JANGAN LUPA DI VOTE DAN COMMENT YA ❤️❤️❤️☺️
Aku mau bertanya, kalian lebih
Pilih Gama atau Gyas?***
"Katanya Tuhan lah yang menentukan takdir kita, namun bisa kah aku sendiri yang menentukan takdirku?"
~GHEA~
***
✧°•: *✧・゚:* • *:・゚✧*:・゚✧
°°EMPATPULUHSEMBILAN°°
•
•
•49| SHOULD I GO?
"Dokter wajib banget ya di periksa?"tanya Ghea dengan wajah nya memohon nya.
Sekarang Ghea sedang berada di rumah sakit bersama dokter Lidya yang kini ada di depannya sembari menatapnya tajam kearahnya. Ia yakin pasti dokter Lidya sedikit kesal kepada dirinya karna selalu menolak jika ingin di periksa. Dan kali ini, dengan sangat sangat terpaksa dirinya harus datang kerumah sakit akibat paksaan dari dokter Lidya. Lihat saja, jika dirinya menolak untuk datang kerumah sakit dokter Lidya mengancam dirinya akan memberitahukan kepada Bulan bahwa dirinya lah yang mendonorkan ginjal nya untuk Bulan.
"Ya wajib dong, kalau enggak di periksa penyakit kamu nanti makin parah..lihat tuh tangan kamu sama wajah kamu menguning belum lagi gatal-gatal di tangan kamu!" jawab dokter Lidya dengan nada kesalnya.
Ghea menghembuskan nafasnya kasar "Yah kan bisa hari lain! Kenapa harus hari ini?!" balas Ghea sekaligus bertanya.
Dokter Lidya menjentikkan jarinya tepat di depan wajah Ghea "Hey!! Ini baru pertama kalinya kamu datang ke dokter setelah satu bulan lebih!! Dan kamu bilang kenapa harus hari ini? Kalau dokter suruh kamu datang minggu depan dokter yakin pasti kamu bakal tetap gak datang!! Pasti ada aja selalu alasannya! Untung aja tadi dokter ketemu kamu pas kamu lagi beli makanan kalau enggak kamu gak bakal muncul-muncul di depan dokter!!" balas Dokter Lidya panjang lebar.
"Jadi satu hari ini dokter bakal periksa kamu!! Maupun kamu tolak sekalipun dokter bakal tetap periksa kamu!!"lanjut Dokter Lidya dengan suaranya yang tegas.
"Dokter check pakai apa?"tanya Ghea.
"Menggunakan MRI," jawab dokter Lidya.
Ghea mengerutkan dahinya bingung "MRI apaan?"gumamnya bingung.
"Udah nanti kamu tau sendiri, ayok!" Ucap Dokter Lidya.
Ghea menghembuskan nafasnya kasar, ia menyandarkan punggungnya di kursi "Iya iya,"balas Ghea pasrah. Dokter Lidya menarik tangan Ghea agar berdiri setelah itu membawa Ghea menuju ruangan untuk di periksa.
"Sebelum kamu di periksa nanti, kamu harus ganti baju dulu dan semua formulir tentang riwayat sakit kamu udah dokter isi, semuanya" ucap dokter Lidya. Ghea menghembuskan nafasnya kasar mendengar ucapan dokter Lidya. Seperti ini bagaimana caranya agar bisa kabur.
Ghea pun di bawa sebuah ruangan untuk mengganti bajunya. Setelah menggunakan pakaian khusus yang disediakan oleh rumah sakit, Ghea berjalan menuju ruangan pemeriksaan yang disana sudah ada dokter Lidya bersama rekan-rekannya yang akan melakukan pemeriksaan kepadanya.
"Kamu berbaring di sana,"perintah dokter Lidya dengan tangan menunjuk ke sebuah benda yang berbentuk tabung panjang berukuran besar. Ghea mengerutkan dahinya "Disana?"tanya Ghea meyakinkan ucapan dokter Lidya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHEA [END]
Teen Fiction"Aku adalah seorang gadis, yang dipeluk oleh luka, dikuatkan oleh patah, dan tertawa untuk pura" Ini adalah kisah Ghea. Kisah tentang seorang gadis.. Yang hidup namun berkali-kali dimatikan Yang selalu di kekang, di tuntut, bahkan dibandingkan... S...