CHAPTER 34

3.1K 320 81
                                    

JANGAN LUPA DI VOTE DAN COMMENT YA TEMAN-TEMAN SEMUANYA❤️❤️

Emoji perasaan kalian hari ini apa?

***

"Tersenyumlah dunia menantimu untuk kembali bahagia,bukannya terluka"

~GHEA~

***

      ✧・゚: *✧・゚:*  •••  *:・゚✧*:・゚✧

°°TIGAPULUHEMPAT- 34°°

🎵🎵Play song Comethru — Jeremy Zucker🎵🎵

34| FUTSAL

Ini adalah hari ketiga dalam perlombaan merayakan hari jadi sekolah mereka. Perlombaan hari ini adalah Futsal.

Setelah kejadian semalam dimana Gama datang kerumah Ghea dan menguatkan Ghea sebab Langit yang tak menerima hadiah untuk memperingati hari Ayah Nasional yang diberikan oleh Ghea, Gama menemani Ghea tidur agar gadis itu tidak merasa kesepian.

Dan apakah kalian tau bahwa Gama pulang kerumahnya pada jam empat subuh karna Ghea yang selalu mengigau tentang Langit yang membuatnya terus terbangun dan menenangkan Ghea.

Dan hari ini Ghea sudah cukup bersemangat dan sudah sedikit melupakan kejadian semalam. Dengan semangat Ghea ingin sekali menonton Gama yang akan mewakilkan kelasnya bersama teman yang lainnya untuk bermain futsal.

Sekarang Ghea masih berada di kelas bersama Bunga dan juga ada Gama didepannya yang tengah memakai sepatu futsal miliknya.

"Gama nanti hati-hati ya kalau main," lontar Ghea.

Gama menatap Ghea lekat masih dengan tangan mengikat tali sepatunya. Poni-poni rambutnya menutupi sebagain bagian matanya saking panjangnya. "Iya," balasnya dengan senyum kecilnya.

Sebenarnya sedari tadi mereka berdua sudah menjadi tontonan teman sekelasnya. Jika kalian bertanya dimana Gyas, Gavin, dan Angga? Mereka bertiga entah pergi kemana. Mungkin sedang pergi ke kantin atau tempat lainnya.

Setelah memakai sepatu futsal miliknya, ia lantas berdiri lalu mengambil bandana berwarna hitam yang ada di meja Ghea lalu memakainya di bagian keningnya agar poin-poin nya tidak menghalang penglihatannya.

"Rambut kamu kepanjangan, gak mau di ikat aja?" Tanya Ghea.

"Gak usah," jawab Gama sambil membenarkan bandana hitamnya.

Ghea beranjak berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan mendekat ke arah Gama.  "Bungkuk," perintah Ghea yang membuat Gama bingung.

"Maksud?" Tanya Gama.

Ghea menghembuskan nafasnya pelan. "Kamu bungkuk dulu," jawab Ghea. Gama menuruti ucapan Ghea, ia lantas langsung membungkukkan badannya agar tingginya sejajar dengan Ghea.

Setelah melihat Gama sudah menunduk, Ghea mengambil karet ikat rambut berwarna hitam yang ada di saku rok nya lalu mengikat rambut Gama di bagian atasnya.

GHEA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang