05. TARUHAN?

1.9K 152 55
                                    

🥀-Happy Reading-🥀

Pagi ini Rasta datang lebih pagi, langkah kakinya membawa ia menuju kelas 11 IPS.1 yang letaknya berseberangan dengan kelas untuk jurusan IPA. Rasta terhenti di depan jendela kaca yang tirainya terbuka lebar, kelas masih terlalu sepi. Namun, gadis yang ingin ia temui sudah duduk manis di kursinya sambil membaca buku sejarah tebal.

Rasta memasuki kelas, gadis itu tampak belum sadar akan kehadirannya. Ia menarik kursi kosong ke hadapan gadis itu, lalu mendaratkan bokongnya. Rasta menopang dagunya, memperhatikan wajah penuh keseriusan gadis berambut hitam terurai membaca. Rasta merenggangkan kakinya di bawah kolong meja, menimbulkan suara berderit membuat gadis itu tersentak akan kehadirannya.

"Sta, kenapa lo ada disini?" tanya gadis itu bingung. Rasta tidak menjawab, ia membuka resleting tasnya, mengeluarkan sekotak susu cokelat cair.

Rasta mengulurkan susu kotak cokelat. "Gue tau lo nggak akan absen minum ini Div,"

Senyum Diva mengembang, ia menerimanya dengan senang hati. Setiap harinya Rasta tidak akan pernah lupa untuk selalu memberikannya susu kotak rasa cokelat. Tipe laki-laki manis dan humoris, tetapi sayangnya Rasta terlalu cuek pada sekitarnya. Bahkan laki-laki itu tidak bisa menghapal nama-nama teman sekelasnya, terkecuali mereka sudah dekat.

"Kemarin kemana?"

Diva menepuk keningnya singkat, kemarin seharusnya ia pulang bersama Rasta. Namun, karena kejadian yang menimpanya di toilet membuat Diva melupakan segalanya, yang ia inginkan hanya pulang dengan selamat. Kemarin Diva harus terkurung di toilet selama kurang lebih satu jam dalam keadaan gelap. Diva mengidap nyctophobia, rasa takut berlebih pada kegelapan.

Untungnya penjaga sekolah melewati toilet perempuan, dan beruntung mendengar suara teriakannya yang penuh ketakutan. Sampai hari ini Diva tidak mengetahui siapa orang yang dengan tega sengaja menguncinya. Padahal Diva sangat yakin tidak mempunyai musuh di sekolah ini, karena Diva lebih memilih untuk membatasi pertemanan dan tipe orang yang tertutup.

"Ada yang di sembunyiin?" Rasta memegang punggung tangan Diva, merasakan jika gadis itu tersentak.

Diva menggelengkan kepalanya, tersenyum lebar. "Masalah kecil,"

"Apa?"

Perasaan Diva menjadi bimbang. Baginya ini bukan masalah yang besar, tetapi jika Rasta tau, tidak mungkin laki-laki itu akan berdiam diri saja jika mendengarnya. Namun, melihat tatapan tajam yang dilayangkan padanya membuat Diva sama sekali tidak bisa berkutik.

"Kemarin ada orang yang sengaja kunciin gue di toilet. Tapi gue nggak apa-apa Sta,"

"Siapa orangnya?"

Diva menggelengkan kepalanya lagi.

"Biar gue cari,"

"Nggak perlu Sta. Ini masalah kecil, lo lihat gue baik-baik aja kan." ucap Diva meyakinkan. Rasta tetap kekeuh dengan pendiriannya, ia akan mencari pelaku yang dengan sengaja mengunci Diva di toilet dalam keadaan gelap.

Rasta melirik arloji hitam yang melingkar sempurna di pergelangan tangannya. Sekitar 10 menit lagi bel masuk akan berbunyi. Rasta beranjak dari duduknya, menaruh kembali kursi ke tempat semula. Siswa-siswi kelas 11 IPS mulai berdatangan membuat Rasta mulai tidak merasa nyaman.

[GS2] OTHER SIDE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang