46•| I D O L

2.3K 212 6
                                    

Rose masuk ke apartemennya. Hanya dia sendiri di sini. Di Apartemennya yang terletak sedikit jauh dari pusat kota Seoul. Tidak ada yang tau Rose membeli apartemen ini. Member Blackpink bahkan BTS sekalipun.

Rose berjalan menuju arah kamarnya. Niatnya yang awalnya akan memberitahu manager Blackpink, dia urungkan. Niatnya hilang seketika. Gadis cantik itu merebahkan dirinya di tempat tidur. Dia disungguhi oleh pemandangan jalan kota Seoul.

Gadis berkelahiran 1997 itu bangkit dari posisi tidurnya dan berjalan menuju balkon kamar. Menikmati angin malam yang menerpa rambutnya cantiknya.

"Woah.. Daebak" Mata bulatnya membesar. Kagum dengan pemandangan indah malam hari di Seoul. Pemandangan yang jarang dilihatnya belakang ini dikarenakan jadwal yang cukup terbilang padat.

"Yeppojana" Rose mengeluarkan ponselnya. Mencoba memotret pemandangan alam yang tersungguhi di depannya ini.

Sejenak Rose larut dalam keheningan malam kota Seoul. Rose tersenyum kecil, membayangkan kata kata yang dilontarkan oleh orang tadi padanya bisa terbilang cukup menyakitkan hatinya.

'Kau gadis kuat Rose-aa. Jangan jadi gadis lemah'

'Kau kuat'

"Iya, aku kuat" Air mata gadis cantik itu sedikit menetes. Seberapa kuatnya ia tersenyum pasti matanya tidak mendukung keinginannya. Rose hanya lelah.

Lelah dengan dirinya yang dipaksa menjadi sempurna. Bahkan ia tidak bisa menjalani kehidupan layaknya manusia normal. Perjuangannya tidak dianggap.

Gadis Australia itu menghirup nafas panjang. Ia berusaha menghilangkan perasaan gelisah dan sakit hatinya sekarang. Rose hanya ingin satu hal. Ingin dirinya mendapatkan sesuatu layaknya manusia biasa.

---

Rose tertegun sejenak oleh beberapa pesan yang dikirimkan Jimin padanya. Ia bahkan tidak ada niat untuk sekedar membalas pesan tersebut.

'Park Chaeyoung, Park Jimin hadir disini'

'Rose-aa, kau tau aku lelah akhir akhir ini'

'Ayo berikan semangat untukku'

'Ya... Balas pesanku'

'Roseanne, Fighting!!! Kau pasti sedang sibuk sekarang. Jangan lupa Jimin selalu ada disini'

Rose melempar ponselnya kasar. Jimin punya cara tersendiri dalam menghiburnya. Rose menghela nafas panjang, tidak ada seseorang pun yang bisa melepaskannya dari Jimin.

Rose masuk ke dalam kamarnya. Ia tak ingin lagi memikirkan kejadian beberapa jam yang lalu. Ia harus berusaha lebih keras lagi dan Rose juga yakin Jimin selalu ada untuknya.

---

"Kau tidak pulang ke dorm semalam Rose?" Rose menoleh pada Lisa yang kini berada di belakangnya. Ia menggeleng pelan lalu beranjak masuk ke area gedung YG.

"Wae??"

"Aku mengunjungi Alice eonni semalam"

Lisa menyeritkan dahinya "Jangan berbohong padaku Rose, Alice eonni bahkan menelphonku semalam karena kau tidak ada di tempatnya"

Rose tidak menjawab. Ia melenggang masuk ke ruang latihan Blackpink. Hari ini mereka kembali harus latihan dan mempersiapkan comeback mendatang.

"Rose-aa jawab pertanyaanku. Kau kemana semalam?"

"Aku menginap di rumah teman lamaku lalisa. Berhentilah bertanya dan kita harus segera latihan"Gadis Thailand itu mengecutkan bibirnya. Merasa tidak puas dengan jawaban yang diberikan Rose.

Jennie dan Jisoo masuk ke ruang latihan. Mereka juga tampaknya baru datang dari dorm.

"Kau tidak pulang semalam Rose?"

Rose kembali menggeleng pelan "Ani-ya, aku tidur di rumah temanku eonni" Katanya. Hari masih pagi dan ia telah berbohong untuk kedua kalinya.

Jennie mengangguk. Semalam para member Blackpink kembali dibuat ketakutan oleh tingkah fans Fanatik yang menginginkan mereka menjauh dari BTS.

Dengan ponsel Lisa yang tak berhenti berbunyi karena penggemar tersebut menelphonnya berulang kali dan melontarkan cacian. Pada akhirnya Lisa memilih mematikan ponselnya dan ikut tidur bersama Jisoo dan Jennie.

"Ayolah, kita harus segera latihan" Para member Blackpink bersiap siap. Mereka harus berkerja keras lagi untuk mendapatkan hasil maksimal. Disaat orang lain sedang bersenang-senang di luar sana, masa muda mereka terkorbankan dengan menjadi seorang idol.

---

"Jin hyung, kau ingin kemana?"

Langkah Seokjin yang ingin keluar dari dorm terhenti saat maknae BTS menanyakan pertanyaan padanya "Aku akan menemui Jisoo. Kau tau kan, kita bahkan tidak bertukaran kabar beberapa hari ini"

Jungkook mengangguk kemudian berpikir sejenak "Hyung, aku ikut"

Seokjin menghela nafas. Mau tak mau ia juga harus membawa Jungkook. Tidak ada seorang pun di dorm hari ini. Meninggalkan Jungkook sendirian di dorm hanya akan membuat kekotoran di semua tempat.

Jungkook berjalan menyusul Seokjin untuk keluar dari dorm. Ia juga lama tidak bertukaran kabar dengan Lisa. Semalam ia sempat menelphon gadis itu tapi ponselnya sedang tidak aktif.

"Hyung, cuaca sedang tidak stabil sekarang"

"Jadi?"

"Ani-ya. Aku hanya memberitahumu" Balas Jungkook santai. Ia membuka sedikit kaca mobil yang dikendarai Seokjin. Entah kapan terakhir kali ia bisa membuka kaca mobil di jalanan kota Seoul.

Keduanya diam. Jungkook masih tampak menikmati pemandangan bangunan di Seoul dan Seokjin yang fokus mengendarai. Hanya sekitar 10 menit kemudian, Mobil Seokjin memasuki arah gedung YG.

"Hyung, kau yakin Blackpink ada di YG? Bukan di dorm mereka?"

Seokjin mengangguk "Mereka sedang mempersiapkan diri untuk comeback mendatang. Bahkan yang kutau mereka pulang sampai tengah malam dari YG"

Jungkook hanya mengangguk kecil. Ia dan Seokjin berjalan beriringan memasuki kantor YG. Hampir seluruh staff di YG tau kedekatan Blackpink dan BTS. Hanya publik yang bisa dibayar untuk menutupi kedekatan mereka.

"Jisoo-aa!!!"

Jisoo menoleh cepat saat suara Seokjin masuk ke telinganya. Pikirannya langsung mengarah ke pesan yang diterimanya tadi pagi. Pesan berisikan teror.

'Hei Jisoo-shi. Aku tau semua hal tentangmu. Blackpink yang sedang dekat dengan BTS dan kau juga dekat dengan Seokjin kami. Menyingkirkan darinya wanita murahan. Kau bahkan terlalu rendah untuk bisa bersanding dengan Seokjin kami. Permainan akan seru nantinya'

Entah bagaimana caranya mereka mendapatkan nomor ponselnya. Yang pasti saat bangun dari tidur, pesan itu telah masuk ke ponselnya. Jisoo berdiri. Masa bodoh dengan teror dan ancaman yang mengganggunya. Ia tidak akan menjauh dari Seokjin dan BTS.

---

💜💜

Percayalah mereka baek Baek aja di real life

So, aku buatnya gak berdasarkan cerita nyata lagi

Terlalu ribet untuk mikir alur

Oke? Thanks

---

.
.
.
.
.
.
.
VOTE😊

I D O L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang