jam lalu masih menganggu pikiran Jennie. Cukup sakit hatinya karena tertera kalimat bahwa mereka seperti menjual tubuh mereka sendiri.

"Waegerae?" Jisoo heran dengan sikap Jennie yang diam. Ia menyenggol pelan lengan gadis cantik itu tapi juga masih mendapatkan respon yang biasa saja.

Jennie menghela nafas panjang. Hatinya sakit membaca surat yang diyakini dikirim oleh army yang menganut 'Bias is mine'. Ia menatap nanar Jisoo yang masih setia menanyakan apa yang terjadi padanya.

Tangan Jennie sedikit gemetar saat memberikan surat yang dibacanya beberapa waktu lalu pada Jisoo. Ia lelah dengan kehidupannya yang tidak pernah merasa aman.

"Apa ini?"

Jennie meremas bajunya kuat. Pikiran buruk menghantui Jennie akhir akhir ini. Komentar buruk, ancaman kematian dan sekarang mereka kembali diteror lagi "Kau bisa membukanya eonni" Jennie menarik nafas "Jangan bersikap terlalu berlebihan nantinya Jisoo eonni"

---
Seokjin berjalan cepat membuka pintu dorm BTS. Para member lain sudah terlebih dahulu pulang dan ia menyusul beberapa saat kemudian dari Big Hit. Tadinya ia bersama Namjoon di Big Hit, tapi lelaki pintar itu mengatakan akan pergi ke suatu tempat dan mau tidak mau Seokjin harus pulang sendiri.

Lelaki yang mempunyai bahu lebar itu menjatuhkan dirinya di atas sofa yang hanya berisikan Hoseok yang sedang menonton televisi.

"Namjoon mana hyung?"

Seokjin memutar bola matanya. Ia juga tidak tau kemana perginya leader BTS itu. Ia mendelikkan bahunya pelan lalu mulai memejamkan matanya. Suasana dorm BTS terbilang cukup sepi.

Hoseok melirik jam lalu bangkit dari duduknya. Ia juga harus keluar sebentar lagi. Lelaki tampan itu meneguk tandas air putih yang berada tepat di depannya. Ia menolehkan kepala ke arah Seokjin yang sepertinya telah tertidur lelap sekarang.

"Hyung, aku pergi" Hoseok pamitan pada Seokjin. Walaupun ia tau orang yang berada di depannya tidak akan menjawab.

---

"Kami akan ke YG sekarang eonni" Jennie dan Jisoo yang mendengar pernyataan Lisa dan Rose sontak mengangguk. Mereka berdua akan menyusul beberapa jam kemudian.

"Berhati hatilah. Jangan terlalu memikirkan hal barusan. Itu hanya ancaman"

Lisa mengangguk. Ketika dia baru bangun dari tidur, langsung dikejutkan oleh kabar dari Jisoo dan Jennie yang mengabarkan bahwa mereka kembali diteror. Kali ini masalahnya karena member Blackpink dekat dengan BTS. Hei, apa yang salah dengan itu?

"Kami akan berhati hati eonni. Kami pergi"

"Ne"

Rose dan Lisa keluar. Pandangan mata Jisoo dan Jennie mengikuti pergerakan mereka hingga menghilang dari balik pintu dorm. Jisoo menghela nafas lalu beralih ke arah Jennie yang juga sedang melihat kearahnya.

"Haruskah kita laporkan pada YG?"

Jennie menggeleng pelan "Mereka mungkin hanya mengancam eonni. Kau tau kan jika YG sedang mengalami sedikit masa sulit. Laporan dari kita hanya semakin mempersulit mereka"

Jisoo mengangguk membernarkan. Sejenak keduanya larut dalam pikiran masing masing. Jisoo menghela nafas panjang, banyak hal yang dipikirkannya akhir akhir ini.

I D O L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang