40•| I D O L

3.2K 249 10
                                    

"Anjing emang ini si Yeongtan" Hoseok mengumpat kasar saat Yeongtan tiba tiba menggonggong keras disampingnya bertepatan dengan masuknya Taehyung ke dalam dorm. Beruntung Yeongtan tidak ia tendang keluar jendela karena ulahnya.

"Yeongtan kan emang anjing hyung" Taehyung mengambil alih Yeongtan yang kini sedang berjalan mendekati Hosoek. Hoseok hanya acuh tak acuh, ia masih sibuk menikmati film yang sudah lama ingin ditonton.

"Kau dari mana Tete?"

"Hanya keluar sebentar hyung" Hoseok mengangguk dan kembali fokus dengan film yang sedang ditontonnya.

Taehyung berlalu meninggalkan Hosoek sendiri dan memilih masuk ke dalam kamarnya. Memikirkan percakapannya dengan Jennie beberapa waktu yang lalu.

Taehyung menghela nafas panjang. Ia memandang Yeongtan yang kini sedang berada di pangkuannya. Namjoon tidak berada di kamar, sepertinya lelaki itu sedang berada di Big hit.

Taehyung melirik jam yang bertengger indah di tangannya. Sudah hampir jam 11 malam. Dengan langkah cepat ia kembali mengganti pakaiannya dan menggendong Yeongtan keluar dari kamarnya.

"Hyung, aku akan ke Big Hit. Mungkin akan bermalam di sana" Kata Taehyung. Rencananya ia akan membawa Yeongtan untuk pergi bersamanya ke Big Hit.

Hoseok mengangguk "Ne, sebentar lagi Jimin dan Namjoon juga akan pulang. Kau harus mengurus perihal lagu terbaru mu ya?"

Taehyung hanya mengangguk pelan lalu berjalan cepat untuk keluar dari dorm. Ini sudah malam dan ia harus segera sampai ke Big Hit.

---

Taehyung memakirkan mobilnya di parkiran gedung Big Hit. Ia merapatkan jaketnya dan segera keluar dari mobilnya.

"Ohh.. Taehyung-aa" Taehyung berbalik saat dirasa Namjoon memanggil namanya. Namjoon dan Jimin berjalan mendekat kearahnya.

"Eo. Wae hyung?"

"Kau tidak ingin pulang ke dorm? Ini sudah larut malam?"

Taehyung menggeleng "Aku mungkin akan berada lama disini ataupun mungkin akan bermalam di Big Hit untuk mengurus perihal laguku. Sebentar lagi akan dirilis hyung"

"Big Hit sedikit sepi. Kau yakin?" Tanya Namjoon lagi. Sedangkan Jimin sekarang sedang sibuk dengan ponselnya. Sepertinya membalas pesan dari seseorang.

"Aku akan baik baik saja hyung. Aku juga membawa Yeongtan" Mata Taehyung menunjuk anjing kecilnya yang sedikit ditutupi dengan kain. Namjoon melirik sedikit.

"Mari ku temani. Aku juga ada hal yang belum selesai" Ajak Jimin. Lelaki itu memasukkan ponselnya ke dalam saku celana dan beralih melihat ke arah Taehyung.

"Ahh... Gwenchana-yo. Kau bisa kembali ke dorm Jimin-aa"

"Ayolah. Aku juga ingin mengetahui perihal lagu terbarumu" Jimin menarik tangan Taehyung.

"Hyung. Kami akan pulang besok. Berhati-hatilah" Namjoon mengangguk lalu berlalu dari hadapan 95 line.

Taehyung dan Jimin masuk ke dalam gedung Big Hit. Seperti yang dikatakan Namjoon suasana Big Hit sedikit sepi dari biasanya.

"Kau tadi ke Big Hit Jim?" Tangan Taehyung membuka pintu yang menjadi tempat biasa member BTS berkumpul.

"Ne. Aku hanya menemani Namjoon hyung untuk mengurus sesuatu yang aku tidak tau apa itu" Jimin ikut masuk ke dalam ruangan tersebut dan menutup pintu.

Taehyung duduk di sofa diikuti Jimin di sampingnya. Yeongtan ia biarkan berlarian di ruangan besar itu.

"Kau belum menunjukkan lagu buatanmu padaku" Taehyung melihat sekilas ke arah Jimin. Lelaki itu tampak penasaran.

Taehyung menyerahkan selembar kertas yang berisikan lagu yang sedang dalam proses penyelesaian "Ini akan menjadi menarik" Katanya. Jimin menerimanya dengan antusias.

Taehyung kembali menghela nafas panjang. Pikirannya sekarang tertuju pada pembicaraan nya dengan Jennie tadi. Hal itu cukup menguras sebagian besar pikirannya.

"Kau ada masalah Taehyung-aa?" Taehyung menoleh pada Jimin. Pertanyaan yang sama seperti yang ditanyakan oleh Jennie padanya tadi. Apa dirinya terlihat benar benar seperti orang yang sedang dalam masalah?

"Aku baik baik saja. Wae?"

"Ani-ya. Hanya saja sepertinya musik yang kau ciptakan memiliki arti yang sangat dalam. Aku tau kau banyak berpikir jika membuat sebuah lagu dan kali ini tentang pengorbanan?"

"Entahlah Jim. Aku hanya bingung dengan semua yang kutulis" Balas Taehyung

"Kau ingin menyelamatkan seseorang?" Jimin sedikit bingung dengan semua bait lagu yang ditulis Taehyung.

"Aku hanya bingung Jim"

"Bingung?"

"Ne. Aku seperti harus mengorbankan salah satu tapi kedua yang menjadi korbanku semuanya penting dan aku juga tidak ingin melepaskannya"

"Mungkin belum sekarang Jim tapi mungkin nanti aku benar benar harus merelakan salah satu dari mereka pergi" Taehyung mengambil nafas. Pandangan lurus melihat Yeongtan yang berlari lari di depannya

"Kau tau sekarang semakin ramai orang yang membicarakan tentang aku dan Jennie. Dan aku yakin tidak banyak orang yang menerimanya. Aku juga tidak ingin Jennie dihujat Jim karena aku"

"Jennie sudah banyak menerima cacian. Mungkin kadang aku yang terlihat kekanak kanakan Dimatanya tapi dia benar benar hebat bisa menutupi segalanya. Aku tidak ingin dia dihujat lagi Jim" Jimin mengangguk. Ia mengerti sejauh mana arah pembicaraannya dengan Taehyung sekarang. Dengan Cepat lelaki Busan itu merangkul pundak lelaki tampan disebelahnya

"Aku mungkin menjadi manusia paling lemah. Aku hanya ingin bahagia dan tidak tertekan dengan segala macam permintaan. Aku manusia bukan malaikat"

"Aku tidak bisa memilih meninggalkan keduanya Jim. Aku ingin keduanya ada"

Jimin tersenyum miris mendengar perkataan Taehyung. Ia juga sudah sering mengalami hal serupa dengan lelaki di sampingnya ini "Jadi dirimu sendiri Tae. Kau juga manusia dan kau hidup untuk dirimu sendiri. Kau tidak hidup untuk orang lain. Aku yakin jika hal ini bocor akan banyak orang yang mendukungmu"

"Aku sedang berpikir untuk melepaskan salah satu dari mereka. Tapi aku tidak yakin" Ujar Taehyung. Ia kembali menghela nafas panjang.

Jimin menggeleng keras "Itu kebahagiaanmu. Jangan melepaskan apa yang telah menjadi kebahagiaan mu Kim Taehyung. Lindungi saja dia dari segala cacian itu dan aku yakin banyak yang mendukungmu nantinya"

Taehyung tersenyum kecil. Benar apa yang dikatakan Jimin, ia tidak bisa melepaskan salah satu tapi bisa melindungi keduanya dan memberikan kepercayaan bahwa mereka nantinya akan mengerti keputusannya. Melindungi gadis cantik yang telah dikenalnya lama

---

.

.
.
.
.
.
.
VOTE🤔

I D O L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang