26•|I D O L

3.5K 299 15
                                    

Rose masuk ke kamar dengan wajah lelahnya. Ia baru saja pulang dari YG sendirian dan sekarang yang ingin ia lakukan dan butuhkan hanyalah tidur.

"Kau baru pulang roje?" Rose mengangguk ke arah Lisa. Bahkan untuk berbicara saja dirinya tidak sanggup.

"Ya.. mengapa kau pulang telat sekali? Matahari sudah mau muncul dan kau baru pulang?" Rose menghiraukan pertanyaan dari Lisa dan langsung menjatuhkan diri ke ranjangnya. Bajunya belum diganti sama sekali.

Lisa menatap rose miris. Rose baru pulang sekitar hampir jam 6 pagi dan ia menghabiskan malam di YG. Pastinya sangat melelahkan.

Lisa mengambil ponselnya. Hari ini dan besok, YG memberikan jadwal istirahat pada mereka. Hal itu banyak disyukuri Lisa. Ia tentunya tidak akan melewatkan waktu ini secara cuma cuma. Suara pintu kamarnya yang terbuka mengalihkan pandangannya dari ponsel. Jisoo berdiri disana.

"Lalisa"

"Eo, wae eonni?"

"Rose sudah pulang?" Lisa hanya mengangguk dan menunjuk rose yang sedang tertidur lelap dengan dagunya. Jisoo melenggang pergi dari kamarnya setelah memastikan Rose sudah kembali. Dari semalam, Jisoo sudah berulang kali menyuruh gadis Australia itu pulang tapi baru sekarang gadis itu kembali.

---

Jennie, Jisoo dan Lisa sedang berada di ruang tengah. Menonton televisi ditemani cemilan mungkin sangat terasa menyenangkan di pagi ini. Tayangan televisi pun mendukung ketiga gadis itu untuk berlama lama disana.

"Jennie-aa, ponselmu bersama Taehyung?" Jennie yang duduk tepat di sebelah Jisoo hanya mengangguk pelan. Sampai sekarang, ponselnya masih berada di tangan Taehyung. Entah apa yang apa di perbuat lelaki itu pada ponselnya.

"Aku semalam menelphonmu saat diluar tapi malah Taehyung yang menjawab"

Jennie mengehela nafas panjang. Ia harus secepatnya mengambil ponselnya. Taehyung akan menggeledah lebih dalam lagi nantinya.

Suara ponsel terdengar. Ketiga gadis itu memandang satu sama lain seakan bertanya ponsel siapa yang berbunyi.

"Yang pasti bukan ponselku" Kata Jennie angkat tangan. Jisoo dan Lisa masih berfikir itu ponse siapa.

"Ahh.. itu suara ponselku" Lisa bangun. Ia berjalan cepat menuju arah meja tempat ia meletakkan ponsel. Seseorang menelphonnya. Lisa bertambah heran saat melihat Mingyu yang menelphonnya. Jika saja Jungkook tau bisa dipastikan nomor tersebut akan terblokir di tangan Jungkook.

"Eo wae? Kau menelphonku?"

"Lalisa .. kau harus cepat kesini"

"Wae? Apa terjadi sesuatu?"

"Jungkook muntah darah" Lisa membelalakkan matanya saat mendengar perkataan Mingyu. Dengan langkah cepat, ia segera masuk ke dalam kamarnya.

"Hei Mingyu-aa, Jungkook bersama kalian?" tanya Lisa di sela sela ia memakai baju

"Ne, di tempat kau bertemu terakhir kali dengan Jungkook. Dia berada disini. Cepatlah datang" Lisa segera menutup panggilannya sepihak dan berlari keluar dari dorm. Jisoo dan Jennie saja dibuat heran olehnya. Sekarang yang terpenting baginya adalah mengetahui kondisi Jungkook.

---
Lisa masuk ke dalam bangunan itu dengan terburu buru. Sepertinya orang berlari kesetanan. Ia tak mempedulikan lagi wajahnya akan terlibat dan tertangkap kamera.

"Ya... Dimana Jungkook" Kata Lisa cepat saat melihat Mingyu dan Jeehyun duduk di sofa. Eun wo sendiri sedang berjoget gembira mengikuti gerakan di telievisi.

' Kawan sendiri lagi sakit dia malah asik joget joget'.

Jaehyun menunjuk satu tempat dimana Lisa menangkap dari matanya, Jungkook sereng berbaring di situ. Matanya tertutup.

"Dia tidak mati kan?"

"Tentu saja tidak. Hanya pingsan mungkin" Lisa berjalan ke arah Jungkook. Bibir lelaki itu sedikit menampilkan warna kemerahan. Lisa duduk di sebelah Jungkook.

"Kapan dia seperti ini?"

"Aku tidak tau. Tiba tiba saja saat dia datang, langsung blueekkk" Lisa memandang Jijik Mingyu yang sedikit mempraktekkan cara muntah tampan ala Jungkook.

"Ya.. jeon Jungkook" Lisa menggoyangkan sedikit badan Jungkook. Ia bahkan lupa bahwa sekarang ia sedang bertengkar dengan lelaki Busan itu.

"Ya.. bangunlah. Kau belum membayar uangmu sebanyak 1000 won padaku" Jaehyun dan Mingyu yang mendengar perkataan lisa sontak menepuk jidatnya sendiri. Di saat seperti ini, Lisa malah mengatakan hal yang tidak tidak seperti menagih uangnya pada Jungkook.

"Ya..." Sekaan mendapatkan pergerakan dari Jungkook, Lisa semakin gencar menggoyangkan badan lelaki itu. Jungkook benar benar membuka matanya dan bergerak duduk.

"Kau muntah darah tadi?" Jungkook hanya mengangguk tanpa menjawab

"Bagaimana jika ke rumah sakit?" Tawar lisa. Jungkook menggeleng. Beberapa detik kemudian, ia kembali memuntahkan sesuatu dan itu juga sempat mengenai sedikit baju Lisa.

"Ya... Kau gila Jeon Jungkook. Ayo kita ke rumah sakit" Lisa mengambil tissue dan mengelap sedikit permukaan bajunya dan mulut Jungkook.

"Aku tidak kuat" Suara Jungkook yang lemah saja membuat Lisa merinding. Walau bagaimana pun, Jungkook harus segera dibawa ke rumah sakit.

"Ya.. Mingyu-aa, Jaehyun-aa. Panggil Eun wo dan kita harus tetap membawa Jungkook ke rumah sakit" Lisa melirik sedikit ke arah Eun wo. Lelaki itu masih berjoget riang tanpa memperhatikan keadaan mereka.

"Rumah sakit mungkin akan lebih berbahaya Lisa-aa" Balas Mingyu. Mingyu juga terlihat sangat santai. Apakah mereka berdua menginginkan keadaan Jungkook semakin parah?

"Bacot amat si kelinci ini. Mau minta maaf pake acara prank muntah muntahan segala. Jijik gue" Suara Eun wo masuk ke telinga Lisa. Sejenak, lisa mencerna perkataan lelaki itu sebelum akhirnya menyadari sesuatu.

"Bangsat lo Jungkook!!!"

---

.
.
.
.
.
.
.

VOTE😷

I D O L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang