Jangan lupa di vote dan comment ya semuanya Thankyou 💙🥰
***
[ EXTRA PART 2 : TENTANG GYAS ]
"Dipertemukan semesta, dan dipisahkan juga oleh semesta"
-GHEA
***
"Woi Gyas! Cat nya udah lo beli kan?"
Gyas menoleh menatap ke arah Gama, terdiam sejenak lalu menganggukkan kepalanya.
Gama menatap bingung ke arah Gyas yang terus saja terdiam di depan pintu kamar Ghea "Ngapain masih berdiri disitu? Kenapa gak masuk?"
"Jujur aja, gue masih takut..kenangan gue ada di dalam kamar ini," jawab Gyas tanpa menoleh sedikitpun ke arah Gama.
"Gue juga, kenangan gue bareng Ghea ada disini. Lebih tepatnya ada di balik pojok pintu kamar dimana Ghea sering menangis," balas Gama.
"Saat itu cuma gue yang tau kalau dia ada masalah sama keluarganya, dia selalu curhat ke gue. Dan sekali-kali gue datang ke kamar Ghea setiap malam hanya untuk pastiin dia gak nangis. Dan lo tau apa yang gue lihat?"
Gyas menoleh menatap ke arah Gama "Dia pasti lagi nangis." Balasnya yang diberi anggukan oleh Gama.
"Gue pernah datang ke kamar ini tepat saat hari Ayah, hari itu Ghea mau kasih sesuatu ke ayah nya untuk merayakan hari itu, Ghea berpikir keras sampai-sampai dia ketuk-ketuk kepalanya dia atas meja belajarnya. Dan gue langsung suruh Ghea berhenti untuk ketuk-ketuk kepalanya di atas meja, dia tanya ke gue bagus kasih apa ke ayahnya untuk merayakan hari ayah itu. Dan gue jawab terserah lo, gunakan bakat lo aja dan lo tau apa..dia dengan semangat buat puisi dan menggambarkan wajah ayahnya. Hampir dua jam dia buat, setelah itu ia pergi untuk kasih hadiah itu ke ayahnya tepat pukul dua belas malam dimana pergantian hari," cerita Gama kepada Gyas.
"Gue tungguin dia sampai dia datang kembali ke kamar, gue juga kira kalau hari ayah yang dia rayakan bakal menjadi hari ayah paling bahagia untuk dia..ternyata enggak," lanjut Gama.
"Apa yang terjadi?"
Gyas dan Gama langsung menoleh ke arah orang yang bertanya. Ternyata Bunga lah yang bertanya barusan.
"Sejak kapan lo disini?" Gama menatap terkejut ke arah Bunga.
"Sejak Gyas bilang 'dia pasti lagi nangis'" jawab Bunga. "Dah lanjut, apa yang terjadi sama Ghea?" Sambung Bunga.
Gama menarik nafasnya kasar lalu menghembuskan nya pelan. "Ghea kembali datang ke kamar dengan keadaan udah menangis, gue langsung samperin dia dan tanya ke dia kenapa nangis. Terus dia jawab... Ayahnya robek kertas yang dimana dalamnya itu adalah hadiah yang berupa gambaran dan puisi untuk merayakan hari ayah. Dia nangis dan gue coba untuk tenangin dia tapi ternyata dikit susah untuk tenangin dia," cerita Gama lagi.
"Dia selalu tanya ke gue, kapan dia bahagia..dan gue selalu jawab sebentar lagi." Lirih Gama. Ia menundukkan kepalanya dalam, memejamkan matanya dan pikirannya kembali mengingat Ghea.
Gyas menepuk-nepuk pelan pundak Gama guna menguat kan cowok itu. "Yang sabar Gam."
Bunga menghembuskan nafasnya kasar, ia berjalan masuk ke dalam kamar Ghea lalu duduk di kursi belajar Ghea. Air matanya kembali luruh begitu saja tanpa izinnya. Iya tersenyum kecil sembari menatap ke arah meja belajar Ghea.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHEA [END]
Teen Fiction"Aku adalah seorang gadis, yang dipeluk oleh luka, dikuatkan oleh patah, dan tertawa untuk pura" Ini adalah kisah Ghea. Kisah tentang seorang gadis.. Yang hidup namun berkali-kali dimatikan Yang selalu di kekang, di tuntut, bahkan dibandingkan... S...