CHAPTER 54

4K 375 196
                                    

JANGAN LUPA DI VOTE DAN COMMENT YA❤️❤️❤️

Happy Reading 💜

***

"Maafkan aku tuhan, aku merayumu disaat aku sedang lemah saja"

~GHEA~

***

🎵🎵Play song  Diary Depresiku— Last Child ( Cover by Caca Silvia)🎵🎵

54| DEPRESI

Sekarang sudah jam 22.46 dan seorang gadis tengah terdiam dengan kaki bersimpuh di depan kedua orangtuanya. Gadis itu memejamkan matanya, gadis itu mulai lelah dengan perlakuan orangtuanya yang selalu kasar terhadapnya. Semakin hari apa yang di lakukan oleh orang tuanya kepadanya semakin membuatnya berpikir untuk segera menghilang dari dunia ini.

"KAMU CURI UANG SAYA IYA KAN?!"seru sang ibu sembari mencambuk tubuh gadis itu.

"Enggak ma,"lirih gadis itu.

CTAS!!

Ikat pinggang yang dijadikan cambukan kembali mengenai tubuh gadis itu. "BOHONG!!TERUS KENAPA UANG SAYA HILANG HAH!!"teriak sang Ibu dan kembali mencambuk gadis di depannya itu.

"Ma a-aku gak ada ambil uang mama,"lirih gadis itu. Gadis itu berkata jujur, ia sama sekali tidak mencuri yang sang ibu.

BUGH!!

Sekarang sang ayah lah yang mengambil alih untuk menyakiti Gadis lemah itu sekarang. "AYO NGAKU!! KAMU KAN YANG AMBIL!!"teriak sang ayah.

Gadis lemah itu hanya bisa diam, ia mengepalkan tangannya kuat menahan sakit di sekujur tubuhnya. Gadis itu bingung cara apa lagi yang bisa ia lakukan agar orangtuanya bisa percaya dengan ucapannya.

"NGAKU LO!! NGAPAIN DIAM AJA HAH!! DASAR PEMBAWA SIAL TAU GAK LO!!"teriak sang kakak sembari menendang tangan adiknya itu.

"Aku yang harus ngaku atau kakak yang harus ngaku, aku tau kalau kakak yang ambil uang mama,"lirih gadis itu. Gadis lemah itu menatap sang kakak dengan senyumnya yang tulus "kakak yang ambil uang mama tapi kenapa kakak gak mau ngaku," lanjut gadis itu.

Sang kakak menatap tajam ke arah adiknya itu, ia mengepalkan tangannya. Memang benar sang kakak lah yang mengambil yang sang ibu, ia mengambilnya untuk kepentingannya sendiri ditambah ia ingin membuat adiknya itu bisa keluar dari rumah ini.

PRANG!!

Sang kakak baru saja memukul vas bunga kaca ke kepala sang adik yang membuat sang adik langsung terkapar lemah di lantai. "LO APAAN SIH!! LO ITU PENCURINYA, GAK USAH TUDUH ORANG LAIN!!"teriak sang kakak.

Gadis lemah itu menahan mati-matian tangisnya, menahan mati-matian rasa sakit yang teramat sangat sakit di bagian kepalanya dan bagian perutnya yang kembali kambuh.

Perlahan-lahan darah mulai keluar terlihat tergenang di lantai, darah itu berasal dari kepala gadis lemah itu.

Sang ibu dan sang ayah menatap satu sama lain, lalu sang ayah menarik tangan gadis lemah itu dan menyeretnya menuju kamar milik gadis lemah itu. Sedangkan sang ibu, ia menatap kesal kepada sang anak yang memukul kepala gadis lemah itu tadi.

"Kamu ini, ngapain pukul pake vas bunga! Entar kalau mati gimana?!"kesal sang ibu.

"Aku memang mau dia mati ma,"balas sang anak lalu berlalu pergi ke kamarnya. Sang ibu hanya bisa menggelengkan kepalanya lalu segera mengambil pel dan mengepel bekas darah gadis lemah itu.

GHEA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang