"Aku adalah seorang gadis, yang dipeluk oleh luka, dikuatkan oleh patah, dan tertawa untuk pura"
Ini adalah kisah Ghea.
Kisah tentang seorang gadis..
Yang hidup namun berkali-kali dimatikan
Yang selalu di kekang, di tuntut, bahkan dibandingkan...
S...
Jangan lupa spam vote dan spam comment ya, itu gak dibayar kok
Absen kuy dari bulan kelahiran kalian!? Dan asal daerah kalian?
*** Pelukan hangat yang ku rindukan Ciuman hangat yang ku dambakan Kasih sayang yang ku harapkan, dan Perlindungan yang ku inginkan.
Izinkan aku mendapatkannya lagi Izinkan semua yang Kurindukan Kudambakan Kuharapkan, dan Ku inginkan Kurasakan lagi walaupun hanya sedetik saja.
Let me get it -Ghea Titania Eristika-
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
5| LET ME GET IT
Ayah Ghea : Langit Janson Ibu Ghea : Bulan Ania Kakak Ghea : Gracella Mutiara
***
Ghea menoleh kebelakang melihat seseorang sedang berlari mengejarnya. Langkah kakinya semakin cepat, tak tahu sudah berapa menit ia berlari mencoba melepaskan diri dari kejaran orang tersebut.
Asal kalian tahu, bahwa seseorang yang mengejarnya saat ini selalu membuntutinya. Dan itu baru ia sadari saat ini, dan karena kejadian yang sekarang ia sedang alami sekarang, itu membuatnya sedikit takut dengan orang tersebut. Orang itu yang membuntutinya selama ini selalu menggunakan balaclava berwarna hitam, yang hanya memperlihatkan bagian mata dan bibirnya saja. Ghea segera berlari masuk ke area pekarangan rumahnya, untuk saja saat ini dirinya sudah berada di rumah. Ia mengatur pernafasannya, matanya menatap orang yang baru saja mengejarnya. Tidak! Ternyata seseorang tersebut masih nekat untuk berlari ke area pekarangan rumahnya.
TOK..TOK..TOK..
Ghea mengetok cepat pintu rumahnya, ia semakin panik saat melihat orang itu semakin dekat dengan area pekarangan rumahnya. Ketukkan pintu rumahnya semakin kuat tak peduli jika ibunya (Bulan) dan ayahnya (Langit) akan memarahinya nanti. Yang ia peduli sekarang adalah keselamatannya.
"Mama!!" seru Ghea panik.
"Mama buka pintunya!"
"Mama!"
Ghea mengeratkan tangannya pada rok sekolahnya, orang yang mengejarnya kini sudah berada tepat di pekarangan rumahnya. Ia lantas langsung menggedor-gedor pintu rumahnya dengan sangat keras saking paniknya ia.