Kringgg...
Suara jam weker yang nyaring telah merusak tidur seorang gadis. Ia masih menggeliat dibalik selimut tebalnya. Cuaca sedang mendung, dan udara menjadi dingin. Akhir akhir ini sang surya tak mau keluar dari tempat persembunyiannya.
Sudah beberapa kali kota Jakarta diguyur dengan hujan deras. Sehingga membuat gadis itu enggan beralih dari tempat tidurnya.
Byurrr
Zahra mendudukkan dirinya diatas ranjang saat wajahnya basah karena air. Ia kira genteng kamarnya bocor. Ternyata tebakannya meleset. Ia melihat seorang pria tampan telah berdiri dihadapannya sambil membawa ember. Pria itu berkacak pinggang saat melihat tubuh Zahra basah.
"Abangggg lo gila setresss. Ngapain lo tiba tiba guyur gue segala hahhh" teriak Zahra.
Bugh
Zahra membelalakkan matanya. Ember yang tadi dipegang oleh Risky kini sudah bertengger dikepala gadis itu.
"Ini semua salah lo. Tidur lo kayak kebo. Mata lo soak apa gimana? Udah mau jam tujuh. Cepet lo bangun, mandi sekarang. Lo berangkat sekolah bareng gue" ujar Risky panjang lebar.
Brakk
"Nggak sudi gue dianter sama makhluk astral kayak lo. Abang nggak punya hati. Gue sebel lama lo"
Zahra membanting kuat ember yang ada dikepalanya. Setelah bercekcok ria dengan abang kesayangannya, ia segera pergi ke kamar mandi dan siap siap untuk berangkat ke sekolah.
Risky yang ditinggal adik satu satunya itu pun hanya mendengus kesal. Hari harinya selalu dipenuhi teriakan dari mulut ke mulut. Entah itu darinya, Zahra, Papi dan Maminya. Tiada hari tanpa perdebatan.
Meskipun adiknya itu sangat menyebalkan dan selalu membantah omongannya, Zahra sebenarnya baik hati. Jika Risky memiliki masalah, ia selalu bercerita kepada Zahra. Tak ada rahasia diantara mereka berdua. Mereka selalu terbuka dan saling menyayangi layaknya seorang kakak dan adik.
••••
Zahra berjalan santai menuruni tangga dengan tas yang bertengger disebelah bahunya. Ia menghampiri keluarga kecilnya dimeja makan.
"Nahhh. Ini nihh. Perawannya baru bangun" sindir Haris.
"Hebat banget papi. Nyindir didepan mata. Nyalinya gede juga" ujar Zahra sambil keprok keprok.
"Ohh iya dong. Papi gitu loh" jawab Haris membanggakan diri.
"Mih. Bang Risky kemana?" tanya Zahra.
"Baru aja berangkat. Katanya udah ditunggu ama pacarnya" jawab Hanna.
"Cihh. Pacar? Muka buluk kayak gorila gitu bisa punya pacar? Pacar yang mana? Yang keberapa? Yang kedua puluh? Atau yang ke 56?" tanya Zahra meremehkan.
"Jangan ngeledek abang kamu. Jelek jelek gitu dia punya pacar. Lah kamu? Udah mami lahirin cantik kayak adeknya selena gomez, malah nggak dapet pacar sama sekali"
"Mana ada yang mau sama anak petakilan kayak dia mih. Yang ada cowok cowok tuh takut ngeliatnya" sahut Haris.
"Halahh. Papi sama mami sok tau. Gini gini, Zahra terkenal disekolah. Banyak cowok yang ngantri buat jadi pacar Zahra. Tapi Zahra nggak mau aja. Pacaran tuh ribet. Zahra nggak mau diatur atur sama orang yang bukan siapa siapanya Zahra" jelas Zahra.
KAMU SEDANG MEMBACA
RE-ZAHRA : After Married
Teen Fiction"DASAR DOKTER GILA. NGGAK WARAS. JANGAN SAMPEK GUE KETEMU LAGI SAMA LO" Namanya Zahra, Halwatuzahra Iva Kayla. Seorang gadis bar bar serta troublemaker. Memiliki sifat polos yang tiba tiba harus menghadapi kenyataan pahit dalam hidupnya. Ia telah...