11•| I D O L

4.8K 376 9
                                    

Lisa terperanjat kaget saat sesuatu yang dingin mengenai kepalanya. Sedetik kemudian, cairan berwarna kuning itu jatuh dari atas kepalanya

"Oppa!!!" Lisa manatap tajam ke arah Seokjin yang diduga sang pelaku atas pelemparan telur terhadapnya

"Ya!! Apa ini" Lisa menutup matanya saat merasakan hal tersebut terjadi lagi tapi dengan orang yang berbeda. Bagaimana nasib rambutnya sekarang?

"Ya!!! Lihatlah diriku" Sungguh keadaan Lisa begitu memprihatinkan sekarang, dengan bajunya yang terkena kuning telur yang jatuh di atas bajunya. Rambutnya sudah bisa dipastikan akan mengeluarkan bau tak sedap.

"Jauh jauh dari Lisa. Bekuman dia tu"

"Ihh.. bau"

"Gak ada otak emang kalian semua" Umpatnya. Lisa sendiri bahkan geli dengan dirinya sendiri. Entah berapa banyak telur yang dihabiskan untuk melempar Lisa.

"Ahh.. rambutku"

"Ya!!! Lihatlah, apakah kalian tidak merasa bersalah melakukan hal seperti ini padaku?" Para member Bangtan hanya menggeleng semangat. Tentu saja mereka senang dengan mengerjai Lisa menjadi seperti ini.

"Eonni..."

"Wae? Bukankah itu bagus?" Jennie tertawa puas melihat penampilan Lisa. Ia sangat senang dengan menjahili Lisa. Ada sensasi menyenangkan saat ia bersama Lisa.

"Ganti bajumu. Kau terlihat menyedihkan" Lisa melihat keadaan dirinya kemudian tertawa lepas. Perlu diberitahukan, dia bahagia sekarang

"Tunggu tunggu, kita harus mengabadikan momen ini" Suga mengambil kamera dan meletakkannya setelah menyetel timernya.

"Bersiap. Untuk ultah Lisa"

"1"

"2"

"3"

Ceklek

---

"Eonni..." Lisa tersenyum pada Jisoo yang sedang memainkan ponselnya. Kuenya bahkan belum dipotong sedikit pun. Itu karena ulah Seokjin yang lebih dahulu melempar telur kearahnya.

"Kau sudah selesai? Ayo potong kuemu" Lisa tertawa pelan. Ia sungguh bahagia sekarang. Di sampingnya ada member Bangtan dan Blackpink yang selalu mendukungnya. Membuatnya tetap bisa berjalan. Mendukung segala keinginannya. Ia senang akan hal itu. Dan Lisa Tidak akan pernah ingin melepas sesuatu yang sudah menjadi kebahagiaannya.

"Saeng il chughahamnida lalisa" Lisa tersenyum ke arah Jungkook yang sedang entah sejak kapan berdiri di sampingnya. Ia juga senang bisa mengenal Jungkook. Lelaki yang sangat ia sayangi.

"Ne, gumawo Jungkook-aa"

"Abadikan, foto hyung foto" Suga mengambil kamera dan mulai memfoto Lisa dan Jungkook yang tampak bahagia. Tidak ada beban yang sedang dipikul mereka sekarang. Mereka benar benar bisa menemukan kebahagiaan mereka sendiri. Yaitu dengan penggemar dan tentunya para member Blackpink yang menerima mereka apa adanya.

Ceklek

Ceklek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

"Apa harapan mu tadi?" Lisa menoleh pada Jungkook yang berada di sampingnya. Tersenyum kecil lalu menjawab

"Aku cuma ingin kita bahagia, Bangtan dan Blackpink bahagia. Hanya itu. Tidak ada yang lain" Jungkook tersenyum ke arah Lisa. Ia merangkul pundak Lisa. Gadis yang sedang berada di posisi tertinggi di hatinya. Gadis itu bersanding dengan army di suatu tempat di hati Jungkook.

"Kita akan selalu bahagia"

"Ne, aku juga percaya akan hal itu"

"Kita akan selalu bahagia" Lanjut Lisa. Ia tersenyum dan tertawa sebenar. Entah apa yang membuatnya begitu bahagia hati ini. Ia seakan merasa beban nya lepas.

"Apa yang kau rasakan hari ini?" Lisa berpikir sebentar lalu mengedarkan pandangannya ke arah member Bangtan dan Blackpink yang sedang menonton televisi. Ia dan Jungkook hanya memperhatikan mereka dari jauh.

"Aku merasa aku bahagia hari ini. Entah apa yang membuat ku merasa seperti ini hari ini, tapi aku benar benar bahagia hari ini Jungkook-aa"

"Dulu kami tidak pernah merasa sebahagia ini dan semuanya berwarna setelah mengenal kalian" Lisa menggeleng lalu melihat ke arah Jungkook.

"Bukan kami yang pertama sekali membuat hidup kalian tertawa. Kami orang ketiga"

"Siapa yang pertama?"

"Yang pertama yang membuat kalian bahagia yaitu orang tua kalian sendiri. Yang kedua adalah army, kami yang ketiga"

"Kau benar lalisa. Aku benar benar bahagia dapat mengenal army dan Kalian. Hidupku menjadi lebih baik. Dan mungkin sekitaran tahun 2014 adalah tahun tersulit bagi kami" Lisa tersenyum manis lalu kembali membalas merangkul Jungkook di pinggangnya.

"Maafkan kami yang datang terlambat"

"Ani-ya. Kalian tidak terlambat, dan ini semua telah diatur. Kita bertemu di tahun 2016. Segalanya akan menjadi memori indah bagi Bangtan" Lisa tersenyum kecil. Ia selalu sedih saat mengingat Bangtan yang dulu. Mereka sungguh hebat bisa bertahan seperti ini. Jika itu adalah dirinya, ia tidak bisa pastikan akan bertahan.

"Aku bahagia hari ini Jungkook. Ada kau juga. Jangan pergi ya Jungkook" Jungkook mengangguk. Ia semakin merangkul erat pundak Lisa. Seakan tidak akan melepas gadis itu pergi. Karena sesuatu yang sudah menjadi milik Jungkook tidak akan bisa dilepas begitu saja.

---
Baper itu dosa enggak?

T_T

Aku suka nangis sendiri kadang kalo liat perjalanan Bangtan

Mereka hebat

Aku suka dengan apa yang ada sama mereka

Yang buat aku merasa bangga sama diri aku tu adalah karena perkataan Namjoon yang bilang

"No matter who are you"

"Where you from"

"Your skin colour"

"Gender identity"

"Speak yourself"

"You're perfect"

Kok aku lagi down, aku selalu ingat sama perkataan Namjoon yang itu.

The best buat BTS

Aku mau bilang

AKU BANGGA JADI ARMY


---

I D O L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang