Berusaha tetaplah tegar walaupun dunia kian tidak adil padamu.
***
🥀-Happy Reading-🥀Mobil sedan hitam melaju memasuki sebuah komplek perumahan elit. Terhenti di depan gerbang rumah berlantai 2, dengan warna cat putih bersih yang terlihat mencolok. Sang supir menekan tombol kelakson, hingga akhirnya security yang berjaga di pos berlarian untuk segera membuka gerbang hitam yang menjulang tinggi. Mobil kembali melaju dengan kecepatan rendah memasuki perkarangan rumah yang terbentang luas.
Pak Iman keluar dari dalam mobil, berlari memutari mobil untuk membukakan pintu penumpang bagian belakang.
Cklek
Pintu mobil terbuka, Maudy menginjakkan kakinya. Beranjak melangkahkan kaki menuju pintu utama berbahan kaca yang terbuka sedikit. Maudy melempar tasnya asal ke atas sofa, disusul mendudukan bokongnya di sofa panjang berwarna biru langit. Tidak lama Mbok Darti, yang bekerja sebagai asisten rumah tangga terburu-buru menuju ruang tamu dengan nampan berisi segelas jus alpukat. Mbok Darti menaruhnya diatas meja.
"Silahkan diminum dulu Non," ucap Mbok Darti tersenyum sopan. Lalu, memutar tubuh untuk kembali ke dapur.
Maudy meraih segelas jus alpukat, meneguknya hingga tersisa setengah gelas. Suara pecahan terdengar kencang, Maudy mengerjapkan matanya. Melangkahkan kakinya menaiki satu-persatu anak tangga dengan kaki yang bergetar. Suara makian, tangisan, bantingan semakin terdengar kencang.
Pintu cokelat tua yang terbuka sedikit menarik perhatian Maudy. Gadis itu menyandarkan tubuhnya di tembok agar mereka tidak mengetahui keberadaannya.
"Kalau kamu pulang cuma buat melampiaskan emosi ke saya, mending tidak usah!"
"Ini rumah-rumah saya! Kamu tidak berhak mengatur saya!!"
"KAMU BILANG SAYA TIDAK BERHAK MENGATUR?! SAYA INI ISTRI KAMU!"
"Istri yang suka membantah suaminya? Masih pantas saya anggap istri?!"
"KENAPA KAMU TIDAK MENIKAH DAN TINGGAL DENGAN WANITA MURAHAN ITU SAJA?! LALU KAMU CERAIKAN SAYA!!"
"Kamu jangan asal bicara ya! Kalau saya mau sudah dari dulu saya ceraikan kamu!!"
"Silahkan, saya ikhlas daripada harus tinggal dengan kamu yang brengsek!!"
Plak
Suara tamparan terdengar menggema, tidak lama suara isak-tangis terdengar. Maudy menggigit bibir bawah bagian dalam, ia tertunduk menatap lantai dengan tatapan kosong. Maudy mengepalkan tangannya kuat-kuat, melangkah memasuki kamarnya yang berada tidak jauh dari kamar kedua orangtuanya.
Menutup pintu kamarnya perlahan tanpa menimbulkan suara. Maudy terduduk dilantai beralaskan karpet bulu, memeluk lututnya erat-erat. Menenggelamkan wajahnya dibalik lipatan tangan. Setiap hari hanya suara makian yang selalu menyambutnya. Tidak ada sapaan lembut, pelukan hangat yang selama ini ia harapkan.
Maudy tidak punya siapa-siapa lagi. Kedua orangtuanya selalu sibuk bekerja, jika berada dirumah bukan suasana keharmonisan yang di dapatnya. Mereka tidak pernah memikirkan perasaannya, pemikiran mereka hanya tentang uang, uang, dan uang. Mereka dengan sukarela memberikan fasilitas apapun untuknya, asalkan Maudy merasa bahagia, padahal bukan itu yang selama ini diharapkan.
Tok
Tok
TokKetukan pintu membuat Maudy mendongak, menolehkan kepalanya ke arah pintu. Suara ketukan itu kembali terdengar lagi, Maudy menghela nafasnya gusar.
![](https://img.wattpad.com/cover/233067867-288-k820761.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[GS2] OTHER SIDE (Completed)
Ficção Adolescente"Rasta!" "Ya?" "Kenapa, Sta?" "___" "Kenapa lo harus peduli sama gue?" "Bukan peduli, tapi kasihan." Rasta Dhefino Greynata, cowok cuek berbandana hitam yang tidak pernah mempedulikan sekitarnya. Perlahan pandangan berubah saat melihat kehidupan cew...