51•| I D O L

2.3K 214 17
                                    

"Akhhh....." Air mata mengalir deras dari kedua pipi gadis itu. Pikirannya mengulang keras semua kejadian buruk yang pernah menimpa dirinya. Ejekan, cacian, bahkan perlakuan fisik pernah didapatnya.

"Tolong berhenti" Jennie memeluk dirinya sediri. Tangan kanannya digunakan untuk memukul keras kepalanya. Tak bisa dibohongi, itu sungguh sangat sakit. Tapi mungkin cara itu bisa membuatnya melupakan kejadian buruk itu semua.

Suasana gelap disana. Tak ada sekecil pun cahaya yang masuk. Jennie datang ke apartemennya sendiri dan melampiaskan segalanya disana. Hanya itu tempat yang ia butuhkan sekarang.

Mata Jennie perlahan menggelap. Ia ingat, ia bahkan belum makan secuil makanan pun hari ini. Tidak ada yang Jennie butuhkan sekarang, ia hanya ingin menghilang barang sehari dan menenangkan pikirannya disini.

--

"Jimin hyung, kau ingin kemana?" Jimin menoleh pada Jungkook. Sorot mata lelaki itu seperti saat ingin mengetahui kemana Jimin akan pergi sekarang.

Jimin melirik sedikit ke arah jam lalu berkata "Aku akan ke dorm Blackpink. Seperti ada yang tidak beres disana"

"Ada yang tidak beres? Apa maksudmu hyung?"

"Entahlah. Perasaanku mengatakan ada sesuatu yang terjadi saat ini" Jimin kembali beranjak. Mengakhiri pembicaraannya dengan Jungkook yang membuang sedikit waktunya.

"Aku ikut hyung" Jungkook menyusul Jimin kelar dari dorm. Hosoek yang baru saja keluar dari kamar melihat heran kedua sejoli itu yang sepertinya sedang terburu-buru.

"Jimin-shi, kau merasa tidak jika BTS dan Blackpink jarang bertemu akhir akhir ini?"

Jimin yang sedang menyetir hanya mengangguk pelan. Setelah sikap Rose yang membuatnya merasa aneh, member Blackpink yang lain juga seakan sedang menjaga jarak dengan BTS.

"Aku berulang kali menanyakan kabar Lisa tapi ponselnya selalu tidak aktif. Itu sudah berlangsung dua minggu lebih"

Jimin hanya diam. Tak menanggapi perkataan Jungkook. Ini hal yang membuat Jimin merasa ada yang disembunyikan Blackpink dengan BTS. Jungkook bergegas turun saat dorm Blackpink terlihat di depan mata mereka. Jimin menyusul dibelakangnya.

Ceklek

Suasana hening. Lampu semua dimatikan. Padahal setahu mereka, Blackpink tidak pernah mematikan seluruh lampu jika tidak berada di dorm. Pasti ada satu atau dua lampu yang akan dihidupkan.

"Tidak ada orang hyung?" Jungkook menyenggol lengan Jimin. Lelaki disampingnya hanya menggeleng tanda tau tahu.

"Mungkin mereka di YG hyung"

Jimin kembali menggeleng. Ia sudah menanyakan pada salah seorang Staff YG tentang dimana keberadaan Blackpink, dan katanya Blackpink tidak berada di YG sekarang.

"Mereka tidak berada di YG Jungkook-aa"

Jungkook menghidupkan saklar lampu. Suasana masih sepi dan tidak ada tanda tanda keberadaan orang disini.

"Jisoo noona?!!!" Panggil Jungkook. Tak ada jawaban

"Rose-aa??!!" Kali ini Jimin yang memanggil. Tetap tidak ada jawaban.

"Lalisa!! Jennie-aaa"

Suara langkah kaki mengalihkan perhatian kedua lelaki tampan itu. Jisoo berdiri di depan mereka berdua. Sorot matanya menampilkan banyak hal yang mereka tidak ketahui.

"Jisoo-shi. Kau baik baik saja?"

Jisoo tersenyum kecil dipaksakan lalu mengangguk "Aku baik baik saja. Ada apa?"

"Ani-ya. Kami datang karena merasa ada yang tidak beres disini"

"Kami baik baik saja. Tenanglah"

"Seokjin hyung sedang berada di Big hit. Jadi ia tidak bisa datang" Jimin mengeluarkan sebuah surat dari saku celananya "Ini untukmu Jisoo-aa"

Jisoo menatap nanar selembar surat yang masih berada di tangan Jimin. Matanya memanas ingin menangis dan melampiaskan segala kesakitannya selama ini. Gadis itu menerimanya dengan tangan bergetar.

"Jisoo noona. Lisa ada?" Jisoo melirik sekilas pada Jungkook. Hatinya menangis sekarang. Lisa tentu saja ada di sini tapi kondisinya sangat tidak memungkinkan untuk bertemu.

"Lisa sedang tidur sekarang Jungkook-aa" Kata Jisoo pelan. Lisa yang sedikit mendengar dari balik dinding hanya menggigit bibirnya keras. Air mata telah turun dari mata cantik gadis itu sedari tadi.

Jungkook mengehela nafas. Sedikit kecewa karena ia tidak bisa menemui Lisa sekarang "Sampaikan pada Lisa untuk menghubungiku nantinya ya Jisoo noona"

Lisa meremas ujung bajunya. Tangan kirinya ia gunakan untuk menutup mulutnya agar tidak mengeluarkan isakan. Ia benar benar ingin menemui Jungkook sekarang.

Jisoo mengangguk pelan. Pandangan matanya kosong memikirkan bagaimana cara mengatakan pada Lisa. Rose setelah berpamitan padanya sedari semalam, sampai saat ini belum juga pulang. Jennie juga ia tidak tau dimana keberadaannya.

"Bagaimana jika 2 hari ke depan kami semua datang kesini?" Tanya Jimin. Nada bicaranya terlihat sangat bersemangat. Jisoo sedikit tersentak lalu perlahan menggeleng.

"Kami harus mengurus persiapan comeback. Mungkin tidak berada di dorm selama beberapa hari"

Jimin mengangguk mengerti. Matanya sedari tadi diedarkan untuk mencari keberadaan Rose. Ia hanya ingin bertanya mengapa Rose menyuruhnya seakan untuk saling menjauh sekarang.

"Kau cuma berdua dengan Lisa sekarang?" Jisoo mengangguk pelan. Ia mengerti kemana arah pembicaraan Jimin.

"Ne. Rose pergi menemui kakaknya sejak semalam"

Suara derap langkah kaki kembali terdengar. Jantung Jisoo berdetak keras, jangan katakan bahwa Lisa datang dan menghampiri mereka disini. Itu semakin memperburuk keadaan Lisa nantinya.

"Jungkook-aa. Lama tidak bertemu"

---

.
.
.
.
.
.
.

VOTE🤪

I D O L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang