22•| I D O L

3.6K 302 7
                                    

"HEI, PONSEL SIAPA ITU!!!?" Hari masih pagi, tapi suasana di dorm Blackpink sudah terdengar sangat ramai. Jisoo sedari tadi telah berteriak menanyakan ponsel siapa yang berbunyi keras pagi tadi.

"PONSEL SIAPA!!! LIHATLAH MASIH BERBUNYI!!!" Teriakan Jisoo kembali terdengar. Ia menutup kedua telinganya sekuat tenaga dengan bantal.

"Ponsel siapa yang teriak siapa" Jennie menggeram kesal. Ia menyerahkan ponsel Jisoo pada sang pemiliknya. Jisoo berteriak ponsel siapa yang berbunyi tapi kenyataannya ponselnya sendiri yang berbunyi.

"Eh, iya ya" Jisoo duduk di pinggir kasur. Melihat sebentar siapa yang meneleponnya pagi pagi ini. Dilihatnya Jennie masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

"Ne sajangnim" Nyali Jisoo yang awalnya sangat besar untuk memarahi orang yang telah menelphon nya pagi pagi ini langsung ia urungkan saat melihat bahwa sajnagnimnya yang menelpon.

"Ne, akan kulakukan"

Jisoo meletakkan ponselnya dan kembali tidur. Tentang hal yang disampaikan oleh Yang sajangnim akan dilakukannya nanti. Sekarang yang ada dipikirannya adalah tidur untuk waktu yang sedikit lama.

---

"Hei RubyJane. Kau ingin kemana?" Tanya Jisoo saat melihat Jennie telah siap dengan baju kebesarannya. Seingatnya mereka tidak ada jadwal hari ini.

"Aku akan ke YG eonni"

"Untuk apa? Bukankah kita free hari ini?"

"Aku ingin olahraga sebentar. Eonni tau kan kita harus melakukan diet ekstra untuk persiapan comeback kali ini" Ujar Jennie. Ia memasukkan ponselnya ke dalam tas kecilnya.

"Tunggu aku. Aku juga ingin pergi" Jennie hanya mengangguk dan berjalan keluar dari kamar. Ia akan menunggu Jisoo di ruang tengah dorm Blackpink.

---

Masalah Lisa dengan Jungkook bahkan tidak diketahui oleh siapapun. Hanya teman dekat Jungkook yang tau serta Lisa bahkan tidak memberi tahu seorang pun.

Kondisi Lisa mulai membaik dari hari ke hari. Jisoo dan Jennie sebenarnya sadar akan kondisi kesehatan Lisa dan kerena itulah mereka meminta sedikit waktu agar Lisa tidak terlalu lelah dan dapat kembali memperburuk keadaannya.

Jisoo berjalan ke arah Jennie yang sedang memainkan game di ponselnya. Ia baru sadar bahwa Jennie akhir akhir ini banyak menghabiskan waktu untuk bermain game daripada tidur. Mungkin, gadis itu menjadikan game sebagai bentuk pelampiasannya.

"Ayo Jen" Jennie mengangguk dan berjalan mengekori Jisoo yang berjalan dahulu darinya. Mereka akan membawa mobil sendiri untuk pergi ke YG.

"Jennie-aa, jangan terlalu memaksakan dirimu untuk berolahraga. Kau terlihat semakin kelelahan jika terlalu memaksakan diri" Jennie kembali mengangguk. Ia hanya ingin dirinya sukses untuk comeback mereka yang mendatang. Jennie hanya lelah dengan segala cacian yang didapatnya akhir akhir ini.

"Aku akan baik baik saja eonni. Tenang saja" Jisoo tersenyum kecil mendengar jawaban Jennie. Jennie, wanita tangguh yang dikenal Jisoo. Ia tau sebenarnya bagian sisi cool yang ditunjukkan Jennie hanya menutupi bagian dalam dirinya yang rapuh. Ia hanya tak ingin orang lain melihat kelemahan dirinya yang membuat orang semakin gencar menghinanya.

"Ne, aku harap kau dan kita akan selalu baik baik saja"

---

Jantung Taehyung seakan berhenti berdetak saat Jisoo tiba tiba menelphon nya dan berkata untuk ke YG sekarang juga. Kaki Jennie terkilir saat sedang berolahraga. Dengan langkah seribu, ia langsung menyambar jaket dan maskernya yang terletak di samping tempat tidur. Mencoba menghiraukan panggilan member yang bertanya mengapa ia sangat terburu buru.

"Jisoo-aa!!" Taehyung sampai cepat ke YG. Ia langsung berlari ke arah ruang olahraga YG yang letaknya bahkan sudah bisa dihafal olehnya.

"Dimana Jennie?" Tanya Taehyung cepat. Ia mengedarkan pandangannya di ruangan besar ini untuk melihat dimana Jennie berada.

"Disana. Kau datang dengan cepat Kim Taehyung" Tanpa membalas ucapan Jisoo, Taehyung langsung berlari ke arah ruangan yang ditunjuk Jisoo. Dan juga tanpa mengetuk pintu, ia langsung membuka pintu putih itu dan dihadiahi oleh Jennie yang sedang duduk di atas kursi.

"Wae? Kakimu terkilir?"

"Aku terlalu ceroboh Tae" Jennie malah cengengesan. Taehyung menepuk jidatnya sendiri. Disaat seperti ini Jennie masih mencoba untuk tertawa.

"Ada dokter disini?" Jennie menggeleng. YG saja tampak sepi hari ini.

"Ani-ya. Aku baik baik saja. Tenang saja Taehyung-aa"

"Coba kau jalan" Suruh Taehyung. Jennie berdiri sesaat. Kakinya terasa sangat sakit. Tentu saja, bahkan ia belum diobati sedikit pun.

"Aku tidak bisa jalan"

"Kau bahkan tidak bisa jalan tapi tetap berkata bahwa kau baik baik saja?!" Nada berbicara Taehyung naik. Jennie menelan salivanya kuat. Ia tau Taehyung sedang dalam mode seriusnya kali ini.

"Aku hanya bercanda" Cicit Jennie pelan. Taehyung berjalan menghampiri Jennie dan meletakkan tangan kiri Jennie pada lengannya. Mencoba memapah Jennie untuk keluar dari gedung YG.

"Jisoo-shi, aku akan menelphon Jin hyung untuk menemanimu pulang dan aku akan membawa Jennie ke suatu tempat sebentar"

"Tidak usah Taehyung-aa. Aku akan pulang sendiri saja. Tolong jaga Jennie dan terima kasih telah datang" Jisoo berjalan beriringan dengan Taehyung dan Jennie. Ia segera masuk ke dalam mobil saat mereka telah sampai di parkiran.

"Sudah kukatakan berulang kali untuk tidak memaksakan dirimu tapi kau malah berusaha keras seperti ini" Jennie yang mendengar omelan Taehyung hanya terkekeh pelan. Menurutnya, Taehyung mirip seperti ibunya jika sedang mengomel.

"Kau memarkirkan mobilmu dimana?" Tanya Jennie. Ia tak melihat mobil Taehyung di area parkiran YG.

"Agak jauh dari sini. Kau ingin tunggu disini dan aku yang pergi untuk mengambilnya?" Jennie refleks menggeleng. Suasana YG terbilang sepi tapi Taehyung malah ingin meninggalkannya sendirian disini.

Taehyung mengangguk mengerti. Ia juga tau bahwa Jennie tidak ingin ditinggalkan sendirian disini. Taehyung mengedarkan pandangannya dan berhenti pada satu titik. Jantung Taehyung kembali berdetak cepat kala melihat seseorang yang tidak asing di pikirannya.

Seseorang mengikutinya untuk pergi kesini

"Jennie-aa" Taehyung menutupi tubuh mungil Jennie. Dahi Jennie mengerut dibuatnya.

"Wae? Kenapa kau berdiri didepanku?"

Taehyung tidak menjawab dulu. Ia semakin mempererat masker Jennie dan menutupi puncak kepala Jennie dengan Hoodie abu abu yang dikenakan Jennie.

"Wae? Kenapa kau menutupi wajahku?"

Jennie dibuat penasaran oleh sikap Taehyung. Taehyung melihat sorot mata Jennie sebentar lalu membisiki sebuah kalimat yang juga mampu membuat jantung Jennie berdetak kencang.





































"Ada sasaeng disini Jane"

---

.
.
.
.
.
.
.

VOTE😷

I D O L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang