CHAPTER 46

3K 322 82
                                    

JANGAN LUPA DI VOTE DAN COMMENT YA TEMAN-TEMAN SEMUANYA SOALNYA GAK DIBAYAR KOK❤️❤️❤️

Hii..

Apa kabar? Baik?

***

" Tolong berikan aku sedikit saja kebahagiaan dirumah"

~GHEA~

***

✧°•: *✧・゚:*  •  *:・゚✧*:・゚✧

°°EMPATPULUHENAM°°



🎵🎵Play song Resah jadi luka Daun jatuh🎵🎵

46| RUMAH? BEBAN KELUARGA?

Sekarang sudah pukul 22.43 dan Ghea, gadis masih belum tertidur. Gadis itu kini tengah berbaring di kasur empuk miliknya, ia tak dapat tidur karna pikirannya sedang berkecamuk sekarang. Banyak hal yang membuatnya merasa bahwa mungkin hari-hari yang akan di lewatinya lebih susah dari biasanya. Jika boleh jujur, ia merasa sangat takut jika melihat hari esok ataupun membayangkan apa yang akan terjadi di hari selanjutnya. Dirinya sangat takut jika sesuatu yang tidak diinginkan akan terjadi segera, ia takut melihat masa depan.

Bukan hanya itu saja, pikirannya juga tertuju kepada Gama, dan juga kesehatannya. Jujur saja dirinya sangat susah untuk melupakan Gama, ia tak akan pernah bisa melupakan Gama karna Gama adalah orang yang berharga baginya. Sungguh ini sangat berat.

Pikirannya juga bertambah karna kesehatan nya. Lihat saja sekarang, ia merasa sangat gatal di seluruh area tubuhnya. Gatal-gatal itu mulai terjadi saat pulang sekolah tadi dan ia tidak tau mengapa bisa seperti ini. Alergi makanan? Tidak mungkin karena sedari pagi ia tidak ada makan sedikit pun, ia hanya meminum air putih itu pun hanya sedikit. Lalu ada apa ini?

Ghea mengusap wajahnya gusar "Aku kenapa sih?"gumam nya bingung. Matanya menatap ke arah langit-langit kamarnya, ia tersenyum kecil. Di malam dingin seperti ini biasanya Gama akan mengirimkan pesan kepadanya atau tidak Gama sendiri lah yang akan datang diam-diam ke kamarnya lalu membuat sebuah lelucon yang membuat dirinya senang dengan keberadaan Gama.

Namun sekarang berbeda, Gama tidak akan pernah lagi mengirimkan pesan kepadanya ataupun datang secara diam-diam ke kamarnya lagi. Lelaki itu memilih untuk menjauh dirinya. Sakit, namun mau bagaimana lagi.

Ia mengangkat kedua tangannya ke atas agar menghalau cahaya lampu mengenai matanya. Tapi tunggu ia merasa ada yang janggal. Ia menyipitkan matanya, lalu membalik-balik kan telapak tangannya. Sesuatu yang janggal itu berasal dari kedua tangannya, ia dengan cepat menurunkan kedua tangannya dan memperhatikan kedua tangannya dengan detail.

Ia mengubah posisinya yang awalnya berbaring kini menjadi duduk. Ia membulatkan matanya saat melihat warna kulit kedua tangannya menguning. Dengan cepat ia turun dari kasur dan berjalan menuju kaca meja riasnya.

Ia mendekatkan wajahnya ke arah kaca agar bisa melihat lebih jelas apakah kulit di wajahnya menguning juga dan ternyata iya, kulit di bagian wajahnya menguning juga. Ia mengangkat sedikit celana tidur nya agar bisa melihat warna kulit nya dan sama, warna kulit dikedua kakinya juga menguning. Kini beralih ke perutnya, ia mengangkat sedikit bajunya dan benar saja bagian perutnya juga menguning. Sepertinya seluruh kulitnya menguning sekarang.

GHEA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang