19•| I D O L

3.3K 258 3
                                    

Mood Jungkook benar benar tidak baik sekarang. Ditambah dengan pertengkaran kecilnya dengan Lisa tadi. Ia hanya mengutarkan pendapatnya dan tidak ingin jika lisa dekat dekat dengan Bobby. Apakah itu salah menurut Lisa?

"Hyung, aku pergi" Jungkook berkata sebentar pada Suga. Hanya dia dan Suga yang sedang berada di dorm. Member lainnya sedang mengurus sesuatu yang tidak diketahui Jungkook di Big Hit.

"Kau akan kemana?"

"Hanya sebentar hyung" Suga hanya mendelikkan bahunya. Menurutnya Jungkook hanya pergi menemui teman temannya dan tidak lebih. Itu hal yang diketahui Suga saat Jungkook pergi sendirian.

Jungkook keluar dari dorm Bangtan. Ia hanya ingin bersenang-senang malam ini. Melepaskan segala beban yang ada. Entah mengapa masalah semakin ramai menghampirinya belakangan ini.

Masalah Lisa

Masalah Suga yang berkolaborasi dengan IU

Masalah sasaeng yang menerornya lewat ponsel

Masalah ancaman yang didapatnya dari nomor tak dikenal

Masih banyak lagi masalah yang melekat di menghampiri pikiran Jungkook. Ia menghela nafas panjang. Mobil nya membelah jalanan kota Seoul yang terbilang agak sepi dari biasanya. Tujuannya kali ini adalah menemui ketiga temannya yang sudah mereka sepakati untuk menghabiskan malam ini bersama.

---

"Hei bro" Seorang lelaki tampan menepuk pundak Jungkook dan sontak membuat maknae Bangtan itu melihat ke belakang. Ada Jaehyun dan juga Cha Eun wo di belakangnya.

"Mingyu mana?"

"Entahlah. Kurasa dia lupa ataupun sedang bersantai di kamarnya" Jawab Eun wo. Ia ikut duduk di samping Jungkook kemudian disusul oleh Jaehyun.

"Sudah lama kita tidak berkumpul seperti ini. Kau ingat kapan terakhir kali kita seperti ini?"

"Sekitar beberapa bulan yang lalu Jae. Kita semua sibuk dengan segala hal" Mereka berdua mengangguk membenarkan perkataan Jungkook. Sudah lama sejak terakhir kali mereka berkumpul hanya untuk membicarakan hal hal menyenangkan.

"Kau tidak sibuk belakangan ini Kook?" Jungkook menghela nafas. Tersenyum kecil ke arah Eun wo.

"Siapa yang tidak sibuk? Kurasa kita semua sibuk tapi masih sempat menyempatkan diri untuk datang" Balas Jungkook. Berbicara dengan kedua temannya ini mampu membuat sedikit bebannya hilang.

"Mingyu benar benar tidak datang?"

"Seperti yang kukatakan tadi. Mungkin ia lupa ataupun sedang bersantai di dalam kamarnya" Jungkook mengedarkan pandangannya ke arah lain. Mencoba mencari keberadaan Mingyu yang diduga tidak akan datang malam ini. Suasana pasti tidak enak dan lengkap jika tidak ada Minhyu.

"Hei, coba kau telepon dia" Usul Jaehyun. Jungkook hanya mengangguk dan mengeluarkan ponsel mahalnya lalu mulai menekan nomor ponsel Mingyu.

"Tidak aktif. Sepertinya dia benar benar lupa" Kata Jungkook beberapa saat setelah menelphon ke nomor Mingyu.

"Ahh.. Mingyu sialan" Umpat Jaehyun. Pasalnya, saat mereka berempat sedang berdiskusi untuk berkumpul bersama, Mingyu adalah orang yang paling bersemangat dan mengatakan bahwa ia akan menjadi orang yang pertama sampai di sana.

"Sakit anjing" Umpat Jaehyun lagi saat seseorang memukul keras kepalanya dari arah belakang. Disana Jaehyun bisa melihat biang pelaku pemukulan dirinya, Mingyu.

"Datang juga kau Mingyu. Kukira kau akan bersantai di dalam kamar" Mingyu melirik sebentar ke arah Jaehyun yang masih mengusap kepala bagian belakangnya.

"Seorang Mingyu pasti datang" Balas Mingyu santai. Ia kemudian merangkul pundak Jaehyun yang malah memberikan tatapan mematikannya pada Mingyu. Pukulan dari Mingyu masih terasa sakit padanya.

"Lebay amat si Jae. Kek anak perawan, dipukul dikit langsung ngambek" Jaehyun yang mendengarnya semakin menekukkan wajahnya dan itu mengundang perhatian dan tawa Eun wo dan Jungkook.

"Pukulan Lo itu sakit bangsat. Udah badan Segede harimau mukul gue lagi" Mingyu cengengesan mendengar omelan Jaehyun. Baginya, mengusili Jaehyun adalah hal menyenangkan yang tidak akan pernah ia sesali.

"Sans ae bung" Jungkook yang melihatnya tertawa lepas. Suatu Hiburan kecil untuknya.

"Kuy Mabar" Ajak Eun wo. Ketahuilah jika mereka berempat sudah berkumpul, itu tidak lepas dari game dan bercerita tentang segala jadwal yang melelahkan. Ketiga lelaki tampan itu mengangguk setuju. Mereka langsung mengambil ponsel dan mulai hanyut dengan game yang dimainkannya.

---

.
.
.
.
.
.
.

VOTE😷

I D O L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang