3•| I D O L

7.6K 529 1
                                    

"Jennie Jennie Jennie jennie~" Jennie melihat ke arah Taehyung jengah. Sudah sedari tadi Taehyung memanggil nya dan tidak berkata apa apa saat ia menoleh.

"Apa Tae apa?" Kata Jennie malas. Ia sedang berada di balkon dorm saat ini. Itu adalah tempat favoritnya dengan Taehyung.

"Jennie Jennie Jennie...." Taehyung lagi lagi memanggil nama Jennie.

"Ne-yo" Ini adalah salah satu sifat unik dari Taehyung yang membuat Jennie gemas sendiri. Ia akan memanggil seseorang tapi tak akan mengatakan apa apa. Orang yang dipanggil juga harus memberikan respon.

"Hei Jejen. How are you?" Jennie terkekeh pelan mendengar pertanyaan bahasa Inggris dari Taehyung. Selama dekat dengannya, Taehyung banyak belajar kosa kata bahasa Inggris.

"I'm fine Taehyung-aa. What are you doing that? Why do you always call my name without saying what. What makes you like this is Kim Taehyung?" Jennie tersenyum kecil melihat Taehyung yang terdiam. Sepertinya sedang mencerna apa yang dikatakan Jennie barusan. Dan bisa dikatakan Taehyung tidak mengerti dengan apa yang Jennie katakan.

"Yes Jane"

"Why did you call me Jane? My name is Jennie. Who is it Jane? You have another women Taehyung-aa?"

"Udah udah. Mentang mentang bisa bahasa Inggris jawabannya Inggris mulu" Taehyung tampak menyerah. Ia menyerah untuk memikirkan arti dari sederetan kata yang diucapkan Jennie.

"Yang ngajak duluan siapa"

"Cintailah produk produk Korea Selatan. Sepertinya aku harus melaporkan mu pada bagian perbahasaan negara Jennie-aa"

"Apa salahku?"

"Kau berbicara bahasa asing di sini. Ini Korea dan kau baru saja berbicara bahasa Inggris" Jennie memutar bola matanya malas. Alasan apa yang baru saja didapatkannya dari Taehyung? Jika Taehyung yang menjadi pemimpin Korea selatan. Mungkin Jennie bisa pastikan negara ini sedikit demi sedikit akan hancur.

---

"Oppa, selamat atas comeback musik terbaru kalian" Kata Rose saat melihat Jin dan Hoseok dari arah dapur dan berjalan mendekati mereka.

"Kau sudah mengatakannya Rose" Balas Jin. Ia duduk sebelum sejenak melihat ke arah dongsaeng nya yang masih asik berjoget gembira.

"Aku belum mengatakan secara langsung, oppa" Jin hanya mengangguk dan mengulas senyum pada Rose.

"Ne, gumawo Rose"

"Jungkook dimana?" Tanya Lisa pada Jin. Ia melihat Jin hanya datang dengan Hosoek. Itu artinya, Jungkook masih di dapur.

"Masih di dapur lisa-aa" jawab Hoseok. Ia mengambil ponsel dari saku celananya dan mulai fokus pada ponselnya. Sepertinya sedang membalas pesan dari seseorang.

"Dia masih tidak ingin kesini?" Jin hanya menggeleng. Tadi ia sempat mengajak Jungkook untuk ikut bersama mereka namun ditolak oleh lelaki itu.

"Akhh... Jeon Jungkook" Lisa bangkit dan berjalan menuju dapur. Terlihat di sana Jungkook yang sedang duduk dan masih memasang wajah cemberut nya.

"Ya!! Kau masih marah Jeon Jungkook" Lisa duduk di depan Jungkook. Lelaki itu melihat Lisa sekilas lalu langsung memalingkan wajahnya.

"Hei Jung"

"Jungkook-aa"

"Kook"

"Jungkook?"

"Cookie"

"Jungkook"

"Ya!!!" Lisa mulai merengek melihat Jungkook yang sama sekali tidak memberikan respon apa apa padanya. Ia juga mulai menekuk wajahnya dan melihat Jungkook tajam.

Suasana hening. Dengan Jungkook yang tampak cemberut dan melihat tajam ke arah Lisa dan Lisa yang melengkung kan bibirnya ke bawah dan juga melihat ke arah Jungkook.

"Wow... Pertarungan tatap tatapan ya?" Kata jin. Ia kaget ketika masuk dapur dan disungguhi pemandangan Lisa dan Jungkook yang sedang manatap satu sama lain.

"Jadi mari kita saksikan pertarungan tatap tatapan mata antara Lisa dan Jungkook. Mana supporter dari Lisa.... Dan dari Jungkook.." Jin malah berbicara seolah olah ia sedang menjadi pembawa acara dalam suatu acara.

"Dan ya mari kita lihat, Jungkook yang...-"

"Gausah ngaco deh hyung" Jungkook menjitak keras kepala Seokjin dan memutuskannya pandangan dari Lisa.

"Sakit begok" Jin mengusap usap kepalanya sendiri. Namun sedetik kemudian dia kembali tersenyum, ia bisa sedikit manja manjaan dengan Jisoo jika kepalanya sakit. Sungguh ide yang luar biasa bukan?

"Ya Jungkook-aa, kau masih marah padaku?" Tanya Lisa lagi. Jungkook melihat ke arah Lisa sekilas.

"Menurutmu?"

"Ya!! Jangan marah padaku lagi. Aku hanya bercanda"

"Hmm"

"Kau tidak marah lagi kan?"

"Hmm"

"Ya!! Katakan sesuatu"

"Sesuatu" Sungguh, rasanya Lisa ingin memakan Jungkook bulat bulat saat melihat jawaban singkat yang diucapkannya.

"Ya.. Jeon Jungkook" Jungkook tersenyum tipis melihatnya. Sudah lama ia tidak bertemu secara langsung dengan Lisa. Ia hanya ingin diperhatikan lebih.

"Sini sini" Jungkook mengarahkan tangan kanannya ke depan dan kebelakang. Meminta Lisa untuk pergi ke sampingnya. Lisa berjalan ke samping Jungkook dengan langkah gontai. Bibirnya masih melengkung ke bawah.

Greb

Tubuh Lisa menegang. Jungkook memeluknya erat. Pelukan yang ia rindukan selama setahun ini. Seokjin yang berada tidak jauh dari mereka hanya mengelus dadanya sendiri. Melihat miris ke arah mereka berdua.

"Zina mata zina mata. Gue masih polos" Seokjin langsung pergi dari arah dapur dan bisa dipastikan dia akan bermanja manja dengan Jisoo sekarang.

"Ya.. Jungkook-aa" Kata Lisa pelan. Perlahan tangannya naik untuk membalas pelukan Jungkook, walau tak seerat Jungkook.

"Lisa-aa, setahun lebih kita tidak bertemu" Lisa tersenyum miris mendengarnya. Tentu ia juga sangat kacau selama setahun yang lalu karena mereka tidak diperbolehkan bertemu dengan Bangtan.

"Aku hanya ingin diperhatikan. Tapi kau malah merespon seperti itu"

"Ani-ya. Aku hanya bercanda mengenai hal itu"

"Jangan pergi ya Lalisa" Lisa kembali mengulas senyum. Ia senang mendengar Jungkook yang memintanya untuk tetap bersamanya. Tanpa di minta pun, ia akan tetap bersama Jungkook.

"Ne, aku selalu disini" Kata Lisa sangat pelan. Ia malu untuk mengucapkan hal hal seperti itu.

"Aku..-"

"ASTOJEH!!!! INSAFLAH WAHAI MANUSIA..." Jennie dan Taehyung yang masuk ke dapur langsung berhenti saat melihat Lisa dan Jungkook. Dengan Taehyung yang langsung menyanyikan sedikit lirik 'Insaflah wahai manusia'.

Lisa dan Jungkook tertawa sebentar lalu melepaskan pelukan mereka. Melihat ke arah Taehyung dan Jennie yang masih tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.

"Ehh ini si bambang. Lo buat apa aja sama adek gue?" Tunjuk Jennie pada Jungkook. Ia langsung menarik tangan Lisa untuk mendekat padanya.

"Jangan dekat dekat Lis, ini orang bahaya dikit" Kata Jennie, masih dengan tangan kanannya menunjuk ke arah Jungkook.

"Iya Lis, itu orang bahaya. Jangan dekat dekat sama dia Lis" Taehyung juga tampak mengompori Lisa.

"Eh gue dikatain" Jungkook menyentil kening Taehyung pelan lalu meninggalkan dapur. Menyisakan Lisa, Jennie dan Taehyung yang mungkin sebenar lagi akan bertanya hal yang tidak tidak pada Lisa ataupun mengatakan hal yang tidak tidak tentangnya pada Lisa.

---

.
.
.
.
.
.

VOTE😷

I D O L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang