Daftar isi :
1. Drama Pertama : Master of Study [FINISH]
2. Drama Ke-2 : Remember War of the Son [FINISH]
3. Drama Ke-3 : Memorist [FINISH]
4. Drama ke-4 : The Emperor [ON GOING]
Sinopsis :
Apa kamu adalah seorang penggemar Drama Korea? Nah, apa jad...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lee Sun akhirnya sampai di penataran markas setelah berjalan gontai berkilo-kilo meter jauhnya. Ia tidak pernah berpikir, perpisahannya dengan Ji Eun akan berpengaruh sebesar ini terhadap semangatnya. Terbukti dirinya yang terus melamun dan seperti hilang arah.
Ia bahkan gak sadar kalau Woo Bo sudah duduk di sebelahnya, entah sejak kapan. Ada Chung Woon juga yang memilih berdiri dengan sikap tegap. Tapi dari raut muka mereka, sepertinya mereka sudah tahu penyebab eksistensi mereka tak di anggap.
"Sudah menyelesaikan permasalahan hatimu?" Tanya Woo Bo, memulai pembicaraan sekaligus menyadarkan Lee Sun bahwa dia ada di sebalahnya daritadi.
Lee Sun spontan mengerjap, lalu memandangi Woo Bo dan Chung Woon bergantian. Kelihatan gimana saltingnya dia saat itu.
"Ah, ye. Sudah selesai." Jawabnya.
"Eotte?" Woo Bo yang kepo, terus minta di jelasin lebih rinci.
"Mwonde-yeo?" Terlihat jelas sebenarnya Lee Sun cuma ingin menghindari percakapan itu.
"Apalagi memangnya? Tentu saja soal hubunganmu dan---"
"Sepertinya Jeoha sangat lelah. Dia harus segera istirahat." Timpal Chung Woon yang berperan bagai penyelamat Lee Sun.
"Ah, ye, songguhamnida. Hamba pasti sudah kelewatan. Georom iman." Ujar Woo Bo yang sengaja men-setting cara bicaranya menjadi sangat formal.
Ia pergi sesudahnya sambil bertampang sok di melas-melasin agar di tahan. Tapi rupanya gak berhasil. Sampai dia melewati pintu, Lee Sun tak memanggilnya lagi.
Akhirnya dia benar-benar pergi setelah ngedumel di luar dengan suara kencang. Sengaja biar di dengar.
"Anda baik-baik saja?" Tanya Chung Woon.
"Tentu saja."
"Anda sudah pernah melalui hari yang lebih berat dari ini. Jadi aku yakin, Anda akan melewati hari ini juga dengan baik."
"Apa kau berpikir begitu?"
"Ye."
"Aku bertemu dengan Ga Eun di Istana."
"Lalu.... bagaimana...." Chung Woon bertanya dengan ragu dan hati-hati. Ia bahkan tidak percaya diri untuk meneruskan. Khawatir kalau jawabannya tidak sesuai ekspetasi.
"Tentu saja tidak ada yang berubah. Aku masih melihatnya sebagai satu-satunya wanita yang ku cintai. Mungkin kau benar, aku hanya bingung. Aku tidak bisa mengenali perasaanku sendiri. Jadi sekarang, aku tidak akan membiarkan diriku tertipu lagi oleh kebingungan. Kau tidak perlu cemas."
"Anda yakin?"
"Aku tidak pernah seyakin ini sebelumnya."
"Kalau begitu, aku lega. Sekarang istirahatlah. Aku akan berjaga di luar. Silahkan panggil aku jika membutuhkan sesuatu."
