CHAPTER 35

3.2K 340 44
                                    

JANGAN LUPA DI VOTE DAN COMMENT YA ❤️❤️❤️❤️

Absen yuk, hari ini kalian pakai baju warna apa?❤️🧡💛💚💙💜🖤

***

"Aku lebih suka melihat foto karena tidak akan berubah, walaupun yang ada di dalam foto itu sudah berubah"

~GHEA~

***

  ✧・゚: *✧・゚:*  •  *:・゚✧*:・゚✧
°°TIGAPULUHLIMA—35°°




🎵Play song Hanya rindu - Andmest Kamaleng🎵🎵

35| FOTO KELUARGA

Saat ini Ghea tengah duduk manis di kursi belajarnya dengan tangan bergerak membuka sebuah album. Sudut bibirnya terangkat sedikit saat melihat foto-foto yang ada di dalam album tersebut. Jika boleh jujur, ingin sekali ia bisa merasakan posisi itu lagi. Jika kalian bertanya ada apa dibalik album itu, maka jawabannya adalah terdapat sebuah foto-foto dimana foto itu berisi kenangan manisnya bersama Langit, Bulan, dan Grace.

Tangannya bergerak mengusap lembut foto-foto itu, ia sangat rindu dengan masa-masa kecilnya. Jika diperbolehkan ia ingin memutar waktu agar ia bisa kembali di masa-masa bahagia itu.

"Kapan bisa gini lagi?" gumam Ghea bertanya-tanya.

"Kayaknya gak bakal pernah deh," lanjutnya.

Hampir 5 menit ia melihat-lihat isi dari album itu, ia menutup album itu lalu meletakkannya di laci meja belajarnya. Ia melirik jam dinding yang ada di kamarnya, waktu sudah menunjukkan pukul empat sore dan Langit, Bulan, dan Grace belum ada di rumah. Ia tak tau pergi kemana mereka pasalnya saat ia pulang sekolah tadi rumah memang sudah kosong tak terisi.

Ia melangkahkan kakinya berjalan menuju ruang tamu lalu duduk di sofa, matanya menatap detail setiap objek yang ada di ruang tamu yang ia tempati sekarang.

Di setiap dinding terdapat sebuah foto keluarga yang dimana terdapat Langit, Bulan, dan Grace hanya saja dirinya yang tak ada disetiap foto tersebut. Ia tersenyum kecut melihatnya, bahkan hanya satu saja foto tak ada sama sekali wajahnya disana.

"Foto aku disini gak ada, tapi aku yakin di kamar mama pasti ada," ucap Ghea dan langsung berlari menuju lantai dua dimana lantai dua adalah letak kamar Langit, Bulan, dan Grace.

Saat sampai di depan pintu kamar Langit dan Bulan tangan nya gemetar ingin membuka pintu tersebut. Pasalnya sudah hampir sepuluh tahun ini ia tak pernah masuk ke kamar Langit dan Bulan. Ia hanya bisa melihat kamar Bulan dan Langit dari balik pintu secara diam-diam. Dan juga biasanya kamar Langit dan Bulan selalu saja dikunci jadi sekarang ia berharap semoga pintu kamar milik Langit dan Bulan tidak dikunci.

Ia membuka perlahan knop pintu tersebut, ia tersenyum lebar saat melihat pintu itu terbuka lebar sepertinya Bulan lupa untuk mengunci pintu kamarnya.

Ia masuk perlahan ke kamar itu, objek pertama yang ia lihat adalah foto keluarga berukuran besar yang terpampang jelas di dinding itu. Ia kembali tersenyum kecut karna wajahnya tak ada disana. Ia berjalan masuk ke dalam kamar itu dan mendekat ke arah foto itu, tangannya terangkat mengelus foto itu. Tak terasa matanya sudah berkaca-kaca sekarang.

"Mama Papa kak Grace...." lirih Ghea. Ia menarik nafasnya panjang lalu menghembuskannya pelan, bulir air matanya mulai berjatuhan namun dengan cepat ia menghapus air matanya. "Andai kalian tau kalau sekarang aku..lagi gak baik-baik aja,"lirih Ghea. Ia memejamkan matanya erat. Ini sungguh sakit.

GHEA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang