4•| I D O L

6.5K 459 0
                                    

Jimin berjalan ke arah sofa. Disana tampak Rose yang sedang sibuk dengan ponselnya. Bahkan kehadiran Jimin pun tak ia sadari.

"Roseanne park" Rose melihat ke arah Jimin. Hanya Jimin yang sering memanggilnya dengan nama Roseanne park, bahkan nama itu jarang didengarkan ketika berada di Korea.

"Wae-yo?" Rose menaikkan kedua alisnya. Jimin menadahkan tangannya dan Rose semakin bingung dibuatnya.

"Mwo? Minta duit? Mau beli es krim di depan sana? Datang datang langsung malak orang" Jimin memutar bola matanya malas dan duduk di samping Rose.

"Minta baju dong" Rose menoleh ke arah Jimin. Dia tak salah dengar kan, Jimin meminta baju padanya?

"Aku sedikit gerah" Jimin menjawab kebingungan Rose

"Kau ingin mandi?" Jimin hanya mengangguk anggukkan kepalanya.

"Aku tak punya baju lelaki Jimin-aa" Suara nontifiasi di ponsel rose sedikit mengalihkan pandangannya dari Jimin.

"Dari siapa?" Jimin penasaran karena sedari tadi rose tampak sibuk dengan ponselnya.

"Chingu" Jawab Rose singkat. Ia. Bahkan tak mengalihkan pandangannya dari ponsel.

"YA!!! JIMIN-AA!!" Rose berteriak kaget kala Jimin dengan tiba tiba merebut ponselnya. Ia langsung berdiri dan membuat Rose tidak dapat menggapai ponselnya.

"Aku hanya melihat sebentar Rose. Diamlah" Rose cemberut dan menyerah. Membiarkan Jimin melihat ponselnya sejenak.

"Ya!! Siapa ini?" Jimin menunjuk sebuah nomor ponsel pada rose. Rose melihat nya sejenak.

"Aku juga tidak tau dan aku juga tidak meresponnya"

"Ini lagi. Kau bertukaran pesan dengan para lelaki" Rose melihat Jimin malas. Ia hanya berkaran pesan dengan seniornya sendiri. Tidak mungkin juga ia tidak membalas pesan dari seniornya.

"Ya!! Mengapa banyak sekali idol lelaki yang mengirimi pesan"

"Itu hanya seniorku Jimin-aa"

"Lihatlah, kau bahkan mengirim pesan pada Yeonjun" Rose membiarkan Jimin mengoceh sendiri. Ia juga mengirim Yeonjun pesan karena ingin mengetahui keadaan Jimin. Percuma saja jika ia membantah, Jimin pasti akan menyanggahnya.

"Ini" Jimin menyerahkan ponsel Rose pada pemiliknya. Rose mengambil ponselnya kasar dan manatap Jimin tajam.

"Ya!!! Jimin-aa. Bagaimana bisa kau menghapus semua kontak ponsel yang ada di ponselku" Rose memukul lengan Jimin keras. Lelaki itu hanya tertawa melihatnya.

"Ketawa kan lo. Bangke emang" Rose terlihat sangat kesal. Jimin semakin dibuat tertawa olehnya. Rose benar benar terlihat menggemaskan baginya.

"Shut up" Rose semakin kesal. Ia beranjak menjauh dari Jimin dan duduk di ujung sofa.

"Aku hanya ingin menikmati waktu denganmu Rosie" Rose menatap Jimin tajam.

"Tapi gak usah hapus hapos kontak ponsel orang juga. Kesel gue"

"Eh, sini dulu" Jimin menyuruh Rose mendekatinya.

"Gak mau. Emang lo siapa nyuruh nyuruh gue" Jimin mendekat pada Rose dan menahan tangan gadis itu yang hendak berdiri.

"Aku ikut aku sebentar ke dorm Bangtan" Bisik Jimin pada Rose. Gadis itu bergelidik mendengar suara Jimin yang begitu dekat dengannya.

"Jangan dekat dekat. Lo tu udah bekuman" Rose mengibaskan tangannya. Menyuruh Jimin menjauh darinya.

"Ayo ikut aku sebentar" Tanpa mendengar jawaban Rose, Jimin langsung menarik tangan Rose dan mengambil kunci mobil yang berada di depan Seokjin.

"Hyung, aku bawa mobilnya" Jin hanya mengangguk dan mengabaikan Jimin yang sedang menarik Rose.

"Sakit bantet"

"Gue ambil masker, topi sama jaket dulu. Lo mau kita foto kita dibeberkan ke semua media" Jimin kembali terkekeh dengan penuturan blak blakan dari Rose. Ia menuntun Rose masuk ke kamarnya dan Lisa.

"Berdiri di sana. Gak usah masuk" Jimin hanya mengangguk dan berdiri di depan pintu. Melihat Rose yang sedang mengambil Jaket dan mengikat rambutnya sedikit.

"Ayo" Jimin menarik kembali tangan Rose dan keluar dari dorm Blackpink.

---

"HATCHIMM!!" Rose menoleh pada Jimin yang berada di sebelahnya saat lelaki busan itu bersin.

"Jauh jauh lo sama gue. Kena Corona ntar gue" Rose mengibaskan tangannya ke arah Jimin. Mereka sedang berjalan memasuki dorm Bangtan.

"Enak bener Lo ngatain gue kena Corona" Jimin melangkah masuk ke dalam dorm Bangtan diikuti Rose yang berjaga jarak dibelakangnya.

"Siapa tau kan Lo udah kena tapi gak mau ngaku" Rose tetap mengekor Jimin kemanapun ia pergi.

"Eh, tampilannya udah beda ya?" Rose sadar akan sesuatu. Tampilan dorm Bangtan banyak yang berubah. Ini pasti karena ia sudah lama tidak berkunjung ke sini.

"Aku mandi dulu" Jimin berlalu di hadapan Rose dan masuk ke suatu ruangan yang tidak diketahui Rose. Meninggalkan dia sendirian yang masih melihat lihat interior mewah di sini.

"Ini kamar Jimin sama Hoseok oppa kan?" Rose membuka pintu berwarna hitam tersebut. Senyum manis terbit dari wajahnya. Dia benar, itu adalah kamar Jimin dan J-hope.

"Woah.. bahkan kamar mereka terlihat sangat rapi sekarang" Rose berkeliling kamar tersebut. Melihat dekorasi indah serta peletakan barang yang sangat rapi. Bisa dipastikan itu semua Hoseok yang mengatur dan membersihkan sedangkan Jimin mungkin hanya mampu mengotorinya.

Sebuah ide gila muncul di kepala Rose saat melihat baju Jimin yang diberikannya. Ia berjalan ke arah lemari Jimin dan membongkar seluruh isinya.

Ia hanya ingin membuat lemari Jimin berantakan karena Jimin telah menghapus seluruh nomor ponsel seniornya. Rose terkikik geli membayangkan wajah Jimin yang pastinya akan frustasi dengan seluruh bajunya yang berhamburan di lantai.

---

.
.
.
.
.
.

VOTE 😷

I D O L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang