CHAPTER 52

3.3K 325 24
                                    

HII JANGAN LUPA DI VOTE DAN COMMENT YAA❤️❤️

Happy Reading 💜

***
"Aku selalu menunggu hari esok dengan membawa kabar yang bahagia, namun ternyata hari esok yang kutunggu bukanlah kabar bahagia melainkan kabar duka"

~GHEA~

***

✧°•: *✧・゚:*  •  *:・゚✧*:・゚✧

°°LIMAPULUHDUA°°


🎵🎵 Play song Mungkin Hari Ini Hari Esok Atau Nanti — Anneth🎵🎵

52| PENGEBUMIAN

Setelah tiga hari dibiarkan di dalam rumahnya, hari ini adalah hari pengebumian Erisa. Semua tata cara pemakaman seperti pemandian jenazah, dan pemakaian gaun putih untuk jenazah perempuan sudah dilaksanakan. Sekarang adalah saatnya acara penutupan peti yang dimana penutupan peti ini adalah kesempatan orang untuk melihat jenazah yang terakhir kalinya.
Dan acara ini dihadiri oleh para guru SMA Rajawali, seluruh teman satu kelasnya, para anggota OSIS, dan para mahasiswa lainnya yang ingin mengantarkan Erisa menuju peristirahatan terakhirnya.

Pada saat pemberitahuan bahwa Erisa telah tiada, satu sekolah langsung dibuat kaget akan hal itu, terutama para guru dan teman satu kelasnya. Mereka mengira bahwa itu hanya candaan semata-mata ingin membuat sebuah prank. Namun ternyata itu sungguh terjadi, bahwa Erisa benar-benar telah tiada. Sangat berat bagi Ghea untuk melepaskan Erisa, bukan hanya Ghea namun orang lain juga yang menganggap bahwa Erisa spesial, namun dibalik itu semua yang paling sangat berat untuk melepaskan Erisa tentu saja Orangtua Erisa dan adik Erisa. Erisa dimakamkan secara Kristiani.

Ghea menatap terus menerus ke arah wajah Erisa yang sudah dihiasi oleh makeup, ia tersenyum kecil saat melihat wajah Erisa yang tampak sangat cantik disana walaupun jiwanya sudah tak ada. Bulir air mata kembali jatuh dari mata teduh milik Ghea, saat kepergian Erisa ia mengatakan bahwa ia sudah mengikhlaskan Erisa namun nyatanya ucapan tidak semudah kenyataan. Dari bibirnya memenang mengucapkan bahwa dirinya sudah mengikhlaskan Erisa namun dalam lubuk hatinya yang paling dalam ia belum bisa sama sekali melepaskan Erisa. Sama sekali belum bisa.

Matanya beralih kepada keluarga Erisa yang tengah meluangkan waktunya untuk melihat wajah terakhir sang anak. Tampak disana ibu Erisa tengah menggenggam tangan sang anak sembari mengelus lembut tangan anaknya itu "Udah tidur nyenyak ya nak? Gimana disana? Udah ketemu sama Tuhan?" Perkataan itu lah yang keluar dari bibir ibu Erisa. Ibu Erisa pasti merasa sangat bersalah sebab ia telah memperlakukan anaknya secara kasar selama tiga tahun lebih, dan saat mereka sudah berbaikan dan akan memulai awal keluarga yang baru anaknya itu telah dipanggil oleh sang pencipta. Jahat memang, namun beginilah skenario kehidupan.

Ghea kembali menatap lekat ke arah wajah Erisa dan mencoba mengingat setiap lekuk wajah Erisa agar bisa ia simpan di dalam memori ingatannya.

"Ghea,"sebuah suara panggilan masuk ke telinganya. Dengan cepat Ghea menatap orang tersebut yang ternyata adalah ibu Erisa yang baru saja memanggil nya.

"Gak mau ucapin kata-kata terakhir untuk Erisa sebelum petinya di tutup?" Sambung ibu Erisa.

"Mau tan," jawab Ghea lalu berjalan mendekat ke arah peti yang di dalamnya sudah ada Erisa yang tertidur sangat nyenyak.

GHEA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang