61•|I D O L

2.3K 204 2
                                    

Jimin duduk menonton televisi di samping Hoseok. Moodnya begitu buruk beberapa minggu ini. Dari tidak ada kabar satu orangpun member Blackpink hingga sakit yang dulunya dipendamnya sendiri kembali kumat. Lebih dari kata sakit.

"Kau baik baik saja Jimin-aa?" Jimin menoleh pada Hoseok di sampingnya dan mengangguk kecil.

"Aku baik baik saja hyung"

Taehyung ikut bergabung bersama mereka. Wajahnya tidak menampilkan ekspresi apapun. Ia hanya melihat datar televisi yang menampilkan berita terbaru Korea Selatan.

Pikirannnya tentu saja bukan pada televisi. Pikirannya melayang mengingat kejadian sekitaran beberapa minggu yang lalu.

"Kah tau hyung?"

"Hmm"

"Sekitaran beberapa minggu yang lalu saat kita marasakan sikap member Blackpink berubah, Jennie lebih sering berada di apartemennya dari pada di dorm dan saat aku menelphonnya ia sedang berada di apartemennya saat itu"

"Menurutmu apakah terjadi sesuatu padanya?"

Dahi Hoseok mengerut. Mencoba memikirkan perkataan Taehyung tadi

"Aki baru tau Jennie mempunyai apartemen di sini" Taehyung mengangguk. Jennie juga tidak pernah memberitahu tentang hal itu pada mereka. Ia tau karena gadis itu sering sekali berkunjung kesana.

"Darimana kau mengetahui Jennie berada di apartemennya saat itu?"

"Aku memasang pelacak di ponsel Jennie dan tau kemana saja dia pergi"

"Tapi sudah hampir 2 minggu sejak pertemuan kita terakhir kalinya, ponselnya masih mati sampai sekarang" Lanjutnya

"Kita harus pandai dalam mencari sesuatu. Aku juga berpikir sepertinya mereka menyembunyikan sesuatu" Taehyung mengangguk membenarkan perkataan Hoseok. Ia menghela nafas berat. Hal apa lagi yang harus mereka lakukan agar mengetahui keberadaan Blackpink.

Taehyung menghela nafas. Ia harus cepat menemukan salah satu dari keempat member. Bagaimana pun caranya. Ketahuilah para wanita lebih lihat menyembunyikan segala keadaan yang sedang terjadi. Dibalik kata 'Baik baik saja' menyimpan beribu bahkan jutaan kata 'Sakit'.

Jimin berdiri dari duduknya. Ia juga resah memikirkan kemana perginya mereka berempat. Tangannya mengambil cepat kunci mobil yang ia letakkan begitu saja. Ia akan pergi lagi memeriksa di dorm pada gadis itu.

"Aku ikut Jim" Jimin menoleh pada Taehyung dan mengangguk pelan. Masih dengan wajah datar, mereka berdua keluar dari dorm dan melesat cepat menuju kediaman para gadis cantik itu.

"Masih sama. Seperti tanda tidak ada orang di dalam" Jimin berulang kali menekan bel dorm Blackpink dengan Taehyung yang melirik sedikit melalui celah jendela. Hasilnya gelap. Tidak ada sekecil pun cahaya didalam sana.

"Mereka tidak mungkin berada di sini. Pasti disuatu tempat yang tidak pernah terpikirkan oleh kita"

Jimin menggeram tertahan. Dimana sebenarnya keempat gadis itu. Ponselnya mati dan keberadaan mereka yang tidak diketahui satu pun membuat Jimin benar benar resah memikirkannya.

Tangannya kembali menekan nomor milik gadisnya. Masih tidak juga aktif. Gadis itu benar benar mematikan ponselnya tanpa tau Jimin hampir setengah mati menghubunginya.

Dilempar keras ponsel mahalnya di lantai depan dorm Blackpink. Biarkan ponsel itu pecah untuk melampiaskan kekhawatirannya. Lagipun ia bisa membeli lagi nantinya.

"Apa yang sedang mereka lakukan sekarang eo?!! Mereka menghilang tanpa tau kita hampir mati mencari mereka dalam 2 minggu ini!!" Taehyung memandang sekilas pada lelaki itu. Inilah alasannya untuk ikut menemani Jimin datang ke dorm Blackpink. Akan sangat bahaya jika membawa mobil dengan keadaan emosi diataskan.

"Kita pasti akan menemukan mereka. Tunggu saja" Taehyung menarik tangan Jimin untuk segera pergi dari sana. Sebelum itu ia sempat tersenyum kecil seakan mereka benar benar ada didalam sana

'Kami pergi. Jaga kesehatan kalian'

---

Jungkook duduk di atas kasurnya. Memandang ponselnya dengan tatapan tak bisa diartikan. Tangannya mencari cari kontak beberapa teman Lisa untuk bisa dihubungi.

"Halo"

"Ne, annyeong Somi-shi"  Jeon Somi. Gadis berkelahiran 2001 itu yang pertama ditelphon oleh Jungkook. Ia tau Lisa cukup dekat dengan Somi.

"Ohh.. Jungkook oppa. Waegerae?"

Jungkook sedikit canggung ketika berbicara dengan juniornya. Apalagi perbedaan umurnya dengan Somi sangat jauh. Sedikit aneh sih.

"Ani-ya. Aku hanya menyanyakanmu satu hal" Suara ribut terdengar dari seberang sana. Kemungkinan besar, Somi sedang berada di Agensinya.

"Ne?"

"Kau tau dimana Lisa sekarang?" Tanya Jungkook tanpa basa basi. Tujuannya hanya ingin bertanya tentang lisa bukan mengobrol hal lainnya.

"Lisa eonni?" Jungkook mengangguk. Walaupun tentu saja Somi tidak bisa melihatnya diseberang sana.

"Aku tidak melihatnya oppa. Terakhir kami bertemu 2 bulan yang lalu. Dia tidak ada bersamamu?"

Jungkook menghela nafas panjang "Mungkin dia hanya mematikan ponselnya. Gumawo Somi-shi"

Jungkook tentu saja tidak akan mengatakan hal yang sebenarnya. Akan sangat membuat khawatir gadis itu nantinya.

"Ne, aku ada keperluan lain. Aku tutup oppa"

Jungkook melempar ponselnya ke arah samping saat sambungan telephonnya putus. Ia merebahkan dirinya pelan. Siapa lagi yang harus ia hubungi.

Bambam!!

"Hei bambam!!" Teriak Jungkook saat sambungan telephonnya diangkat oleh Bambang diseberang sana.

"Jungkook sialan. Kau tau apa yang sedang aku lakukan sekarang?!!. Aku sedang ada di ruang latihan" Nada berbicara Bambam terdengar kesal. Jungkook terkekeh pelan lalu kembali ke pada topik utama.

"Hei, kau tau dimana lisa?"

"Lisa?"

"Eo. Kapan terakhir kali kau melihatnya?"

Diseberang sana, Bambam terlihat sedang berpikir kapan terakhir kali ia melihat gadis Thailand itu. Sudah cukup lama ia tidak melihatnya.

"Aku tak tau dimana dia sekarang. Dan kami terakhir kali bertemu pada bulan Maret. Sudah cukup lama  bukan"

Jungkook kembali menghela nafas. Bahkan teman dekat lisa saja tidak tau keberadaan gadis itu "Ne, arasseo. Kembalilah latihan Bambam-aa"

Tidak ada balasan suara dari lelaki itu. Lelaki asal Thailand itu sudah terlebih dahulu mematikan ponselnya tanpa mendengar lagi lanjutan perkataan Jungkook.

Bambam sialan!!

---

.
.
.
.
.
.
.

VOTE🙄

I D O L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang