Drama Ke-4: The Emperor (Part VI)

83 13 6
                                    

Sekarang, mereka bertiga---Lee Sun, Chung Woon dan Moo Ha, berada di suatu ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang, mereka bertiga---Lee Sun, Chung Woon dan Moo Ha, berada di suatu ruangan. Setelah insiden kejar-kejaran dengan para pengawal Woo Jae tadi, Chung Woon tanpa sengaja membuka penyamarannya di hadapan Moo Ha. Ia melihat wajah Chung Woon yang di yakini sebagai pengawal pribadi Putera Mahkota.

Ia memberi tatapan mengintimidasi pada Lee Sun. Pemikiran bahwa pemuda di depannya hanyalah seorang Ketua Penjaja biasa, sudah sirna.

"Siapa kau sebenarnya?" Moo Ha memulai interogasinya.

"Aku memang pengawalnya Putera Mahkota sebelumnya. Namun sekarang, aku bekerja untuk Ketua Penjaja." Chung Woon menyelak.

"Aku adalah Putera Mahkota." Tapi Lee Sun akhirnya memutuskan untuk membuka identitas aslinya. "Akulah orang yang lima tahun silam memberimu titah untuk menyelidiki Biro Pasokan Air bersama dengan Wakil Hakim Han."

"Jika kau memang Seja yang asli, lalu siapa Raja yang sekarang menduduki tahta?"

"Dia temanku, yang juga memiliki nama yang sama denganku. Dia disana menggantikanku, dan sekarang berada di bawah kendali Kelompok Pyunsoo, berperan sebagai Raja Boneka."

Moo Ha makin di puncak emosi mendengarnya. Tanpa tertahan lagi, dia bahkan sampai menarik kerah baju Lee Sun. Chung Woon yang ingin melepaskannya, di hentikan oleh Lee Sun.

"Bagaimana denganmu? Kau Ketua Penjaja yang bebas mengembara, bukan? Kau sama sekali belum berubah. Orang-orang mengorbankan nyawa demi dirimu dan kau tidak menghargainya?"

"Seja Jeoha tidak pernah---"

Lee Sun menahan Chung Woon menyelesaikan kalimatnya. Ia berisyarat untuk membuatnya diam. Ini adalah masalahnya dengan Moo Ha, dan ia ingin menyelesaikannya sendiri.

"Demi pria payah sepertimu, Wakil Hakim Han sampai mengorbankan nyawanya." Moo Ha terus berlanjut menghina Lee Sun.

Lee Sun kemudian berlutut. Hal paling rendah yang bisa ia lakukan sekarang. Jika saja ada yang bisa membuatnya lebih merendah lagi, mungkin akan dilakukannya juga. Mengingat bagaimana gegabah dan cerobohnya keputusan yang ia ambil lima tahun lalu, hingga membuat satu orang kehilangan nyawa karena perbuatannya menantang Biro Pasokan Air.

"Meski aku Putera Mahkota, aku yang menyebabkan kematian Wakil Hakim Han karena memberikan titah yang gegabah. Selain itu, aku juga membahayakan nyawamu. Aku memohon ampunanmu atas tindakanku lima tahun lalu. Ku mohon.... ampunilah aku." Ibanya.

Moo Ha menahan diri, meski masih banyak yang ingin ia katakan atau lakukan. Pada akhirnya, dia juga jatuh berlutut dan memecahkan isak tangisnya. Dia meraung, memanggil-manggil nama Wakil Hakim Han.

"Harusnya hari itu aku tidak mengusulkan penyelidikan itu. Kenapa aku mendorong pemuda 17 tahun untuk melawan Kelompok Pyunsoo yang tangguh?" Sesalnya di sela-sela tangisannya.

Ia kemudian teringat oleh amanat terakhir Wakil Hakim Han sebelum di eksekusi, yaitu untuk terus membantu dan mengabdikan diri pada Putera Mahkota.

Seo Ji Eun vs Drama Korea (IU x Yoo Seung Ho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang