17•|I D O L

3.5K 285 0
                                    

Lisa menahan pusing yang hampir menggerogoti sebagian besar kepalanya. Ia mencoba memejamkan matanya menahan pusing yang belum lama ia rasakan ini

"Jennie eonni, katakan pada pelatih bahwa aku pergi ke toilet sebentar" Jennie yang saat itu tepat berada di samping Lisa hanya mengangguk. Ia masih sibuk mengatur nafasnya setelah belajar dance selama beberapa jam terakhir.

Lisa berjalan sempoyongan menuju kamar mandi terdekat. Ia benar benar pusing sekarang.

"Hei, kau tidak apa apa?" Seseorang berjalan menghampirinya dan sontak memegang tangan Lisa.

"Lisa?" Lisa melihat sebentar orang yang menahan tubuhnya agar tidak jatuh. Lelaki itu Bobby, Yang menjadi pertanyaan Lisa sekarang adalah mengapa dia bisa berada di YG sedangkan kabar yang baru didengarnya, mereka sedang libur panjang di dorm.

"Tolong tuntun aku ke toilet sebentar" Kata Lisa lirih. Ia benar benar tidak kuat lagi sekarang.

"Ne, arasseo" lelaki tampan itu dengan sigap menggandeng tangan Lisa menuju toilet. Ia merasa heran dengan Lisa yang seperti sedang menahan sakit.

"Kau sakit lalisa?"

"Tidak perlu pedulikan aku oppa dan terima kasih atas pertolonganmu" Lelaki itu hanya mendelikkan bahunya. Ia berjalan menjauh saat melihat Lisa sudah memasuki toilet. Tujuannya ke YG bukan hanya untuk ini.

---

"Kau dari mana lalisa? Pelatih sampai menyuruh kami berkeliling mencarimu. Kau kemana tadi? Jennie eonni berkata bahwa kau hanya ke toilet" Saat Lisa masuk, ia langsung dihadiahi oleh beragam pertanyaan oleh Rose. Tidak ingin menjawab, Lisa hanya diam dan fokus pada gerakan tambahan yang akan dipelajarinya hari ini

"Kau baik baik saja lalisa?" Kini Jisoo yang bertanya padanya. Ia hanya mengangguk pelan dan kembali fokus. Semakin cepat mereka bisa maka semakin cepat mereka pulang bukan?

"Kalian bisa berganti baju sebentar. Kalian bisa pulang sekitar 2 jam kedepan" Senyum lebar merekah di bibir keempat gadis itu. Mereka butuh tidur setelah kelelahan selama seharian ini. Tidak kembali memandang waktu yang sudah menunjukkan pukul 11 malam, mereka bangkit dan berganti pakaian untuk kembali berlatih.

---
"Hyung kau tau tidak apa bedanya hyung dengan bintang?" Hoseok memincingkan matanya saat dengan tiba tiba Jungkook bertanya seperti itu padanya. Biasanya lelaki itu menginginkan sesuatu jika sudah bertanya seperti itu.

"Apa yang kau inginkan?"

"Aku hanya ingin kau menjawabnya hyung. Kau tau jawabannya?"

"Aku tampan dan bintang tidak tampan" Hoseok menjawab seadanya. Ia lebih menikmati mie yang dibuatnya beberapa menit lalu.

"Kau salah Hobie hyung. Jawabannya adalah Bintang di langit dan Hyung dihatiku"

Hoseok yang sedang memakan mie tiba tiba menjadi tidak berselera saat mendengar jawab Jungkook. Bisa dipastikan Jungkook hanya perlu mengetikkan 'Gombalan ala anak zaman now' di Google dan hal itu akan keluar dengan sendirinya.

"Kau membuatku mual Jeon Jungkook"

"Kau hamil Hoseok hyung?"

"Asu ni anak" Selera makan Hoseok sudah benar benar tidak ada lagi. Ia langsung melenggang pergi meninggalkan Jungkook dan memilih menonton televisi yang sudah ditempati oleh Namjoon dan Jimin.

"Hei mas bro" Hoseok menghela nafas panjang. Bergelidik mendengar panggilan Namjoon untuknya . Ia mengurungkan niatnya untuk duduk bersama Jimin dan Namjoon. Tujuannya kali ini hanya tidur. Hosoek juga heran dengan dirinya sendiri yang akhir akhir ini terlalu banyak menghabiskan waktu untuk tidur.

"Namjoon hyung? "

"Hyung?"

"Hyung, kita besok kemana?"

"Namjoon hyung, kita ada jadwal besok?" Namjoon bergumam sebentar. Matanya masih fokus melihat drama yang sedang dilihatnya. Ia hanya menganggap pertanyaan Jimin sebagai angin laluan.

"Batalkan saja semua kegiatannya hyung. Aku masih ingin menikmati waktu libur" Namjoon sekarang benar benar hilang fokus dari televisi. Siapa Jimin hari hingga sebegitu mudah membatalkan semuanya?

"Lo pikir itu agensi milik nenek lo?"

"Malas hyung. Masih capek karna kemaren" Jimin kembali merengek pada Namjoon. Namjoon hanya menghela nafas panjang. Mereka sudah libur sekitar 5 hari yang lalu tapi Jimin masih mengeluh lelah.

"Serah lo deh..-"

Ting

Suara nontifiasi dari ponsel Namjoon mampu menghadirkan sedikit rasa penasaran pada Jimin. Namjoon pun tak lagi melanjutkan kalimat yang akan diucapkannya.

"Dari siapa hyung?"

Jimin semakin heran dibuatnya saat Namjoon malah menjaga jarak dengannya saat akan membalas pesan tersebut. Apa Jimin tidak boleh mengetahuinya barang sedikit?

"Namjoon hyung punya pacar ya...." Mode menggoda Jimin aktif. Ia senang sekali mengusili hyungnya yang satu ini.

"Sok tau lo Jim" Dengan jawaban Namjoon yang seperti itu semakin membuat Jimin gencar menjahilinya. Ia yakin ada sesuatu hal yang penting hingga Namjoon tidak memberi tahu siapa yang baru saja mengiriminya pesan.

"Jin hyung!! Namjoon hyung dekat dengan seorang wanita!!" Bahan aduan para maknae line selalu pada Seokjin. Dan baiknya lagi, Jin selalu menanggapi mereka dan ikut menggoda si yang menjadi korban.

"Jin hyung!!!"

"Jin hyung!!" Jin muncul dengan wajah sekusut kaos kaki Hoseok. Sepertinya panggilan Jimin mampu mengganggu sedikit tidurnya.

"Apa bantet? Ganggu aja Lo"

"Jin hyung!! Namjoon hyung dekat dengan seorang wanita" Namjoon mengela nafas mendengarnya. Biarkan Jimin berkreasi dengan segala pikirannya, pikirnya.

"Nugu??"

"Aku tidak tau hyung. Namjoon hyung tidak memberi tahu pada kita" Pandangan Jin dan Jimin beralih menuju Namjoon yang masih sedang memainkan ponselnya.

"Harus diselidiki ni" Seokjin tersenyum penuh arti pada Namjoon. Namjoon memutar bola matanya malas. Ia beranjak pergi menuju kamarnya agar Seokjin tidak bertanya lebih lanjut. Ia tau, jika Seokjin telah bertanya padanya, Jin akan tetap berusaha sampai ia mengetahui jawabannya.

---

.
.
.
.
.
.
.

VOTE😷

I D O L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang