68•|I D O L

3.2K 243 4
                                    

"Bagaimana keadaan lisa?" Tanya Jungkook. Fokusnya bermain game seakan hilang saat Jisoo keluar dari kamar Jennie. Ia hendak menyusul masuk, tapi harus menyelesaikan gamenya terlebih dahulu.

"Baik baik saja. Demamnya turun sedikit" Sahut Jisoo. Ia duduk di samping Jungkook. Melirik sedikit pada lelaki itu yang kembali sibuk bermain gamenya.

"Kau sendirian disini Jungkook-aa?"

Jungkook mengangguk pelan. Ia tidak tau kemana perginya member Bangtan yang lain. Saat ia bangun tidur, dirinya telah ditinggalkan seorang diri disini. Terlihat sangat menyedihkan.

Pintu kamar Jennie terbuka. Semalam Lisa dan Rose tidur disana berdua sedangkan Jennie dan Jisoo tidur di kamar yang lain. Para member Bangtan terpaksa tidur di ruang tengah dengan segala perlengkapan yang ada.

"Bagaimana keadaanmu Rose-aa. Membaik?" Rose yang ditanya hanya tersenyum simpul. Ia mengangguk pelan kemudian ikut duduk di samping Jisoo.

Jungkook menoleh pada Rose. Mengeluarkan dirinya dari game yang sudah beberapa jam dimainkannya. Gadis itu terlihat lebih baik daripada sebelumnya "Lisa bagaimana?" Tanyanya lagi.

"Dia masih tertidur" Jawab Rose singkat. Mengambil ponselnya yang terletak di depannya sendiri. Kepalanya masih terasa pusing tapi masih bisa ditahannya.

Ponsel Rose yang dipegangnya tiba tiba berdering. Rose melirik sekilas ke arah Jisoo yang juga melirik ke arahnya.

"Jangan terima lagi panggilan itu Rose-aa" Bisik Jisoo. Jungkook yang sedari tadi fokus membaca beberapa berita sontak melihat ke arah Rose. Ia mengangkat kedua alisanya pelan. Seakan bertanya siapa itu.

Rose menggeleng lalu dengan cepat meletakkan ponselnya ke sembarangan arah "Ani-aa. Hanya orang iseng mungkin"

Rose mengakhiri panggilan itu dengan cepat. Kepalanya berdenyut mengingat beberapa potong kejadian perlakuan kasar yang didapatkannya. Sedari semalam ia bersusah payah melupakan segala kejadian  itu.

Ponselnya kembali berdering. Jungkook yang tau situasi dengan cepat mengambil ponsel gadis itu. Biarkan ia yang akan berbicara sekarang dengan sipenelphon.

"Hei Rose" Nada berbicara seseorang di seberang sana terdengar menakutkan menurut Jungkook. Gadis di seberang sana pasti mempunyai dendam besar pada Rose. Terlihat dari nada berbicaranya.

"Mengapa kau ti..-" Jungkook dengan cepat menyela. Ia benar benar geram dengan sekelompok orang yang meneror Blackpink.

Lelaki Busan itu tersenyum miring kemudian berkata "Halo, aku Jungkook"

Hening yang dirasakan Jungkook. Ia kembali tersenyum kecil kemudian melanjutkan ucapannya. Sepertinya gadis itu sedang bertanya tanya mengapa ponsel Rose bisa ada pada Jungkook.

"Bagaimana? Merasa hebat setelah menyakiti Blackpink gadis kecil?" Jungkook merapatkan giginya guna menahan emosi dan perkataan kasar yang akan dilontarkannya.

"Jungkook oppa" Lirih gadis itu kecil. Sepertinya dia terkejut dengan suara Jungkook yang terdengar menyeramkan. Berbeda dengan Jungkook yang ia tau di layar televisi.

Rose sudah menutup telinganya dengan kedua tangan. Ia tidak ingin lagi mendengar suara gadis itu. Dan dirinya semakin menjadi tidak aman jika mereka tau Bangtan telah tau bahwa Blackpink dilukai.

"Jawab pertanyaanku, merasa hebat setelah melukai Blackpink? Dan berhenti memanggilku oppa. Aku bukan siapa siapamu"

"Ani-aa"

"Sepertinya kau akan berada di balik jeruji beberapa waktu lagi. Caci maki Blackpink sepuasnya dan nikmati masa mudamu di balik ruangan gelap itu"

"Jangan jadi seseorang yang tidak berguna arasseo? Kukira kau pasti senang karena berbicara denganku sekarang. Kau Army pertama yang berbicara denganku melalui ponsel"

"Akhh.. Aku lupa. Jangan sebut dirimu army jika perbuatanmu seperti binatang. Bahkan binatang saja tidak pernah berbuat seperti itu. Berarti derajatmu lebih rendah dari pada mereka. Jangan membuang masa mudamu dengan melakukan hal yang tidak bermanfaat gadis kecil" Jungkook melirik kecil pada Jisoo yang tepat berada di sampingnya. Gadis cantik itu tampak melamun memikirkan segala ucapan Jungkook.

"Aku tidak senang oppa, jika Blackpink dekat dengan BTS. BTS hanya milik army dan tidak pernah menjadi milik Blackpink. Kalian tidak boleh dekat dengan Blackpink" Jungkook kembali tersenyum miring mendengar perkataan gadis di seberang sana

"Ini hidupku dan jangan campuri urusan hidupku. Mengekang idol nya sendiri? Hei gadis bodoh, aku tidak pernah mengenalmu jadi berhenti mengekang kami untuk hidup layaknya manusia biasa"

"Hanya Army sejati yang bisa merelakan idolnya menyukai siapa saja. Berhenti menyebut dirimu Army. Kami tidak pernah mengakui kau sebagai Army"

---

Jimin berjalan mondar mandir di depan pintu ruangan Bang sajangnim. Ia gelisah karena sudah 1 jam lebih Namjoon masuk untuk membahas dan meminta pertanggung jawaban atas kejadian yang menimpa Blackpink dan sampai sekarang belum juga keluar.

"Tenanglah Jim" Ujar Hoseok. Lelaki itu tampak sedang fokus dengan ponselnya. Ada sesuatu yang menarik perhatiannya mungkin.

Jimin mengacak rambutnya kesal. Ia secepatnya ingin mereka dijatuhi hukuman. Jimin bergerak duduk di samping Suga. Mencoba menormalkan pikirannya yang sudah bercabang kemana mana.

"Hei, aku menemukan sesuatu" Seru Hoseok. Ia dengan cepat memperlihatkan sesuatu hal yang ia dapat dari temannya dan dirasa penting untuk dijadikan bukti.

"Seperti yang kita duga. Beberapa staff di YG bekerja sama dengan para penggemar itu dan mendapat bayaran yang cukup mahal"

"Mereka benar benar merencanakan ini dengan sempurna. Meletakkan pelacak agar mengetahui keberadaan Blackpink dan menyadap ruangan tempat Blackpink selalu berkumpul di YG" Hoseok tidak habis pikir dengan segala tindakan yang dilakukan. Benar benar niat dalam melukai seluruh member Blackpink.

Taehyung yang tepat berada di samping Hoseok menggeram kesal. Ia pastikan mereka semua akan menyesal karena mencari masalah dengan Bangtan.

Namjoon keluar dari ruangan Bang Sajangnim. Ia tersenyum kecil kemudian mengangguk "Mereka akan ditindaklanjuti dan dimintai keterangan lebih lanjut nantinya. Blackpink aman sekarang dan Bang sajangnim beserta Yang sajangnim akan memastikan hukuman yang setimpal pada mereka"

Namjoon berhenti sejenak kemudian melanjutkan "Sangat mudah untuk mencari bukti keberadaan mereka. Semuanya ada 17 orang dan juga sekitar 7 orang adalah staff YG. Benar benar berniat untuk melukai Blackpink"

Member BTS yang lain mengangguk. Marah? Tentu saja. Apalagi Blackpink sebentar lagi akan melangsungkan comeback kedua mereka. Pastinya tertekan atas semua kejadian itu.

"Semoga semuanya akan baik baik saja. Tetap lindungi Blackpink karena salah satu faktor bertahannya BTS adalah karena kehadiran Blackpink

---

.
.
.
.
.
.
.

VOTE🙂

I D O L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang