12•| I D O L

4.5K 364 2
                                    

Jennie merebahkan dirinya di kasur dan memejamkan matanya guna mengusir lelahnya. Jam sudah menunjukkan pukul 3 malam dan mereka baru saja pulang dari YG untuk menguruh perihal comeback yang mungkin akan dilangsungkan beberapa bulan lagi.

"Ya.. Jennie-aa, ganti bajumu dulu" Jennie membuka mata dan melihat Jisoo yang sepertinya baru saja kembali dari kamar mandi. Tanpa mengucapkan satu patah kata pun, ia masuk ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. Akan sangat tidak nyaman jika ia tidur tanpa memberisihkan dirinya terlebih dahulu.

"Besok kita ke YG lagi eonni?"

Jisoo memalingkan ponsel dari wajahnya dan melihat ke arah Jennie yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Ne-yo. Kita besok juga akan pergi pagi pagi" Jennie menghela nafas.  Waktu tidurnya pasti akan sangat berkurang jika sudah mendekati tanggal comeback. Ini baru menjelang comeback dalam beberapa bulan kedepan. Jika sudah dalam hitungan hari, ia bahkan sering tidak tidur.

"Wae? Kau sakit Jen?"

"Ani-ya. Aku hanya sedikit lelah eonni"

Jisoo bangkit lalu berjalan dan duduk di sebelah Jennie. Ia membaringkan tubuh Jennie ke atas kasur.

"Tidurlah Jen. Ayo kita sambut hari esok dengan semangat" Jennie tersenyum dengan perlakuan Jisoo. Ia selalu merasa nyaman dengan Jisoo. Ketika ia lelah, Jisoo selalu datang dan mendengarkan Jennie.

"Ne eonni. Kau juga tidurlah" Jisoo hanya mengangguk untuk membalas perkataan Jennie. Ia kembali ke tempat tidurnya. Membiarkan tubuhnya beristirahat karena bisa dipastikan besok akan lebih lelah dari pada hari ini.

---

"Jimin-aa, pinjam ponselmu sebentar" Jimin menaruh curiga pada Taehyung yang tiba tiba ingin meminjam ponselnya.

"Wae? Kau ingin mengambil paket internet ku lagi?" Taehyung hanya cengengesan. Jimin sudah hafal dengan kebiasaan Taehyung yang satu ini. Padahal uangnya banyak, tapi entah mengapa Taehyung selalu saja kehabisan paket internet.

Jimin menghela nafas lalu memberikan ponselnya pada Taehyung. Walau bagaimana pun Taehyung tetap Taehyung. Ia akan mengambil diam diam jika jimin tidak memberikannya sekarang.

"Gumawo Jimin-aa" Baru saja Taehyung ingin mengambil ponsel Jimin, ponsel lelaki itu bergetar. Pertanda ada panggilan masuk dari seseorang. Taehyung melihat sekilas lalu mengerutkan dahinya. Tidak ada nama yang tertera di sana.

"Nugu?" Jimin melihat sekilas, menghela nafas lalu dengan cepat mematikannya.

"Sasaeng"

"Sasaeng? "

"Ne-yo. Dia selalu menelphonku belakangan ini. Hal itu membuat ku sedikit takut"

"Jinja? Kau tidak memberitahu kan pada sajangnim?" Jimin menggeleng lalu kembali melihat layar ponselnya yang bergetar. Menampilkan tampilan seseorang yang menelpon nya lagi.

"Aku akan menyelesaikan ini sendiri. Aku bukan lagi anak kecil yang hanya tau melapor tanpa bisa menyelesaikan nya sendiri" Lanjutnya. Ponsel Jimin kembali bergetar, Taehyung yang melihat nya langsung mengambil dan mengangkat nya.

"Aku tau kau orang baik. Tolong jangan ganggu privasi kami. Aku sarankan kau bisa membaca buku ataupun menonton film. Aku akan merekomendasikan film yang bagus untukmu" Tanpa menunggu jawaban dari sipenelphon, Taehyung langsung mematikan ponsel Jimin. Menurut pendapat Taehyung, sasaeng juga army, tapi dalam tingkatan yang berbeda. Mereka mungkin menginginkan lebih dari pada yang lain. Dan Taehyung Tidak akan pernah melukai army-nya.

"Kau mengatakan hal yang tidak tidak Taehyung"

"Apa yang kukatakan benar kan? Lebih baik mereka melakukan hal yang menyenangkan dari pada mengganggu privasi orang"

"Aku tidak mengatakan salah, tapi itu sungguh alasan yang konyol" Taehyung hanya mendelikkan bahunya. Tujuannya pertama meminjam ponsel Jimin adalah untuk mengambil data internet Jimin. Dan ia akan melakukan hal itu sekarang.

---

"Let's Kill this love!!!"

"Berhentilah Jin hyung. Kau bisa merobohkan dorm ini dengan suara itu" Namjoon mendumel. Bagaimana tidak, pagi pagi sekali, Seokjin telah menyetel musik Kill This Love dengan volume besar.

"Rappapapapa.." Seokjin tidak mendengar serua Namjoon. Ia masih sibuk dengan kegiatannya. Baginya mendengarkan musik di pagi pagi hari dapat memperlancar jalannya suaranya. Sungguh suatu alasan yang konyol.

"Ya... Hyung" Jungkook keluar dari kamarnya. Sepertinya ia juga terganggu dengan suara musik yang disetel keras oleh Seokjin

"Hyung, berhentilah"

"Hyung.."

"Jin hyung..." Seokjin tetap tidak mendengarkan perkataan Jungkook untuk menyuruhnya berhenti. Jungkook memutar bola matanya malas, mengambil remote dan melempar dengan sekuat tenaga ke arah televisi.

Seokjin terpaku sebentar dengan perlakuan cepat dari Jungkook. Sedetik kemudian dia mulai bereaksi dan berteriak pada sang maknae.

"Ya!! Jungkook-aa, lihatlah apa yang kau lakukan" Jungkook hanya masa bodoh. Ia memperhatikan sekilas televisi yang sudah retak di bagian layarnya dan bisa dipastikan tidak bisa dihidupkan lagi.

"Wae? Apa salahku?"

"Ya!! Jungkook-aa. Kita baru saja membelinya beberapa bulan yang lalu dan kau kembali merusakkannya" Jungkook tersenyum miring ke arah Seokjin. Menaikkan alisnya sebentar lalu berkata pada lelaki berbahu lebar itu

"Tak apa hyung. Aku kan kaya"

"Ganti besok. Dan jangan sampai menghancurkannya lagi" Seokjin berlalu dari hadapan Jungkook. Jungkook seperti tersenyum penuh kemenangan. Beberapa bulan lalu ia juga yang merusak televisi dan dikarenakan hal yang sama. Karena kebisingan.

Sepertinya Namjoon telah menurunkan ilmu merusaknya pada Jungkook.

---

.
.
.
.
.
.

VOTE😷

I D O L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang