Daftar isi :
1. Drama Pertama : Master of Study [FINISH]
2. Drama Ke-2 : Remember War of the Son [FINISH]
3. Drama Ke-3 : Memorist [FINISH]
4. Drama ke-4 : The Emperor [ON GOING]
Sinopsis :
Apa kamu adalah seorang penggemar Drama Korea? Nah, apa jad...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"APA-APAAN INI!!!??"
Ji Eun memekik keras pada segerombolan orang berpedang yang menyeret Young Ja dari Hugung ke tengah halaman secara paksa agar di gabungkan bersama dengan para Dayang dan Selir lain. Mereka nampak meringkuk dan menangis ketakutan.
*Hugung adalah bagian belakang Istana, tempat tinggal para Selir
"Kau juga! CEPAT KEMARI!" Mengabaikan pekikan Ji Eun barusan, salah seorang di antara mereka lantas menarik Ji Eun juga.
"YA! LEPASKAN AKU! BERANI-BERANINYA KALIAN MENYENTUHKU!!! SIAPA KALIAN!?" Ji Eun terus berusaha memberontak.
"DIAM!!!" Orang itu menghempas kasar tubuh Ji Eun hingga nyaris menghantam tanah. Beruntung Young Ja segera bangun memegangi Tuannya.
"Gwaenchana-yeo, Agassi?"
"Eung, gwaenchana. Apa yang terjadi?"
Alih-alih memberinya jawaban, Young Ja justru menangis. Ji Eun pun mengedarkan pandangannya ke para Dayang dan Selir yang lain, yang juga sedang menangis. Beberapa bahkan ada yang terluka.
"Apa yang kalian lakukan? Apa mau kalian?" Ji Eun pun berdiri, bertanya dengan suara lantang pada orang-orang itu.
"Ya! Berani-beraninya kau berbicara banmal padaku! Kau bukan lagi Selir di Istana ini. Raja yang mengangkat kalian sudah mati."
"Geuraesso, kau pikir kami pantas di perlakukan seperti ini?"
"Beberapa di antara kalian yang Ayahnya punya jabatan berpengaruh di Istana, akan di pulangkan ke Keluarga kalian. Dengan catatan, Ayah kalian harus bergabung dengan Kelompok Pyunsoo. Sisanya yang tidak berguna, akan di kirim ke rumah Gisaeng. Kalian akan lebih berguna disana.... menjadi pelacur."
"Mwo? Kau pikir dirimu siapa bisa melakukan itu pada kami?"
"Ini adalah perintah dari Raja kalian yang baru. Dia ingin menyusun ulang sistem Pemerintahan Istana. Membuang semua peninggalan Mendiang Raja yang tak berguna."
"Raja yang baru, kau bilang?" Ji Eun menarik senyum miring, kemudian maju selangkah sambil kedua matanya menatap lurus pada pria itu.
"Jika Raja yang baru itu benar-benar Putera Mahkota yang tinggal di Istana ini sebelumnya, dia tidak akan membuang kami. Dia pasti akan disini dan menebas lehermu bersamaan dengan anggota Kelompok Pyunsoo yang lain."
PLAK!!!
Ia menampar Ji Eun, tepat setelah Ji Eun menyelesaikan sumpah serapahnya. Terdengar beberapa Dayang dan Selir di belakangnya berteriak karena makin ketakutan.
"Dasar pelacur rendahan! Aishh, akan lebih baik membunuhmu langsung. Aku menahan diri karena ini titah Raja."
