CHAPTER 11

4.8K 571 56
                                    

JANGAN LUPA DI VOTE DAN COMMENT YA TEMAN-TEMAN

Jangan lupa spam vote dan spam comment ya, itu gak dibayar kok

Absen kuy dari bulan kelahiran kalian!? Dan asal daerah kalian?

***

Aku adalah seorang gadis yang dipeluk oleh luka, dikuatkan oleh patah, dijatuhkan oleh depresi, dan tertawa untuk pura
Ghea Titania Eristika~

***

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

11| TAMAN BELAKANG

Kini Ghea sudah duduk manis di bangku taman belakang sekolah. Ini adalah tempat pelariannya setelah memberikan permen kaki, kejadian yang termasuk memalukan baginya. Kelas sedang jam kosong, tidak ada guru yang mengajar disebabkan ada rapat yang mendadak. 

Dari pada mendengar suara berisik dikelas dan mengingat kejadian memalukan tadi, lebih baik dirinya duduk di taman belakang sekolah. Sekaligus untuk menyendiri. Ia memejamkan matanya menikmati semilir angin yang berhembus mengenai wajahnya sembari bersenandung kecil.

"Oh this ground feels so heavier, i am singing by myself, i just wanna be happier," senandung Ghea menyanyikan lagu Blue&Grey milik boyband Korea, BTS.

"Suara lo bagus."

Ghea langsung membuka matanya, ia terkejut ketika melihat ada Gyas yang sudah duduk manis di sampingnya.

"Suara lo bagus," ulang Gyas untuk kedua kalinya.

Ghea menelan salivanya kasar, baru pertama kali ini ia duduk sedekat ini dengan Gyas. Hal itu membuatnya senang, namun bercampur dengan ketakutan.

"Kamu...ngapain kesini?" tanya Ghea hati-hati.

"Gue ikutin lo keluar dari kelas dan ikutin lo sampai kesini," jawab Gyas, "Btw, thanks permennya."

Ghea menggigit bibir bawahnya, ia menundukkan kepalanya menutupi wajahnya yang sedang malu. Padahal niatnya ketempat ini untuk tidak mengingat kejadian memalukan tadi, malah Gyas mengungkitnya.

Gyas terkekeh kecil, "Ternyata taman belakang sekolah gak semenakutkan yang orang-orang pikirin ya, disini sejuk," ucapnya mencoba mengalihkan pembicaraannya.

Ghea mengangkat kepalanya lalu menganggukkan kepalanya kecil sembari tersenyum canggung. "Dan kamu gak semenakutkan yang seperti aku kira," ucapnya spontan.

Gyas langsung menatap Ghea bingung, dan yang ditatap langsung mematung. Oh tidak, sepertinya ada yang salah dengan ucapannya. Ghea baru saja menyadari akan apa yang baru saja ia ucapkan, ia langsung merutuki dirinya sendiri karena ucapannya kepada Gyas. Kali ini tindakan memalukan yang ia lakukan hari ini bertambah lagi.

GHEA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang