Jennie memijat dahinya sendiri. Mata nya masih melihat banyak berita yang beredar di antara mereka. Tapi bukan berita baik yang ia dapat, melainkan berita buruk.
"Eonni, lihatlah banyak sekali blink yang bertengkar dengan army dan Army yang juga bertengkar dengan mereka"
"Mereka hanya para Blink dan army jadi jadian. Hanya ingin menjatuhkan reputasi Blackpink ataupun BTS" Jawab Jisoo. Ia juga tidak habis pikir dengan pertengkaran kedua fandom. Apakah mereka tidak tau bahwa disini Blackpink dan BTS malah berbaik baikan.
"Tapi lihatlah eonni. Kedua belah pihak saling mengejek satu sama lain dalam jumlah banyak" Jennie menunjukkan ponselnya dan menampilkan beberapa komentar dari army dan Blink
"Aku tidak tau harus berbuat apa. Jika kupikr dengan membeberkan hubungan kedua belah pihak mereka akan semakin menjadi jadi nantinya" Jisoo kembali fokus pada ponselnya. Ia tidak ingin lagi melihat komentar jahat ataupun komentar yang menjatuhkan kedua fandom.
"Aku tidak yakin mereka akan menerima dengan mudah hubungan ini. Hanya sebagain kecil dari mereka yang mungkin akan menerimanya" Jisoo mengangguk membenarkan perkataan Jennie. Tentunya saja sulit. Padahal baru beberapa hari yang lalu Jisoo menerima komentar baik antara Army dan Blink tapi hal itu tidak bertahan lama. Kedua belah pihak kembali saling ejek mengejek.
"Mereka hanya butuh waktu mungkin untuk bisa menerimanya" Jennie mengangguk. Ia masih melihat beberapa komentar yang masuk ataupun melihat berita terupdate Korea.
Jennie kembali menghela nafas saat melihat banyak komentar buruk menyerangnya. Menyerang dirinya seorang. Entah mengapa akhir akhir ini ia lebih sering menemukan komentar buruk daripada komentar baik.
Pesan dari beberapa temannya masuk ke ponsel gadis cantik itu. Ia tertawa pelan menikmati beberapa pesan yang cukup menghibur moodnya yang sedikit rusak karena beberapa komentar buruk.
Jisoo juga masih sibuk dengan ponselnya. Ia tidak membaca komentar para netizen lagi. Hanya bermain game untuk menghilangkan sedikit lelah sebelum nantinya mereka akan kembali latihan.
"Jennie-aa. Kau sudah tidur?" Jennie mengalihkan pandangannya dari ponsel. Mata jernihnya melihat sekilas ke arah Jisoo yang bahkan tidak melihat ke arahnya.
"Aku akan tidur nanti eonni"
"Kau bahkan belum tidur dari semalam. Tidurlah sejenak"
Jennie menggeleng. Mereka juga harus latihan beberapa saat lagi "Aku baik baik saja Jisoo eonni"
Jisoo mematikan ponselnya. Matanya menelisik tajam ke arah Jennie. Dengan garakan cepat, gadis berkelahiran 1995 itu mengambil ponsel Jennie dan mematikannya.
"Tidur Jen"
"Kita akan latihan sebentar lagi eonni"
"Tidak. Aku akan meminta kepada pelatih dance agar waktunya diundur. Kau sudah sedari semalam belum tidur Jeundeuki" Jisoo masih berpegang teguh dengan pendiriannya.
"Ayolah eonni. Aku...-"
Suara ponsel Jennie sempat mengalihkan perhatian mereka berdua. Jisoo dengan cepat melihat siapa yang menelepon Jennie.
"Tetet peretet" Jisoo memutar bola matanya malas melihat siapa nama yang tertera. Bagaimana bisa Jennie membuat nama orang yang disayangi dengan nama aneh tersebut. Sepertinya Jennie juga telah tertular virus aneh Taehyung.
---
Namjoon masuk ke dalam mobilnya. Ia hanya sendirian berkendara di dalam mobil sekarang. Ia pergi tanpa mengajak member lain ataupun bodyguard nya
Namja tampan itu membelah jalanan kota Seoul. Ia telah janji bertemu dengan seseorang dan sekarang waktunya untuk menepati janji.
"Ohh... Kau sudah lama menunggu?" Mata Namjoon memincing pada satu objek yang sedang duduk di pojok cafe. Mereka memutuskan untuk bertemu disini.
Seseorang yang diajak berbicara dengan Namjoon hanya mengulas senyum kecil dari balik masker hitamnya dan menggeleng pelan. Ia menyuruh Namjoon untuk ikut duduk di depannya.
"Tidak apa apa kita bertemu dan menghabiskan waktu disini?" Tanya Namjoon. Ia mengedarkan pandangannya. Mencoba melihat suasana cafe yang terbilang tidak terlalu ramai seperti biasanya.
Seseorang di depan Namjoon kembali menggeleng. Ia lebih baik daripada harus bertemu di cafe yang padat. Bisa sangat mencurigakan.
"Bagiamana keadaanmu? Lebih baik dari beberapa hari yang lalu?" Namjoon tersenyum lebar. Kerutan di sekitar matanya terlihat jelas saat ia tersenyum. Hanya lesung pipinya yang tidak terlihat karena tertutupi masker yang dipakainya.
"Ne. Aku baik baik saja" Namjoon kembali tersenyum lebar. Berbicara di sudut cafe mungkin sempurna. Ia hanya perlu berdoa agar orang orang tidak menaruh curiga dengan mereka yang berpakaian tertutup.
Namjoon merapatkan jaket tebalnya. Hari hampir menjelang malam dan itu membuat sedikit kedinginan walaupun telah memakai beberapa lapis pakaian. Fokusnya kini kembali kepada orang yang sedang duduk manis dihadapannya. Sepertinya ia juga sedikit kedinginan dengan cuaca menjelang malam Korea Selatan.
Namjoon tersenyum kecil kala melihat seseorang di depannya menggosok gosokkan tangannya sendiri. Dugaannya benar jika dia itu kedinginan.
"Jangan melihat tajam seperti itu kearahku oppa"
---
.
.
.
.
.
.
.VOTE😷
KAMU SEDANG MEMBACA
I D O L ✔
FanfictionBangtan Sonyeondan dan Blackpink 2 Idol Group yang sedang naik daun saat ini dan banyak mencuri perhatian banyak orang di dunia ternyata memiliki kedekatan layaknya kakak dan adik. Tidak banyak yang tau tentang kedekatan mereka. Bagaimana keseruan d...