CHAPTER 12

4.8K 545 33
                                    

JANGAN LUPA DI VOTE DAN COMMENT YA TEMAN-TEMAN SEMUANYA SOALNYA GAK DIBAYAR KOK

***

°°DUABELAS-12°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°DUABELAS-12°°

12| TAMAN

"Pada akhirnya, aku hanyalah kupu-kupu kuning. Yang mengharapkan kegembiraan namun dijatuhkan dengan adanya kesengsaraan."

Ghea merentangkan tangannya lebar-lebar sembari menghirup udara segar sebanyak banyaknya. Sungguh cuaca yang indah, langit berwarna biru terang ditambah dengan awan-awan yang bertaburan dan juga cahaya matahari yang tak terlalu terik. Cuaca yang sangat Ghea suka.

Ia menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. Sesuai janjinya tadi kepada Gyas untuk menemani Gyas selepas pulang sekolah ini, dan ini lah hasil janjinya. Gyas ternyata membawanya menuju sebuah taman, bisa dibilang taman komplek perumahan.

Matanya beralih ke arah lengan Hoodie nya yang tampak disana sebuah kupu-kupu tengah berjalan memutari Hoodie bagian lengannya. Setelah itu kupu-kupu tersebut berjalan ke arah telunjuknya dan kembali memutari telunjuknya.

Ia tersenyum dan terkekeh kecil, melihat kupu-kupu tersebut. Entah mengapa ia sangat menyukai kupu-kupu satu ini. Entah lah ia tak tau mengapa ia menyukainya, tapi yang pasti.. ia sangat suka dengan kupu-kupu ini.

Sambil berjalan menuju arah Ghea, Gyas melihat bahwa gadis itu tengah bermain dengan kupu-kupu berwarna kuning yang sedang memutari telunjuk Ghea. Ia tersenyum geli melihat sifat Ghea yang tampak seperti anak kecil.

Ghea terus saja menatap detail kupu-kupu itu lalu, "Ghea," panggil Gyas yang membuat Ghea terlonjak kaget, ditambah kupu-kupu yang berada di tangannya tadi langsung pergi begitu saja.

Ghea langsung menatap Gyas sedikit kesal, "Kupu-kupunya pergi, dan itu karena kamu."

"Kupu-kupu? Maksudnya?" tanya Gyas bingung.

"Tadi ada kupu-kupu hinggap ditangan aku, dan kupu-kupunya pergi karena kamu panggil aku!" kesal Ghea

"Sorry," balas Gyas sembari menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal.

"Yaudah deh gak papa, akum au panggil kupu-kupunya lagi," ucap Ghea lalu merentangkan tangannya untuk dijadikan tempat hinggap kupu-kupu itu.

"Emang bisa?" tanya Gyas bingung.

"Semoga," jawab Ghea sembari terkekeh kecil.

Sudah sepuluh menit Ghea dan Gyas berdiri untuk menunggu adanya kupu-kupu kuning itu untuk kembali, dengan tangan Ghea yang masih terus ia rentangkan, gadis itu menghembuskan nafasnya kasar.

"Kupu-kupu kembali dong," mohon Ghea, "Kayaknya gak akan datang deh."

"Kupu-kupu yang pergi gak bakal kembali, Ghea. Jangan berha-"

GHEA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang