Daftar isi :
1. Drama Pertama : Master of Study [FINISH]
2. Drama Ke-2 : Remember War of the Son [FINISH]
3. Drama Ke-3 : Memorist [FINISH]
4. Drama ke-4 : The Emperor [ON GOING]
Sinopsis :
Apa kamu adalah seorang penggemar Drama Korea? Nah, apa jad...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari menuju pagi perlahan-lahan. Sementara Tim masih sibuk menggeledah Vila Jin Jae Gyu, Ji Eun menunggu di dalam mobil. Dong Baek sesekali akan datang untuk mengecek keadaan.
"Igeo!"
Dong Baek menusukan sedotan ke dalam susu kotak yang ia beli, kemudian memberikannya pada Ji Eun, beserta beberapa bungkus roti juga sebagai sarapan.
Ia memandang nanar pada susu kotak ke-68 pemberiannya.
"Gamsahamnida."
Ji Eun tak banyak bicara sejak semalam. Dia kelihatan tidur beberapa menit di dalam mobil, lalu bangun dan cuma duduk melamun.
"Gamsahamnida?" Dong Baek mengulang yang ia dengar. Seperti bukan Ji Eun yang biasanya. Karena Ji Eun sangat jarang berbicara formal begitu.
Ji Eun enggan memberi komentar. Dia membuka sebungkus roti dan melahapnya dengan malas-malasan. Pandangannya juga cuma terlempar ke luar jendela, memperhatikan aktifitas Polisi yang sedang sibuk mengorek area halaman.
"Ya, Seo Ji Eun! Apa kau sedang marah padaku?" Dong Baek pun akhirnya bertanya. Sudah sejak semalam dia menahan diri untuk tidak menanyakan apapun.
"Aniyo." Jawabnya, tanpa menoleh.
"Kau tidak melihatku?"
Ji Eun menghela napasnya dulu, baru ia menumbukan tatapannya pada Dong Baek.
"Puas?" Dia melemparkan lagi tatapannya setelah beberapa detik.
"Benar, kau memang marah padaku."
"Aniyo." Ji Eun masih menyangkal meski malas-malasan.
"Apa ini soal semalam?"
"Aniyo. Jangan pedulikan aku. Sana pergi dan bantu saja mereka. Periksa perapian di lantai dua Vila itu."
"Perapian? Ada apa disana?"
"Kau akan tahu sendiri nanti."
"Ya, neo---"
"Aku ingin segera pergi, jadi bantu aku mengakhiri ini lebih cepat."
"Pergi? Kemana?"
"Ke rumahku."
"Kau sudah menemukan rumahmu?"
"Ne, kalau ini sudah berakhir, aku bisa segera pergi. Geuraeso, aku membutuhkanmu untuk mengakhirinya agar bisa keluar darisini. Lebih cepat lebih baik. Aku tidak ingin tinggal lama lagi."
Dong Baek diam dengan tatapan yang tak lepas tertumbuk pada manik mata Ji Eun. Baru kali inilah, akhirnya dia bisa betah berlama-lama berkaca di mata orang lain. Yang biasanya orang lain berikan adalah tatapan ketakutan, atau kebencian.
Sekarang, dia bisa lihat bahwa pantulan dirinya di mata orang lain, bisa membuatnya begitu nyaman. . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.